Header Ads

Session 2019, Lawan Keterbatasan Dengan Kreativitas

Acara diskusi seminar Session Reaksi 2019 (5/10) di Ruang Seminar FTI UPN "Veteran" Yogyakarta. Foto oleh reporter Sikap: Hasna F.

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UPN “Veteran” Yogyakarta sukses menggelar seminar diskusi Session dengan tajuk “Kreativitas yang Terpenjara” yang di gelar pada Sabtu (5/10) di Ruang Seminar Fakultas Teknik Industri UPN "Veteran" Yogyakarta. Seminar kali ini menghadirkan 3 pembicara yang mewakili masing-masing konsentrasi yang ada di Prodi Ilmu Komunikasi. Mereka adalah Shinta Maharani selaku Koresponden Majalah Tempo dan Penulis Lepas Vice Indonesia, Senoaji Julius yang merupakan Sutradara dan Pengajar Jogja Film Academy, serta Dedi Rokinvisual selaku Lecturer of OAO.

Pemilihan tema kali ini dilakukan bukan tanpa alasan. Salah satu panitia staf Awarding yaitu Atisya Anindita mengatakan bahwa karena maraknya permasalahan mengenai industri kreatif khususnya di bidang Ilmu Komunikasi. Contoh yang baru-baru ini terjadi seperti film Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Nugroho karena dianggap mendukung gerakan LGBT yang dilarang di Indonesia.

“Untuk itu melalui talkshow ini ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang menyebabkan seseorang di industri kreatif terbatasi dalam menyalurkan idenya,” ujar Anindita saat ditemui seusai acara.

Salah satu pembicara yaitu Senoaji Julius mengatakan bahwa persepsi kreativitas yang dipenjara harus sedikit diubah karena menurutnya kreativitas lahir dari kebebasan yang dipenjara tersebut. Selain itu ia juga memberikan tips bagi para mahasiswa yang datang mengenai bagaimana keterbatasan yang ada dimanfaatkan dengan cara yang kreatif agar kita tidak terbelenggu.

Salah satu peserta bernama Ekky mengaku sudah tertarik sejak awal dengan judul seminar tersebut. “Setelah ikut acara ini jadi tambah wawasan dan tentunya lebih terbuka pikirannya mengenai konsentrasi-konsentrasi di Ilmu Komunikasi karena sebelum ini gak ada bayangan apa-apa tentang Ilmu Komunikasi,” ucapnya. Ia juga mengaku terkesan dengan acara seminar Session yang mengusung konsep diskusi sehingga ada komunikasi dua arah yang terjalin antara peserta seminar dengan pembicara yang hadir.

Session adalah salah satu dari rangkaian acara besar Reaksi 2019 yang sudah memasuki tahun kedua. Reaksi merupakan suatu kompetisi dibidang Ilmu Komunikasi yang memiliki 4 sub lomba yang mewakili masing-masing konsentrasi. Sub lomba tersebut terdiri dari Potretwarta (Jurnalistik), Prakasita (Public Relation), Vision (Advertising), dan Kinema (Broadcasting).  Reaksi 2019 yang kali ini merambah cakupan daerahnya menjadi DIY dan Jawa Tengah akan melanjutkan pada tahap penjurian setiap karya lomba. Acara puncaknya yaitu Awarding Night atau pembacaan pemenang yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 Oktober 2019 mendatang. (Hasna Fadhilah)

Editor : Marcelina Mia Amelia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.