Header Ads

Kericuhan Futsal Ilmu Komunikasi dan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Berakhir Melalui Mediasi

Massa berkumpul di Pentagon pasca proses mediasi. (Sumber: Kelvin Gifarel Aziz)

Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Yogyakarta (Faperta UPNVYK) mendatangi Kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta pada Kamis (12/10/2023). Massa menuntut pertanggungjawaban dari pelaku yang berasal dari Jurusan Ilmu Komunikasi karena menyebabkan salah satu mahasiswa Ilmu Tanah mengalami cedera saat bermain futsal pada Rabu (4/09/2023). Kerumunan mulai berkumpul pada pukul 11.55 WIB di depan Jurusan Ilmu Komunikasi. Permasalahan ini berakhir melalui mediasi oleh pihak Dekanat FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta. 

Kejadian bermula pada Rabu (4/09/2023) saat Fakultas Pertanian sedang sparing futsal dengan Jurusan Ilmu Komunikasi di Telaga 1 Futsal. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Muhamad Rizki Adinata yang menyebabkan cedera atas Rivki Sugianto dari jurusan Ilmu Tanah mengungkapkan bahwa pada saat pertandingan hampir berakhir, keadaan menjadi memanas akibat perbedaan skor. Pada saat itulah ia tak sengaja menyundul kepala Rivki hingga giginya terluka. 

“Pihak Rivki mengira memukul padahal nggak sengaja sundul kepala. Aku tadi disuruh jujur, terus kalau sudah jujur harus gimana lagi? Aku cuma nyundul sama nyengkiwing,” ungkap Rizki.

Sementara itu, menurut Rivki, Rizki justru sengaja memukulnya hingga ia mengalami cedera. “Waktu itu saya lagi mengontrol bola, nah Mas Rizki itu merebut bola dari belakang. Posisi bola sudah saya lempar ke teman, habis itu saya menghadap ke belakang, menghadap ke arah Mas Rizki. Setelah itu saya nggak ngomong apa-apa. Dia juga menghadap ke saya dan ya sudah, pertandingan berlanjut. Saya jalan, saya fokus ke bola, tiba tiba dari belakang ada Mas Rizki. Awalnya dia ngejedotin kepala saya dari belakang, terus saya dipukul mulutnya, dipiting sampai keluar darah sampai giginya patah,” ungkap Rivki. 

Rizki mengaku sudah meminta maaf dan akan membantu biaya pengobatan korban. Ia juga akan mengantarkan korban ke dokter gigi langsung. Saat itu, Rizki tidak punya uang dengan nominal besar sehingga ia menjanjikan untuk biaya pengobatan akan ditransfer pada hari Senin (09/10/2023). 

Setelah itu, komunikasi diantara keduanya tidak terjadi secara langsung, sebab baik Rizki dan Rivki saling menghubungi melalui nomor WhatsApp salah satu teman keduanya. Namun menurut Rivki, Rizki menjadi slow respon saat dihubungi dan pada akhirnya tidak dapat mengantar Rivki untuk berobat sebab sedang berada di Boyolali. 

Hal tersebut diakui oleh Rivqi selaku korban. Ia mengungkapkan bahwa giginya patah dan perlu tindak lanjut yang lebih dalam. Rivki sudah kontrol ke dental gigi, tetapi belum ada tindakan dari dokternya. Pada saat itu, Rizki sudah memberikan uang terlebih dahulu. Namun Rivki menganggap jika nominalnya tidak sesuai dengan jumlah yang dijanjikan. 

"Saya didatangi oleh mahasiswa Fakultas Pertanian untuk meminta pertanggungjawaban dua kali lipat, dengan alasan pihak korban belum periksa secara keseluruhan,” terang Rizki.

Akhirnya, permasalahan ini berakhir dengan mediasi. Masing-masing tiga orang perwakilan dari Ilmu Komunikasi dan Fakultas Pertanian kemudian melakukan mediasi di Ruang Dekanat FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta pada Kamis (12/09/2023). Keputusan mediasi berujung dengan kesepakatan untuk meminta Rizki memberikan permohonan maaf kepada korban di depan mahasiswa Fakultas Pertanian, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa, Perwakilan Himpunan Mahasiswa, Pejabat Dekanat, serta ganti rugi berbentuk uang sebesar dua kali lipat. 

Pernyataan permohonan maaf diselenggarakan di Pentagon FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta dan ditutup dengan kedua belah pihak berjabat tangan."Semoga kedepannya teman-teman dari Ilkom dan Faperta tidak ada clash lagi,” harap Rivki di depan publik. (Kevin Gifarel Aziz, Susi Lestari)


Editor: Latri Rastha Danasti & Mutiara Fauziah Nur Awaliah


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.