Header Ads

Aliansi Mahasiswa Pertanian Gelar Aksi Damai Peringati Hari Tani Nasional

Aliansi Mahasiswa Pertanian melakukan orasi di perempatan UPN Jumat (24/9) sore. (Sumber: Arinda Qurnia Y)
Aliansi Mahasiswa menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Jumat (24/9) pukul 14.45 hingga 15.30. Aksi yang digelar di perempatan UPN “Veteran” Yogyakarta ini dilatarbelakangi oleh keresahan terkait kondisi pertanian di Indonesia yang semakin memprihatinkan.

“Hari ini, gabungan beberapa kampus di Yogyakarta dan Jawa Tengah melebur dalam Aliansi Mahasiswa Pertanian. Kita melakukan berbagai pembacaan situasi maupun persoalan yang muncul di sektor pertanian. Akumulasi permasalahan itu, kita diskusikan dengan petani lokal di DIY dan kita suarakan pada para pemangku kebijakan,” ujar Koordinator Umum Aksi, Fahri Muhammad.

Aksi diawali dengan berkumpulnya para peserta di kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta. Kemudian, massa bergerak ke arah perempatan UPN untuk memberikan orasi dan juga tuntutan. Selama aksi berlangsung, terdapat pengawalan dari aparat kepolisian untuk menjaga ketertiban lalu lintas.

Massa aksi bergerak menuju  titik tengah perempatan UPN untuk menyuarakan tuntutannya. (Sumber: Arinda Qurnia Y)

Terkait alasan pemilihan lokasi, Fahri menjelaskan bahwa perempatan UPN merupakan titik yang strategis. Hal ini terlihat dengan adanya arus lalu lintas yang padat sekaligus terdapat beberapa kampus di sekitar lokasi. Oleh sebab itu, diharapkan dapat menarik banyak perhatian.

Terdapat empat tuntutan yang disuarakan dalam aksi ini, yaitu:

1.     Hentikan impor, tangkap dan adili adanya mafia pangan.

2.     Hentikan monopoli dan penguasaan akan lahan.

3.     Wujudkan kedaulatan pangan.

4.     Tingkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

“Kebijakan pemerintah tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara agraris. Undang-Undang No 18 Tahun 2012 mengenai pangan tidak dimaksimalkan secara penuh. Polemik seperti penggusuran lahan semakin memperburuk keadaan pertanian di Indonesia,” ujar salah satu peserta dalam orasinya.

Melalui aksi ini, Rizki sebagai salah satu peserta turut mengungkapkan harapannya. “Semoga kami dapat membantu menyuarakan aspirasi para petani. Pemerintah juga bisa mengoreksi berbagai ketimpangan yang ada. Dengan keresahan yang di suarakan seperti ini, diharapkan dapat menjadi tonggak dalam membentuk kebijakan yang tidak merugikan petani,” ungkapnya. (Delima Purnamasari, Diah Rahayu Agustin)

Editor: Mohamad Rizky Fabian

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.