Header Ads

Maraknya Tren Kencan Buta Virtual

Ilustrasi kencan buta virtual. (Sumber: Suarasikap/Adinda Farah R.)

Pada masa pandemi, hampir semua kegiatan dilakukan secara daring. Hal ini menghadirkan fenomena baru yakni kencan buta virtual. Acara yang lebih dikenal dengan istilah Virtual Blind Date (VBD) ini merupakan pertemuan antara dua orang yang belum saling kenal. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini dilakukan secara virtual dan bertujuan untuk mendapatkan kekasih.

Saat ini, banyak penyedia kencan buta virtual yang terang-terangan menawarkan jasanya. Salah satunya adalah akun Instagram @vbd.kampus. Dengan jumlah pengikut mencapai 2.464 orang, tak sedikit mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti acara VBD tersebut.

Salah seorang peserta yang mengikuti VBD, Oktivani Budi, mengungkapkan bahwa dirinya mengikuti VBD karena iseng dan diajak oleh temannya. “Awalnya ikut VBD ini karena iseng sih dan kebetulan ada teman yang ngajak. Jadi, yaudah deh ikut buat seru-seruan juga.”

Oktivani juga membagikan tips bagi mereka yang ingin mengikuti VBD. Menurutnya, penting untuk mempersiapkan perangkat memadai dan jaringan yang stabil. “Dan yang gak kalah penting harus sok kenal sok dekat juga sih karena dalam VBD itu full ngobrol, tambah perempuan berusia 21 tahun tersebut.

Terdapat alur yang harus diikuti oleh peserta untuk bisa mengikuti acara VBD ini. Awalnya, peserta melakukan registrasi dan pembayaran. Kemudian, peserta akan mendapatkan pesan yang berisi konfirmasi pembayaran, buku panduan, serta informasi-informasi lain yang dibutuhkan melalui WhatsApp. Selanjutnya, peserta mengikuti acara inti, yaitu VBD yang terdiri dari sesi pembukaan, sesi kencan buta, dan sesi penutupan.

Apabila mengacu pada VBD yang diadakan oleh @vbd.kampus terdapat tiga sesi kencan buta. Tiap sesi berdurasi 20 menit sehingga total ada 60 menit untuk berkenalan dengan tiga orang yang berbeda. Sesi kencan buta ini dilakukan melalui breakout room Zoom Meeting.

Melihat testimoni dari sorotan @vbd.kampus, sebagian peserta mengatakan bahwa acara berlangsung dengan menyenangkan. Acaranya sendiri sudah berjalan sampai dengan 15 batch.

VBD sebenarnya memiliki manfaat untuk dapat melepas penat di tengah kesibukan perkuliahan dan menambah relasi baru dari kampus lain. Meski demikian, mengacu pada penelitian yang dipublikasikan dalam Multivu.com, banyak generasi muda justru merasa kesepian. Dengan lebih dari 20.000 responden, sebesar 54% dari partisipan mengaku tidak memiliki seorang pun yang dikenal dengan baik. Sebesar 46% merasa terkadang sendirian atau merasa sendirian, dan 47% merasa ditinggalkan. Terlebih, koneksi digital yang semakin menggantikan interaksi tatap muka membuat kesepian makin mudah tersebar seperti virus.

Oleh sebab itu, Gen Z seperti mendapatkan tantangan ganda. Di dunia maya seperti di media sosial, mereka dituntut untuk tampil sempurna. Sementara di dunia nyata, mereka kesulitan menjalin hubungan karena lebih terbiasa berkomunikasi di dunia maya yang instan dan tidak intim. VBD inilah yang kemudian terkadang dinilai menjadi jawaban dari tantangan tersebut. (Mailinda)

 

Editor: Delima Purnamasari

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.