Seruan Konsolidasi BEM KM UPN “Veteran” Yogyakarta Soroti Isu Internal Kampus
|
Yogyakarta,
SIKAP – Kementerian
Aksi dan Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UPN
“Veteran” Yogyakarta menggelar seruan konsolidasi di Taman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Jumat (11/08) kemarin. Aksi dilakukan secara terbuka untuk membahas
isu-isu internal kampus dengan dihadiri 43 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh organisasi kemahasiswaan.
Konsolidasi dipimpin oleh Muhammad Anas Rabbani selaku Menteri Ketua Aksi dan Propaganda
BEM KM UPNVYK. Beberapa permasalasan yang diserukan dalam aksi ini adalah
peningkatan kuota mahasiswa baru
tanpa ada fasilitas yang memadai, problematika Kartu Rencana Studi (KRS),
kekerasan seksual, dana Organisasi Kemahasiswaan (OK), Perguruan Tinggi Negeri
- Badan Layanan Umum (PTN-BLU), KIP-K, dan transparansi penentuan Uang Kuliah
Tunggal (UKT).
Menurut Anas, banyak mahasiswa yang
belum benar-benar tahu mengenai pelbagai permasalahan tersebut, seperti Transparansi
UKT. “Masih banyak
curhatan dimana mahasiswa merasa dia sudah menginput dan sebetulnya layak
mendapatkan keringanan UKT, tetapi tidak diturunkan,” ujarnya.
Dirinya lanjut menegaskan tentang peran
konsolidasi kali ini, salah satunya berkaitan dengan permasalahan kekerasan
seksual yang akhir-akhir ini dirasa masih marak terjadi di kampus. Menurutnya,
peran dari pihak kampus belum maksimal dalam menangani hal tersebut. “Maka, sore ini, adanya konsolidasi ini
untuk membahas berbagai masalah tersebut,” tuturnya.
Setelah semua isu dipaparkan, peserta
aksi diberikan kesempatan untuk menyampaikan pemikirannya mengenai berbagai hal
tersebut.
Yosua Crismikhel, mahasiswa
Ilmu Komunikasi,
mengungkapkan pandangannya.
Menurutnya, aksi ini cukup terburu-buru
dilaksanakan dan belum memanfaatkan media dengan maksimal sehingga massa yang
hadir tidak terlalu banyak. Isu-isu yang ada dianggap harus diperkenalkan
terlebih dahulu di media untuk menggaet antusiasme mahasiswa. “Mungkin mereka
sebenarnya kurang mengetahui tentang isu-isu di kampus ini,” tambahnya.
Hasil forum konsolidasi menyepakati kampanye
di media sebagai langkah awal dengan menggunakan opsi tagar #UniversitasPancenNdlogok,
#UniversitasPermasalahanNumpuk, serta #PermasalahanPelawakNasional. Kampanye
tersebut akan berlangsung dari 13 Agustus sampai permasalahan dapat ditangani oleh
pihak kampus. Keputusan ini disepakati oleh para peserta, termasuk beberapa pihak BEM dari beberapa
fakultas
yang hadir.
Pada kesempatan konsolidasi ini, mahasiswa meminta pihak kampus untuk berlaku seadil-adilnya atas permasalahan yang telah terjadi. Selain itu, disampaikan juga bahwa aksi lanjutan akan digelar apabila permasalahan yang ada tidak kunjung menemukan titik terang atau keadaan semakin memburuk.
Yosua menyampaikan harapannya atas hasil konsolidasi kali ini. “Apa yang sudah disusun dan diinginkan melalui konsolidasi tadi dapat didengar nantinya dan dapat dijadikan pertimbangan pihak kampus untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada,” ucapnya. (Kelvin Gifarel Aziz)
Editor: Irza Triamanda
Tulis Komentarmu