Header Ads

International Community Colloquium: “Maximizing Youth’s Contribution on Cultural Diplomacy in Digital Era”

Webinar ICOM 2020 (Foto: YouTube International Community UPNVYk)

Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya. Namun, hanya beberapa kebudayaan yang dikenal dan diakui dunia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengenalan dan pengembangan kebudayaan Indonesia, terlebih untuk generasi saat ini. Menyadari hal tersebut, International Community (IC) yang merupakan Kelompok Studi Mahasiswa dari prodi Ilmu Hubungan Internasional mengadakan webinar bertajuk International Community Colloquium (ICOM) dengan tema “Maximizing Youth’s Contribution on Cultural Diplomacy in Digital Era”. ICOM bertujuan untuk mengedukasi anak-anak muda agar memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mendiplomasi berbagai kebudayaan Indonesia agar dikenal dunia dan mempertahankannya untuk anak cucu kita.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020 ini diikuti oleh kurang lebih 330 peserta dari berbagai kalangan, mulai SMA, kuliah, maupun umum. Webinar ini dipandu oleh Dyah Lupita Sari, S.IP., M.Si yang menjabat sebagai salah satu dosen Ilmu Hubungan Internasional. Tak kalah menarik, acara yang dilaksanakan via aplikasi Zoom  ini dimeriahkan oleh tiga narasumber, yaitu Dr. Restu Gunawan, M.Hum yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Alia Swastika sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Dr. Iva Rachmawati, M.Si, yang merupakan salah satu dosen Ilmu Hubungan Internasional.

Dr. Restu Gunawan, M.Hum, dalam penjabarannya mengatakan bahwa 10 objek pemajuan kebudayaan adalah kekuatan. 10 objek kebudayaan tersebut antara lain tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. “Idiom lama mengatakan bahwa Amerika adalah negara adidaya di bidang persenjataan, maka sebenarnya Indonesia adidaya di bidang kebudayaan. Tidak ada negara di seluruh dunia ini yang mempunyai keanekaragaman seperti di Indonesia,” ungkap Dr. Restu Gunawan.

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemuda yang mampu mendiplomasi kebudayaan Indonesia dan mengkolaborasikannya dengan teknologi dan kreativitas. “Jangan sampai karena kurangnya diplomasi, anak cucu kita bahkan tidak tahu apa saja kebudayaan yang kita miliki sekarang,” imbuhnya. (Maria Dewi Sekaringtyas)

Editor: Ayu Fitmanda Wandira

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.