Header Ads

Art for Charity, Bentuk Solidaritas Mahasiswa Kalimantan Untuk Korban Kebakaran di Kutai Barat

Art for Charity sebagai bentuk solidaritas untuk musibah kebakaran di Kutai Barat. (Sumber: Dwi Wahyu)

Yogyakarta, Sikap – Perkumpulan mahasiswa asal Kalimantan telah menggelar panggung seni yang bertajuk Art for Charity di Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Selasa (29/08). Acara tersebut digelar sebagai rasa solidaritas antar sesama masyarakat Kalimantan atas kebakaran yang terjadi di pemukiman Kampung Muhur, Kecamatan Siluk Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Acara Art For Charity dilaksanakan dari tanggal 29 - 31 Agustus dari pukul 16:00 - 21:00 WIB. Agenda ini diisi oleh para relawan-relawan mahasiswa yang mempersembahkan kepiawaian mereka dalam menari, menyanyi, hingga bermain alat musik tradisional khas Kalimantan yang bernama Sape. Bentuk solidaritas ini tidak hanya dilihat oleh peserta aksi, namun juga disaksikan oleh wisatawan-wisatawan yang sedang mengunjungi Malioboro. 

Ketua Pelaksana Acara Chintia Permata Sari menerangkan bahwa dari 200 korban yang mengalami kerugian secara materil, sekitar 76 rumah warga mengalami kebakaran dan tidak layak huni. Maka dari itu, cara ini juga ditujukan untuk penggalangan dana sebagai rasa kepedulian sesama masyarakat yang tertimpa bencana. Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada Alumni Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kutai Barat (IPMDKB) untuk membeli kebutuhan para korban yang saat ini mengungsi.

"Kami juga mengadakan penggalangan dana, harapannya nanti dana tersebut akan disalurkan kepada alumni yang ada di Kutai Barat, alumni IPMDKB untuk diteruskan kepada para korban. Informasi terbaru untuk kondisi korban saat ini, mereka tinggal di rumah keluarga yang tidak terkena musibah tersebut," terang Chintia.

Selain untuk menggalang dana, Chintia juga berharap agar aksi ini dapat menjadi acara mahasiswa Kalimantan secara berkelanjutan. Kedepannya, agenda ini juga akan menjadi salah satu metode pengenalan dan pelestarian budaya-budaya di Kalimantan.  Melalui pertunjukan seni tari yang memiliki filosofi kehidupan masyarakat adat dayak, kegiatan semacam ini menjadi momentum silaturahmi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.

Relawan penari di Act For Charity, Marthada Hasila dan Nely Permawati turut berduka atas peristiwa yang menimpa masyarakat Kutai Barat. Sebagai perwakilan asal Kalimantan Barat, mereka menuturkan bahwa Forum Pemudi Kalimantan Barat turut andil dan mengambil sikap atas terjadinya musibah ini. Sebagai relawan, keduanya juga merasa terharu sebab dapat berkumpul dengan sesama masyarakat asal Kalimantan.

"Karena kami sendiri dari Forum Pemudi Kalimantan Barat, mendengar bahwa ada bencana di Kalimantan Timur membuat kami ingin berkontribusi. Kami mau menyampaikan rasa sikap peduli terhadap saudara dari Kalimantan," ujar Marthada Hasila. Ia juga berharap agar pasca acara Art For Charity diselenggarakan, mahasiswa asal Kalimantan menjadi lebih peduli atas apapun yang menimpa teman-teman mereka. (Dwi Wahyu)


Editor: Mutiara Fauziah Nur Awaliah




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.