Header Ads

Gejayan Memanggil Kembali Kecam Kemunduran Demokrasi Indonesia

 

Sejumlah massa melakukan aksi demo di Pertigaan Colombo. (Sumber: Kelvin Gifarel Aziz)

Yogyakarta, Sikap – Aksi ‘Gejayan Memanggil Kembali’ dihadiri sejumlah massa yang  memenuhi Pertigaan Jalan Colombo Sleman, pada Senin (12/2/2024) sore. Demonstrasi bertujuan untuk menyuarakan aspirasi rakyat terkait pemilu, kemiskinan, hingga pembangunan Indonesia yang tidak terealisasikan dengan baik. 

Peserta aksi tampak kompak mengenakan atribut serba hitam dan bergerak sembari membawa spanduk atau poster yang menggambarkan tuntutan mereka. Beberapa diantaranya, ‘Selamatkan Demokrasi Adili Rezim Jokowi’, ‘Bansos Bukan Untuk Pansos’, ‘Aku Gak Mau Cucuku Dipimpin Jan Ethes’, dan lain sebagainya. 

Di samping itu, massa aksi ini juga memasang baliho yang bertuliskan ‘Nawa Bencana Jokowi’, 'Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi', dan Pendidikan Mahal,Lawan!

Sebelumnya, massa terlebih dahulu berkumpul di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan melaksanakan aksi pemukulan tujuh kentongan serta pemecahan tujuh kendi. Setelah itu, para peserta melakukan long march menuju Pertigaan Gejayan yang merupakan titik utama aksi. 

Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi mengatakan telah mengantisipasi adanya aksi ini dengan menerjunkan sejumlah personel untuk pengamanan aksi. Dirinya meminta maaf jika aksi ini membuat jalan ditutup dan terjadi pengalihan arus lalu lintas.

"Sore ini mohon maaf di Pertigaan Gejayan karena tidak ada tempat yang bisa dilewati. Dari arah utara kami alihkan, jalan Solo kami alihkan untuk lurus," ujar Ardi. Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat menginspirasi. Menurutnya, hal ini sudah menjadi tugas mahasiswa untuk menyoroti dan mengkritik pemerintah jika terjadi penyelewengan. 

Aliansi Rakyat Bergerak sebelumnya menyerukan gerakan ini melalui akun media sosial mereka. Pengerahan aksi ini dilakukan untuk memprotes nasib demokrasi yang dirasa semakin mundur serta dugaan kecurangan dalam proses pemilu 2024.

Selain melalui media sosial, kegiatan ini juga disebarkan melalui mulut ke mulut dan pesan Whatsapp. Di samping itu, Aliansi Rakyat bergerak juga mengajak seluruh masyarakat untuk membanjiri media sosial X dengan tagar #GejayanMemanggilKembali, #HancurkandanAdiliRezimJokowi, dan #SelamatkanDemokrasi.

Venita Istiqomah, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengatakan dirinya berharap dengan adanya aksi ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan isu-isu pemerintahan saat ini. “Dari pasca pandemi gerakan di Jogja menurun ya dan kesadaran mahasiswa juga menurun tentang isu-isu yang terjadi. Jadi, aku harap ini bisa bikin orang-orang lebih aware lagi,” ungkapnya. Dirinya juga berharap agar aksi ini dapat menjadi gerakan yang masif dan berkelanjutan. (Latri Rastha Dhanastri)

 

Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.