Header Ads

Serba-serbi Mudik Menjelang Lebaran ala Mahasiswa Rantau

Ilustrasi dua orang yang mudik menggunakan kereta api. (Sumber: Pexels/Veerasak Piyawatanakul)

Mudik merupakan salah satu momen yang ditunggu saat menjelang lebaran. Kesempatan pulang kampung untuk merayakan hari kemenangan ini menjadi tren setiap tahun di masyarakat. Tak terkecuali oleh mahasiswa rantau yang jauh dari daerahnya. Lantas, bagaimana potret serba-serbi mudik ala mahasiswa rantau menjelang lebaran tahun ini?

Lebaran merupakan salah satu waktu yang ditunggu masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga masing-masing. Oleh karena itu, antusias menyambut momen ini sangat terasa di Indonesia. Apalagi lebaran menjadi salah satu libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga hampir di semua sektor pasti diliburkan, termasuk salah satunya, universitas.

Di tingkat universitas biasanya kampus akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk sejenak lepas dari hiruk pikuk perkuliahan. Jangka libur yang diberikan pun beragam tergantung keputusan kampus dan fakultas masing-masing. Ada yang seminggu bahkan dua minggu.

“Kalau di FISIP UPNVY kita udah mulai libur dari tanggal 17 hingga 25 April ke depan. Aku dapat infonya dari advokasi himpunan. Belum tahu benar apa enggak, tapi biasanya tahun lalu memang gitu juga. Ini lagi nunggu surat keputusan aja,” tutur salah satu mahasiswa Hubungan Masyarakat angkatan 2020, Nopiya Sari.

Saat ditanya mengenai mudik, mahasiswa asal Pangandaran ini menuturkan sudah merencanakan mudik dari lama. Ia berencana mudik H-2 sebelum lebaran nanti. “Iya, aku mudik. Tapi nanti H-2 lebaran, soalnya masih ada kerjaan yang nggak bisa ditinggalin juga. Mudiknya ke Pangandaran, soalnya keluarga disana semua,” jelasnya.

Selain Nopiya, rencana mudik lainnya juga dikemukakan oleh Talitha Septiarifany Muninggar. Rifa sapaan akrabnya, berencana akan melakukan mudik ke Bandung pada 20 April nanti. Adapun alasan dirinya memilih tanggal tersebut karena sudah menyesuaikan jadwal yang ia miliki. “Sebenarnya lebih ke mengikuti jadwal cuti bersama. Berhubung aku magang juga dan kebetulan di tanggal tersebut tiketnya murah, jadi langsung memutuskan pulang,” jelas Rifa, mahasiswa yang saat ini duduk di semester enam.

Mengenai tips mudik, keduanya memiliki cara tersendiri dalam menghadapi mudik. “Kalau aku karena baliknya pakai motor jadi tipsnya mudik di jam-jam sepi. Tapi nggak malam juga. Umumnya itu ramai siang sore, jadi aku biasanya ambil yang pagi. Tetap ramai tapi nggak seramai di jam yang lain,” ucap Nopiya berbagi tips dirinya ketika mudik.

Nopiya juga menambahkan sebelum mudik ia memastikan dirinya sudah cukup tidur dan energi. Karena perjalanan yang akan ditempuh memakan waktu berjam-jam, ia biasanya juga akan menyempatkan istirahat di beberapa titik lokasi. Selain itu, ia juga memastikan pasokan obat aman dibawa untuk mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika Nopiya mudik dengan motor, Rifa lebih memilih mudik dengan kereta api. Ia memilih mode transportasi ini karena dinilai lebih cepat dan efisien. “Nggak macet juga jadi lebih cepat,” tambahnya. Untuk mudik menggunakan kereta api, Rifa berpesan untuk memperhatikan beberapa hal, mulai dari tiket, stamina dan persiapan.

“Yang pertama harus disiapkan itu pastinya adalah stamina, apalagi ini kan perjalanan jauh. Terus keperluan dan perlengkapan kalau bisa disiapkan jauh hari termasuk membeli tiket, soalnya momen menjelang lebaran itu tiket udah mulai ludes terjual. Kalau udah dapat tiket, selanjutnya pastikan juga kita berangkat ke stasiun tidak mepet untuk mengantisipasi keramaian. Satu lagi yang penting selalu waspada karena musim mudik begini rawan kejahatan,” tutupnya. (Yahya Wijaya Pane)

 


Editor: Latri Rastha Dhanastri

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.