VJMUN gelar Opening Ceremony, Ajak Delegasi Mengenal Budaya Yogyakarta
Delegasi VJ MUN menghadiri opening ceremony. (Sumber: Fadhilatul Dewi Anggraeni)
Veteran Jogjakarta Model United Nation (VJ MUN) telah menggelar Opening Ceremony pada 25 Oktober 2024. Bertempat di Museum Sonobudoyo, acara yang diadakan selama 3 hari berturut-turut itu mengusung tema Budaya Yogyakarta. Dihadiri oleh delegasi siswa SMA dan mahasiswa, kegiatan ini menyajikan penampilan gamelan dari ‘Laras Paksi’ SMAN 8 Yogyakarta.
Dini Tamara, Sekretaris Umum VJ MUN mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang memperkenalkan budaya Yogyakarta, khususnya untuk delegasi yang berasal dari luar Yogyakarta. “Kita ingin menunjukkan budaya dari Yogyakarta karena kebanyakan orang-orang hanya tahu Jogja itu ya Malioboro,” jelas Dini.
Pagelaran itu diisi oleh dua pembicara yakni Cerya Paramita Sekretaris Direktorat Jenderal Eropa asal Kementerian Luar Negeri dan Machya Astuti Wakil Rektor 1 bidang akademik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Cerya Paramita saat itu menjelaskan karirnya sebagai diplomat wanita, topik tersebut mengundang antusias dari para delegasi terlihat dari mereka yang banyak mengajukan pertanyaan pada saat sesi tanya jawab. Sementara Machya Astuti Dewi menuturkan topik mengenai keadaan wanita negara konflik seperti, Palestina-Israel dan topik yang hangat dibicarakan pada forum-forum internasional, termasuk VJ MUN.
Jessica Delegasi asal SMA Budi Utama mengaku mendapatkan pengalaman baru dari acara tersebut.“Aku ikut acara ini sebab penasaran sama tema yang dibawa,” jelasnya. Sedangkan, penuturan lain disampaikan oleh Alvin Damar, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional dari UPN “Veteran” Yogyakarta. “Aku ikut VJ MUN karena sayang aja gitu, kalau misalnya sebagai anak HI nggak ikut,”ungkap Alvin.
Rangkaian acara ditutup dengan agenda Wonder Tour Jogja, para delegasi diajak menjelajahi Museum Sonobudoyo. Dalam tur ini, mereka diberikan wawasan mendalam mengenai sejarah dan tradisi kota Yogyakarta oleh pemandu berpengalaman. Pada tur ini delegasi mampu mendapatkan pemahaman mendalam mengenai warisan budaya yogyakarta dengan melihat berbagai macam koleksi museum, seperti: wayang, senjata, batik, dan topeng. (Fadhilatul Dewi Anggraeni)
Editor: Muhamad Sunendra
Tulis Komentarmu