Header Ads

Padmanaba Ajak Pemirsa agar Berani Mengarungi Mimpi Lewat Grand Concert Somnium

Padzchestra membawakan lagu Bohemian Rapsody. (Sumber: Latri Rastha Dhanastri)
Yogyakarta, SIKAP - Grand Concert Padzchestra Op. 5 Somnium dengan slogan Flee with Melody of The Sea berhasil dipentaskan oleh SMAN 3 Yogyakarta pada Sabtu (12/01/2023). Kegiatan yang berlokasi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta ini merupakan persembahan kelima dari Padzcherta. Perhelatan dimulai pada pukul 17:30 - 22:00 WIB dengan menampilkan bintang tamu Anneth Delliecia

Konser ini dihadiri oleh para guru, murid, alumni, serta masyarakat umumAcara disambut oleh Indratania Budiman selaku Ketua Pelaksana dan Kusworo selaku Kepala SMAN 3 Yogyakarta.

Indratania menjelaskan fokus dari tema “Mimpi” yang dibawakan Padzchestra tahun ini. “Mimpi bukanlah hal yang instan. Perhelatan ini mengajak para hadirin untuk dapat mengarungi dan memproses suatu  mimpi,” ujar Indratania.

Sementara itu, Kusworo mengungkapkan kegiatan Padmanaba memang tak hanya belajar di kelas saja. “Bukan hanya pengembangan intelektual, tetapi kemampuan-kemapuan lain. Misalnya, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, mengorganisasikan suatu acara, dan kerja tim, ucap Kusworo.

Keisha selaku asisten produksi finansial menjelaskan soal durasi persiapan. “Pertunjukan ini memerlukan waktu lima bulan untuk mempersiapkan semuanya. Dimulai pada bulan Agustus 2022. Untuk pembentukan panitia sendiri sudah sejak bulan Oktober 2022,” kata Keisha.

Ada berbagai lagu yang dimainkan Padzchestra kali ini. Mulai dari "Mungkin Hari Ini Hari Esok atau Nanti", "I Have a Dream", "Melukis Mimpi, Bohemian Rapsody", "Mimpi", "Runtuh", "Berlari Tanpa Kaki", "How Far I’ll Go", "Merakit", sampai "You Raise Me Up". Semua lagu disesuaikan aransemennya oleh konduktor dari Padmanaba.

Nouval dan Leaselvi selaku penonton mengatakan takjub dengan acara Somnium ini. Mereka mengaku puas dan tidak sia-sia mengeluarkan tiket dengan harga yang ditawarkan.

“Pertama kali lihat, kaget. Mengingat orkestra masih jarang di Indonesia. Untuk orkestra yang dibawakan sekelas anak SMA udah luar biasa dan keren banget. Baik itu dari teknisi, panitia, acara, tempat, sampai penyanyinya,” tutur Nouval.

Leaselvi juga menjelaskan hal senada. “Keren banget. Kualitas sumber daya manusianya tinggi. Penari, musik, dan aransemennya semuanya bagus,” jelasnya.

Keisha berharap melalui kegiatan ini musik orkestra semakin terkenal di Indonesia. “Ini pembuktian bahwa anak SMA masih bisa bermain orkestra dengan format yang baik walau tentu belum bisa menandingi performa orkestra di dunia,” pungkasnya. (Wulan Istifara, Latri Rastha Dhanastri)


Editor: Latri Rastha Dhanastri

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.