Header Ads

Berbagi Pengalaman dan Tips Magang bagi Mahasiswa

 

Ilustrasi magang atau yang biasa disebut internship. (Sumber: Sevima.com)

Bagi kalangan mahasiswa, magang bukanlah sesuatu yang asing lagi untuk didengar. Secara singkat, magang  adalah  kegiatan  pelatihan  ataupun  kursus  yang  dilakukan  oleh  mahasiswa untuk meningkatkan  kompetensi  soft  skill  yang  dimiliki.   Di sebagian besar universitas, magang menjadi sebuah program wajib yang harus ditempuh mahasiswa. Akan tetapi, terdapat juga kampus yang tidak mewajibkannya.

Program magang sendiri terbagi menjadi program magang profesi atau yang sering disebut magang reguler dan juga program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada MBKM ini, mahasiswa dituntut untuk menjalankan magang dengan lama periode sekitar 5-6 bulan, yang setara dengan 20 SKS. Jumlah tersebut bisa dikonversikan sebagai nilai mata kuliah yang sesuai dengan jurusan atau bidang magang yang mahasiswa tekuni. Hal ini berbeda dengan magang mandiri. Program ini bukan berasal dari Kemendikbud, tetapi  dari universitas langsung. Jadi, periode lama magang dan jumlah hasil SKS yang bisa dikonversikan berbeda-beda, tergantung pada perusahaan dan universitas.

Membicarakan tentang magang, rasanya kurang lengkap, apabila tidak melihat berbagai pengalaman dari mereka yang sedang ataupun sudah menjalani pengalaman ini. Arnina Diva Petra, salah seorang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta, berkesempatan untuk magang di GOiFEX Indonesia 2023 sebagai Social Media Marketing & Planner. Program magang yang diambilnya adalah magang reguler dengan lama periode tiga bulan.

Diva menuturkan alasannya mengapa memilih magang di sana. “Aku orangnya suka banget sama event. Aku juga suka buat nyoba hal baru. Jadi, itu alasan aku kenapa milih magang di event internasional ini,” ungkapnya. Dirinya juga menambahkan bahwa program magang yang dia jalankan ini sesuai dengan passion yang dimilikinya serta apa yang ia tempuh di perkuliahan.

Beberapa mahasiswa, bahkan pernah berkesempatan untuk menjalani kedua program magang, yaitu reguler dan MBKM. Paschasia Tyas adalah salah satunya. “Alasan aku ikut program MBKM ini adalah karena itu suatu peluang yang besar. Itu kan suatu program yang ditawarkan pemerintah yang cukup menguntungkan untuk kita, baik dari segi ilmu, maupun financial. Jadi, enggak merugikan kita,” ungkapnya.

Pada saat MBKM, dirinya mengungkapkan bahwa memilih untuk mencari yang WFO (Work From Office). Alasannya adalah untuk mencari pengalaman yang bisa bertemu langsung dengan orang lain.

Paschasia juga menuturkan tentang pengalaman dirinya saat magang reguler. Aku lihat dulu tujuannya apa. Apakah uang, apakah ilmu. Terkadang kan terdapat juga magang yang tidak dibayar, namun dari segi ilmu itu baik. Itu tidak masalah, diambil saja, ketika emang itu menunjang untuk kedepannya,” ujar mahasiswi semester delapan tersebut.

Selain Paschasia, Arinda Qurnia juga memiliki pengalaman yang serupa. Dirinya juga pernah menjalankan kedua program magang. Untuk magang reguler, dirinya mendapatkan kesempatan magang di IKonser Channel, sedangkan untuk program MBKM adalah di NET TV. Arinda menyebutkan, MBKM ini adalah didasarkan pada apa yang ia cita-citakan. “SMP itu aku udah punya cita-cita kerja di TV gitu, yang akhirnya aku masuk Ilkom dan masuk broadcasting juga. Dulu, NET TV kan punya sense yang sangat keren. Jadi, aku pengen deh di NET TV,” tutur Arinda.

Dengan berbagai pengalaman menarik di atas,  tentunya banyak mahasiswa yang juga ingin bisa mengikuti program magang ini. Oleh karena itu, Diva, Paschasia, dan Arinda membagikan tips dan trik seputar dunia magang yang terangkum di bawah ini.

