Header Ads

Kilas UTBK 2024 di UPNVY: Beri Gerakan Antisipatif, Perketat Kebijakan


QR Form Evaluasi UTBK SNBT untuk Peserta (Sumber: Amina Noor)

Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024 telah usai dalam dua pekan yang lalu. Kini, calon mahasiswa baru (camaba) tengah menunggu laman biru pada tanggal 13 Juni 2024 nanti. UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) sebagai perguruan tinggi negeri turut menjadi penyelenggara ujian tersebut. Bertempat di Gedung Pattimura kampus 2 UPNVY, tahun 2024 kampus ini hanya mengadakan ujian di gelombang pertama saja yakni 30 April-7 Mei 2024. 


Ketegangan yang dirasakan para pelajar mendorong motivasi mereka untuk lebih giat belajar mempersiapkan UTBK SNBT 2024. Namun, disamping itu tak dapat dipungkiri terdapat oknum-oknum yang menginginkan jalur instan dengan bertindak curang dalam melaksanakan ujian SNBT. Langkah antisipatif yang dilakukan penyelenggara SNBT yaitu menerapkan berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP). 


Mengutip dari laman web upnyk.ac.id tahun 2023, kampus tersebut menerapkan pemeriksaan selektif untuk peserta UTBK SNBT di UPNVY. M. Irhas Effendi,  Rektor UPNVY menyebut panitia mengganti alat detektor agar lebih sensitif menangkap sinyal pada barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke ruang tes. Panji Dwi Ashrianto, Humas UTBK SNBT UPNVY mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 ini penjagaan dan pemeriksaan dari panitia lebih ketat. Panitia UPNVY dilatih untuk menjaga dan memiliki filter tersebut. Sehingga saat hari ujian berbasis komputer itu tiba, dapat dipastikan semuanya berjalan dengan matang. “Dari awal ada screening, baik body checking secara manual maupun menggunakan metal detektor. Tujuannya untuk menyulitkan oknum joki ujian,” ucapnya. 


Langkah antisipatif ini turut dirasakan oleh para peserta UTBK SNBT 2024. Ahmad Hussain seorang peserta gapyear mengaku mendapat pengalaman berbeda saat mengikuti ujian di  tahun 2023, ketika mengikuti UTBK SNBT di kampus lain. “Kalau waktu di UI tahun lalu, aku nggak perlu lepas gesper, sepatu dan kaus kaki. Kalau disini harus dilepas bahkan bolpoin pun disediakan oleh pihak panitia. Pokoknya ketat,” ucapnya. Menurut peserta lain bernama Nida Karima, sedari camaba masuk ke lokasi ujian terdapat banyak petugas yang membantu mengarahkan agar tidak kebingungan. Dirinya diminta menunggu di area penitipan tas yang terletak di area gedung Agus Salim, dan  digiring menuju ruangan masing-masing saat mendekati waktu ujian.“UPN memberi fasilitas yang oke, petugas membantu kami semisal kita mau ke toilet atau balik ambil sesuatu di penitipan. Untuk pengawas ujian di ruanganku ada lima,”ujarnya. Di samping itu panitia juga siap siaga menyediakan fasilitas bagi peserta penyandang disabilitas. “Memang dari dulu kita berbasis kebutuhan ya, tapi karena tahun ini tidak ada yang mendaftar di jalur berkebutuhan khusus, maka kita tidak sediakan.  Dulu pernah ada peserta tuna netra dan tuna wicara kami beri fasilitas,” ujar Panji Dwi Ashrianto. Meski pihak panitia telah berusaha menerapkan Pengarusutamaan Gender (PUG), ketiadaan lift pada gedung Pattimura menjadi hambatan dalam gerakan inklusif kegiatan UTBK SNBT di UPNVY bagi peserta difabel.


UPNVY terus berusaha untuk berbenah atas kekurangan yang sebelumnya dimiliki. Sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas dan kuantitas di tahun berikutnya, panitia memberikan form evaluasi pelaksanaan kegiatan yang wajib diisi oleh camaba. (Amina Noor Salamah)


Editor: Latri Rastha Dhanastri

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.