Header Ads

Impact Circle, Solusi Karir bagi Mereka yang Khawatir

Peter Febian, Chief Communication Officer Enterpreneur of  PT. Mahakarya Tukang Sayur Indonesia, menyampaikan materi dalam acara Impact Circle: Transforming Digital Technology into a New Era for Leaders. (sumber: Arie sulistyaning Tyas)

Yogyakarta, SIKAP – Aiesec, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta mempersembahkan sebuah ruang kolaboratif yang bertajuk “Impact Circle: Transforming Digital Technology into a New Era for Leaders.” Kegiatan tersebut merupakan platform penghubung antara stakeholders dengan anak muda dari seluruh Indonesia.

Impact Circle bukanlah event virtual pertama yang digelar secara daring dengan menggunakan media berupa Zoom dan live streaming Youtube. Digelar selama 2 hari, yakni 26-27 September 2020, Impact Circle dihadiri lebih dari 300 delegates. Dengan menghadirkan 5 narasumber yang telah berkecimpung dalam dunia digital marketing, Aiesec berusaha menjadi wadah bagi para kaum muda yang masih bimbang dalam menghadapi dunia karir, terlebih dunia bisnis maupun pekerja lepas.

Peter Febian, salah satu pembicara sekaligus Chief Communication Officer Enterpreneur of  PT. Mahakarya Tukang Sayur Indonesia menjelaskan bahwa Mahasiswa yang lulus mulai tahun 2020 akan langsung dikepung oleh beberapa masalah sosial. Masalah yang harus dihadapi antara lain adalah penyusutan lapangan pekerjaan dikarenakan Covid-19 dan juga skill gap. Beliau menambahkan bahwa setelah lulus kuliah, para pemuda bisa mencoba untuk menjadi freelancer ataupun entrepreneur.

“Hal yang wajib kalian kuasai dalam karir dan kepemimpinan adalah kefleksibelan komunikasi, independen, dan mampu bekerja secara tim,” ucap Peter dalam materinya. Hal senada juga disampaikan oleh Yosef Adji Baskoro, Founder of Digital Media Company. Dirinya mengaatakan baahwa Digital intellegence, IQ, dan  emotional intelligence, adalah 3 hal yang harus dikuasai untuk  menjadi seorang future leader.

Berjalan hampir 3 jam, Impact Circle nyatanya mampu menarik minat para delegates yang haus akan pengetahuan dalam mempersiapkan karir di masa depan. Terbukti, melalui room chat¸ para peserta mengajukan beberapa pertanyaan kepada para narasumber. Walau tak semua terjawab, para peserta cukup puas dengan presentasi serta jawaban dari para pembicara. 

Para delegates menghadiri acara Impact Circle yang dilakukan secara daring. (sumber: Arie sulistyaning Tyas)

“Banyak sekali yang aku dapetin dari acara tadi. Aku jadi tahu cara mengenal diriku sendiri, cara memulai bisnis, gimana itu marketing, dan cara memulai jadi seorang content creator,” ucap Yanti Samosir, peserta sekaligus mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional ketika dihubungi via Whatsapp. Mesiki demikian, Yanti berpendapat bahwa dirinya lebih memilih untuk mengikuti event Aiesec secara tatap muka. Menurutnya, materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami.

Pada hari pertama, acara sedikit terkendala akibat jaringan internet. Namun, semua dapat segera ditangani berkat panitia yang sigap serta para delegates yang mampu mencairkan suasana. “Kendalanya lebih ke teknis saat hari H karena ada force majeur sih. Untuk persiapan sebelum hari H kita tidak ada kendala karena panitia mudah adaptasi dengan situasi dari awal pandemi. Jadi, sudah terbiasa dengan virtual stuffs,” jelas Prismawanda selaku Delegates Service.  

Melalui Impact Circle, ia berharap ilmu yang didapat para peserta dapat bermanfaat untuk bekal karir baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. “Dibulatkan lagi niatnya kalau ikut acara seperti ini tujuannya adalah untuk mencari ilmu. Sertifikat saja tidak berguna kalau ilmu selama acara tidak diterima dengan baik oleh kita pribadi,” ucapnya ketika dihubungi melalui media Whatsapp. (Arie sulistyaning Tyas)

 Editor: Mohamad Rizky Fabian

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.