Header Ads

How To Make Millions Before Grandma Dies: Keluarga Lebih dari Sekadar Warisan

 

Poster film How To Make Millions Before Grandma Dies (Sumber: Klik Film)

Rumah produksi film asal Thailand, GDH 559 kembali menyemarakkan layar lebar Indonesia dengan merilis film berjudul “LAHN MAH” atau “How To Make Millions Before Grandma Dies”. Sejak beberapa minggu sebelum resmi tayang di Tanah Air, sinema yang mengangkat tema keluarga ini telah ramai diperbincangkan oleh netizen di berbagai platform media sosial. Tidak hanya itu, usai sebelas hari penayangan, Klik Film selaku distributor resmi melaporkan bahwa film ini berhasil meraih total 1.624.456 penonton. Hal itu menjadikan How To Make Millions Before Grandma Dies sebagai film Thailand terlaris di Indonesia sepanjang masa.

Film yang disutradarai oleh Pat Boonnitipat ini, mengisahkan tentang seorang pemuda bernama M yang diperankan oleh Billkin Putthipong Assaratanakul. M berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang online game streamer untuk merawat neneknya, Amah yang diperankan oleh Usha Seamkhum. Dirinya mengambil keputusan itu lantaran ingin mendapatkan harta warisan sang nenek yang tengah mengidap kanker stadium 4.

M terinspirasi dari sepupunya, Mui (Tontawan Tantivejakul) yang berhasil mendapatkan warisan besar dari kakek mereka, karena ia merawatnya hingga akhir hayat. Akan tetapi, usaha tersebut tidak berjalan mulus seperti yang ia bayangkan.

Hal tersebut disebabkan sang Amah yang memiliki kepribadian mandiri dan tangguh sehingga M kesulitan untuk mendapatkan hati dan warisan neneknya. Selain itu, M juga harus berhadapan dengan anak-anak kesayangan sang Amah yang memiliki niatan untuk yang serupa.

Premis pada film LAHN MAH  ini terlihat sederhana, tetapi mampu membawa penonton untuk larut ke dalam emosi. Alur cerita dari filmnya pun dapat dengan mudah dipahami. Terlebih, film ini memberikan atmosfer kekeluargaan dengan begitu baik, chemistry antar pemerannya.

Selain menggugah emosi, film ini juga dibumbui dengan komedi yang mampu menghadirkan gelak tawa. Penempatan scene yang mengandung komedi juga dirasa cukup pas sehingga dapat memberikan keseimbangan pada cerita. Di samping itu, unsur komedi pun turut memberikan warna pada film sehingga penonton tidak merasa bosan untuk menonton film yang berdurasi 2 jam 7 menit ini.

Berkaitan dengan isi cerita, film ini tidak hanya fokus menceritakan ikatan antara nenek dengan cucu, tetapi juga memberikan gambaran bagaimana hubungan kakak-adik, paman-keponakan, ibu-anak yang khas dari keluarga Asia. Hal tersebut tentu membuat penonton menjadi lebih dekat dan relate dengan apa yang diceritakan pada film tersebut. Penggambarannya pun turut dikemas dengan apik melalui visual, tone warna, sinematografi, serta musik yang pas.

Salah seorang penonton asal Yogyakarta, Sonya Kalista mengungkapkan, film ini mampu membuatnya terharu hingga meneteskan air mata. “Filmnya bagus, terutama ending-nya bener-bener bikin ikut sedih. Akting Billkin sama pemeran Amah-nya juga chemistry dapet,” ucap Sonya.

Menurutnya, Film How To Make Millions Before Grandma Die ini memang layak untuk ditonton karena memberikan pesan yang universal dan dapat diterima oleh segala kalangan usia. Secara keseluruhan, film pun sukses membuat penonton larut dan ikut ke dalam kesedihan yang dihadirkan lewat adegan-adegan yang menyentuh hati.  Meski begitu, jumlah scene yang bernuansa sedih juga tidaklah berlebihan. (Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan)


Editor: Rama Setya Wijaya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.