1. Keep up to date dengan data dan informasi yang ada. 

Sejalan dengan penuturan Paschasia bahwa kita harus rajin-rajin mencari informasi baik data-data yang ada, kita juga harus mengakurasikannya. Hal ini dikarenakan bisa jadi banyak yang harus dipersiapkan, terlebih pada MBKM. Selain itu, antara batch satu dengan yang lain memiliki ketentuan yang berbeda. “Yang harus dipersiapin ya, mencari-cari programnya. Harus tau dulu, apa sih tujuan aku magang,” tutur Paschasia. 

2. Breakdown langkah - langkah yang akan ditempuh.

Berdasarkan pengalamannya, Arinda menuturkan bahwa ada beberapa langkah yang harus dijabarkan dalam program magang ini. Langkah itu dimulai dari permulaan awal, lalu perlahan naik ke tingkat yang lebih tinggi, membangun relasi, dan membangun branding. “Aku berani daftar magang itu, waktu aku punya pengalaman kepanitiaan yang sampai universitas. Aku percaya diri. Aku merasa oke nih untuk daftar magang di IKonser itu tadi,” ungkap Arinda. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya pada saat mendaftar di Net TV adalah sebuah langkah yang bisa dikatakan nekat. “Ternyata pendaftaran NET masih buka, yaudah nekat aja daftar, ternyata lolos di NET. Mengapa aku bisa tembus MBKM NET TV ini, balik lagi, pada step by step itu tadi. Akhirnya, aku breakdown langkah-langkah kecil itu tadi,” jelasnya

3. Pentingnya CV dan portofolio.

Pada saat magang, pastinya akan ditanyakan perihal CV, untuk itu sangat perlu untuk mempersiapkan sedari sekarang. Misalkan, apa saja yang sudah dipelajari, karya apa saja yang sudah dihasilkan, hal-hal apa saja yang sudah dilakukan, dan masih banyak lagi. Hal tersebut berbanding lurus dengan penuturan Arinda, “Aku juga ditanyain CV, salah satu bukti yang ingin aku tunjukin adalah karya-karyaku di kepanitiaan, di organisasi, dilihat portofolio, disitulah aku belajar tentang pentingnya portofolio,” ungkap Arinda.

Untuk mempermudah akses, Arinda menjelaskan tentang pentingnya mengarsipkan karya-karya yang telah dihasilkan di salah satu platform. Dirinya menggunakan salah satu akun instagram untuk mempublikasikan karyanya tersebut.

Paschasia juga mengingatkan untuk selalu memperbarui CV apabila sudah ada hal baru yang dilakukan. “Jangan lupa untuk upgrade CV, karena itu biar enggak mager, enggak lupa dari apa yang dipelajari ditempat magang,” ungkap dirinya.

4. Percaya diri dan optimis.

Menurut Arinda dan Diva, percaya diri menjadi sebuah kunci yang penting untuk memulai sesuatu, terkhusus magang. Banyak orang yang mungkin mampu dengan apa yang akan mereka ambil, namun jika mereka tidak percaya diri, kesempatan yang terbuka lebar itu tidak akan bisa diraih.

Diva juga menuturkan, “Percaya diri itu boleh kok, tapi harus disesuaiin sama kemampuan diri sendiri juga. Yang penting kita itu percaya diri. Masalah nanti lolos atau enggaknya, itu nanti. Kalaupun gagal, kita jadi udah tau alurnya itu gimana,” tutur Diva. 

5. Jangan terlalu banyak berbagi cerita dan tetap fokus sama apa yang dilakukan.

Tips ini bisa pada saat menjalankan program magang. Karena magang sama saja dengan kita belajar untuk ke dunia kerja yang nyata. Paschasia menuturkan, “Pada saat magang itu, harus belajar untuk memahami orang lain. Kalau di kantor, jangan terlalu oversharing gitu, ya. Fokus aja dengan apa yang mau kamu serap di perusahaan itu apa, ilmunya atau hal yang ingin dipelajari,” ujarnya.

Beberapa tips dan trik di atas bisa kita jadikan arahan saat persiapan ataupun pelaksanaan magang. Hal tersebut agar pada saat akan memasuki dunia magang, kita sudah tau apa saja yang harus dipersiapkan, sehingga tidak keteteran ketika mendekati hari pendaftaran. Terus semangat dan sukses untuk para pencari magang di luar sana. Semoga pengalaman, tips, dan trik ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. (Hayyu Shafa Nur Utami)

 

Editor: Irza Triamanda

1. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.