Header Ads

Tips dan Strategi Menghadapi UTS di Bulan Ramadan

Ilustrasi ketika sedang mengikuti kuliah online ataupun mempersiapkan UTS. (Sumber: timeshighereducation.com) 
 

Seperti yang kita ketahui, persiapan dalam menghadapi ujian sangatlah penting dan pada umumnya mahasiswa akan melakukan beberapa strategi untuk menghadapi UTS, seperti membuat jadwal belajar tiap mata kuliah pada smartphone atau menulis di kertas dalam bentuk timeline, kemudian mengurangi aktivitas yang kurang penting, misal bermain game atau melakukan hal kurang produktif lainnya, lalu ada pula yang mempelajari ulang materi yang telah disampaikan selama setengah semester perkuliahan.

Menghadapi UTS di bulan Ramadan tentunya akan punya strategi berbeda, terkadang ada kegiatan unik yang dilakukan dan pastinya tergantung masing-masing mahasiswa. Kharina Putri mahasiswi semester 2 UIN Sunan Gunung Djati yang juga sibuk sebagai seorang Announcer di salah satu radio di Bandung dan Fani Perdana mahasiswi semester 4 UPN “Veteran” Yogyakarta yang juga menjalani kesibukan di sebuah Kelompok Studi Mahasiswa, akan membagikan tips dan strategi untuk menghadapi UTS di bulan Ramadan ini bisa tetap maksimal. Yuk simak! 

Temukan waktu belajar yang efektif

Masing-masing orang biasanya akan memiliki waktu efektifnya saat belajar. Ada mahasiswa yang lebih suka belajar tepat saat kelas sudah selesai, alasannya karena mengulang materi yang belum terlalu lama dipelajari akan lebih mudah. Ada pula mahasiswa yang memiliki waktu belajar yang unik, misalnya belajar pada waktu dini hari atau pada saat subuh.

Kharina Putri atau yang akrab disapa Karin, punya kebiasaan unik ketika belajar saat akan menghadapi UTS. Ia punya kebiasaan untuk belajar dengan menemukan waktu efektifnya sendiri. “Kalau aku belajar paling nyaman ya waktu jam 2 pagi atau setelah subuh sih. Kalau UIN kan kadang ada tuh kelas jam 6 pagi, jadi sudah kebiasaan belajar jam segitu. Nah, kalau dari aku sendiri buat persiapan UTS di bulan Ramadan ya belajar setelah subuh. Jadi tidak tidur lagi setelah sahur,” ujar Karin. Hal tersebut juga dilakukan oleh Fani. Ia memiliki waktu efektif belajar saat dini hari. “Kalau persiapan belajar pas jam 2 pagi, jadi malamnya tidur, lalu bangun jam 2 atau 3 pagi. Kadang ada teman yang masih begadang dan aku ajak diskusi. Apalagi kan UTS di bulan Ramadan jadi bisa sekalian sahur tepat waktu. Aku bukan tipe orang yang bisa belajar di siang hari,” ungkap Fani. 

Pahami cara pelaksanaan ujian

Ujian pada perkuliahan memiliki 2 tipe dari segi waktu. Pertama, ujian yang dapat dikerjakan selama beberapa hari, biasanya bersifat open book dan pemberian soalnya sudah jauh-jauh hari sebelum waktu ujian. Kedua adalah ujian yang dikerjakan sesuai jadwal tanggal ujian dan dikumpulkan saat hari itu juga. Jadi ketika akan ujian, pahami dari 2 tipe tersebut. Manakah jenis waktu pada pelaksanaan ujian kalian.

Fani sendiri lebih suka menanyakan secara langsung kepada dosen, bagaimana ujian yang akan dilaksanakan. “Biasanya tanya ke dosen, mengenai materinya apa, sistem ujiannya apakah tulis atau lisan, lalu open book atau tidak. Kalau benar, siapin buku dan segala materinya, lalu bisa siap-siap, karena saat belajar gitu kadang aku gak paham 100%,” ungkap Fani. Maka wajib untuk memperhatikan, bagaimana ujian akan dilaksanakan supaya bisa dipersiapkan dengan baik. 

Jangan belajar dengan SKS (Sistem Kebut Semalam)

Kita tahu bahwa ketika bulan Ramadan, tak sedikit kegiatan ibadah yang dilakukan di malam hari seperti tadarus dan sholat tarawih. Jadi ketika melakukan SKS, akan kurang tepat sebab waktu yang terlalu sempit dan akan mengganggu aktifitas ibadah di malam Ramadan. Bahkan ketika tidak dalam bulan puasa pun SKS juga tidak disarankan, loh. Materi yang terlalu banyak dipelajari dalam semalam, membuat penerimaan informasi ke otak menjadi kurang maksimal. “Kalau pas mengerjakan tugas biasanya SKS banget, kadang kerjain di rumah kadang juga di kantor, karena harus siaran. Namun untuk ujian aku engga bisa SKS, strategiku sih mengulang belajar materi saat waktu senggang, apabila tidak paham tanya dosen, misal kita harus ikut materi dari dosen atau dari mana gitu,” tutur Karin. 

Belajar di tempat yang kondusif

Pembelajaran online memaksa kita untuk belajar di luar kelas. Ada mahasiswa yang belajar di rumah, ada yang sengaja ke kafe bersama teman, atau seperti Karin yang harus belajar di kantor karena tuntutan pekerjaan. Pada intinya, kita harus mampu menemukan tempat yang nyaman, ketika merasa di rumah terlalu ramai, bisa beralih ke ruangan atau tempat tertentu. “Tips dari aku sih cari tempat kondusif buat belajar UTS maupun saat UTS akan berlangsung di bulan Ramadan saat ini,” ungkap Karin.

Istirahat yang cukup

Tidur ataupun istirahat adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Ketika akan menjalani ujian pada esok hari, ada baiknya tidur yang cukup pada malam harinya. Jangan memaksakan belajar hingga larut malam. Jika merasa materi yang harus dipelajari terlalu banyak, maka mulailah belajar di jauh-jauh hari. Menjalani ujian dalam keadaan mengantuk akan mengurangi konsentrasi dan tentu dapat merugikan diri sendiri. “Saranku sih tidur yang cukup dan minum air yang cukup ketika sahur,” ungkap Karin.

Sahur dengan menu yang sehat

Makan sahur yang cukup akan mampu membantu otak bekerja dengan baik. Waktu sarapan yang hilang ketika berpuasa membuat kita hanya dapat mengkonsumsi makanan di waktu sahur. Jadi, jangan sampai melewatkan makan sahur ketika akan ujian. Makan secukupnya agar tidak mengakibatkan sakit perut saat ujian dilaksanakan. Perhatikan makanan yang dikonsumsi, misal jangan mengonsumsi makanan yang mengganggu kenyaman perut, seperti makanan pedas yang berlebihan. “Kalau kalian sahur jangan makan sayur kangkung terlalu banyak ya, serius itu bisa bikin ngantuk, apalagi kalau paginya mau ujian,” ungkap Fani ketika diwawancarai. 

Nah itu beberapa tips dan strategi supaya siap menjalani UTS di bulan Ramadan. Karena ada beberapa kendala tertentu di bulan Ramadan, diperlukan tips dan strategi yang khusus. Beberapa mungkin ada yang tidak terlalu bermasalah, karena tipe mahasiswa memang tak semua sama. Pada akhirnya, yang terpenting kalian punya strategi yang sesuai ketika akan melaksanakan UTS di bulan Ramadan. (Rizky Al Afizd)

Editor: Risky Syukur dan Shinta Tri Pangestu

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.