Header Ads

Berwisata sembari Mengembangkan Diri ala d’CATCH


Delegasi dari berbagai negara mengikuti program d'CATCH dari tanggal 1 sampai 10 februari di University Of Santo Thomas, Filipina. (Sumber: dokumen pribadi)

Berjalan-jalan ke luar negeri mungkin adalah hal yang biasa bagi sebagian orang. Namun, jika kegiatan tersebut diiringi diskusi serta pengembangan diri, mungkin masih jarang didapati. Adalah d’CATCH, sebuah program yang diinisiasi untuk membangun relasi antara mahasiswa antar negara di kawasan Asia. d’CATCH sendiri merupakan singkatan dari De-Centralized Asian Transnational Challenge. Agenda ini dibentuk pada tahun 2003. Harapan adanya agenda ini adalah terciptanya hubungan yang baik antar mahasiswa berbagai negara di kawasan Asia, d’CATCH telah memasuki tahun ke-17 penyelenggaraan. University of Santo Thomas di Manila, Filipina dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan d’CATCH tahun ini.

Beranggotakan 4 negara di kawasan Asia, d’CATCH menjadi jembatan bagi para mahasiswa di kawasan Asia untuk mengetahui keadaan sosio-kultural satu sama lain. Mahasiswa dari negara Thailand, Filipina, Tiongkok, Indonesia, serta Malaysia, berkumpul sambil mendiskusikan perkembangan budaya di negara masing-masing. Malaysia sendiri bukan merupakan anggota tetap dan bertugas sebagai supervise dari penyelenggaraan acara tersebut.

Senja Yustitia, dosen Ilmu Komunikasi sekaligus pembina delegasi Indonesia di d’CATCH 2020 mengatakan bahwa kesepahaman antar budaya merupakan hal yang paling utama dalam penyelenggaraan program d’CATCH. Format kolaborasi yang diusung juga menjadi pembeda antara program d’CATCH dari program lainnya.
“Meskipun delegasi dari tiap negara diharuskan untuk menghasilkan produk audio visual, proses pembuatan produk tersebut lebih penting karena merupakan medium bagi para mahasiswa untuk berkomunikasi” jelas Senja.

Levinia Yunitasari Puspanegara, salah satu wakil Indonesia di d’CATCH, mengatakan bahwa Ia tertarik ikut untuk mengasah kemampuannya berbahasa Inggris. Mahasiswi yang akrab disapa Levin tersebut juga berbagi pengalaman selama menjalani program d’CATCH
“Aku tertarik ikut karena ngeliat leaflet di grup Angkatan. Ternyata taun ini ke Filipina. Pengennya sih nunggu waktu destinasinya ke Thailand. Tapi karena takut kelamaan nunggunya, akhirnya aku daftar. Kapan lagi punya eksposure selama jadi mahasiswa, kan?” Ujar mahasiswi angkatan 2018 tersebut.

Proses adaptasi yang cepat merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh para peserta. Awalnya, mereka yang menjadi perwakilan dari tiap negara mengalami kesulitan karena perbedaan budaya dan bahasa. Akan tetapi, lama kelamaan para anggota dapat berbaur serta berkomunikasi satu sama lain.
“Awalnya bingung dan deg-degan gimana komunikasinya. Akhirnya aku mikir “go for it” aja dan lama kelamaan sadar kalo ga seseram seperti apa yang dibayangin. Ternyata yang dari negara lain juga ga seperti stereotype yang sering dibilang ke mereka. Yang penting don’t judge a book by it’s cover, sih” sambung Levin.

Manfaat yang didapat juga tidak hanya sertifikat semata. Menurut Whira Purnama Rizki yang juga mengikuti program d’CATCH, Ia mendapatkan pengalaman yang tidak mungkin Ia cari di sembarang tempat. Selain itu, Ia juga mendapatkan relasi serta teman baru dari berbagai negara.
“Lebih ngerti lagi sih tentang gimana cross-cultural understanding itu. Pengalaman jalan-jalannya juga, sih. Kapan lagi bisa ke Filipina? Apalagi University of Santo Thomasnya sendiri udah keren banget buildingnya bergaya Eropa.” Lanjut mahasiswi angkatan 2019 tersebut.
Tidak hanya berdiskusi, perwakilan mahasiswa dari berbagai negara juga menyempatkan diri untuk berwisata di sela-sela kegiatan. (sumber: dokumen pribadi)

Terkait penyelenggaraan d’CATCH selanjutnya, Senja Yustitia memiliki bocoran terkait lokasi yang dipilih tahun depan. Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan d’CATCH tahun 2021. Mendengar informasi tersebut, Levin dan Whira antusias dalam menyambut pegelaran tahun depan.

Bakal ikut sih, tapi kemungkinan bakal jadi committee bukan peserta. Karena lebih asik jadi LO yang ngedampingin mereka dan dosen. Apalagi bakal nambah lagi experiencenya.” ujar Whira.
Hal senada juga disampaikan oleh Levin. Menurutnya, ia sudah janjian dengan beberapa koleganya di d’CATCH kemarin walaupun delegasinya mungkin berubah di tahun depan.
“Insyaallah ikut jadi committee nya juga sih karena nagih. Jadi ya insyaallah ikut, semoga aja bisa. Ya liat aja kedepannya” harap Levin. (Rizky Fabian)



Editor: Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.