Header Ads

Efektifkah Kuliah Online?

Ilustrasi kuliah online (Foto: Pintaria)

Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak virus corona. Lebih dari 215 negara telah dikonfirmasi terjangkit virus mematikan tersebut. Maka dari itu, dinyatakannya corona sebagai pandemi yang dimana telah menyebar luas ke berbagai dunia menjadi alasan untuk kita semua melakukan gerakan WFH (Work From Home). Presiden Jokowi juga telah memberikan anjuran untuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah.

Adanya Covid-19 ini berdampak bagi kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam bidang pendidikan. TK, SD, SMP, SMA, maupun dunia perkuliahan juga ikut terkena dampak dari virus ini. Rutinitas yang biasanya dilakukan kini menjadi sangat berbeda. Para pelajar dan mahasiswa tidak lagi belajar secara tatap muka. Semua beralih menjadi pembelajaran tanpa tatap muka atau online. Terlebih lagi pada perkuliahan, saat ini semua mata kuliah dilaksanakan melalui media online seperti Zoom, WhatsApp, Google Classroom, dan masih banyak lagi.

Perlu diakui bahwa era teknologi saat ini membantu mendukung gerakan WFH, akan tetapi harus disadari bahwa tidak semua orang memiliki kondisi yang sama. Dengan berlakunya perkuliahan secara daring atau online ini juga membutuhkan biaya dan fasilitas lebih, seperti membeli pulsa untuk paket data demi kelancaran perkuliahan. Walaupun saat ini kampus sudah berbaik hati  merespon mahasiswanya dengan memberikan kuota internet gratis, namun tidak berarti keresahan mahasiswa sudah hilang.

Banyak mahasiswa yang mengeluhkan bahwa selama kuliah online malah mendapat tugas menumpuk dan juga kurang efektif. Kesiapan kampus dalam Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) pun juga dipertanyakan. Apakah kuliah online ini efektif bagi dosen maupun mahasiswanya? Karena semua faktor saling mempengaruhi satu sama lain yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Susah sinyal ataupun fasilitas yang kurang menjadi persoalan yang terjadi saat ini. Sinyal menjadi pendukung utama demi kelancaran perkuliahan, tetapi masih banyak tempat yang belum terjangkau dengan sinyal yang bagus.

Di samping itu, kuliah daring ini juga membuat banyak mahasiwa masih kurang paham dengan materi yang disampaikan karena keterbatasan ruang dan waktu. Begitu juga dengan mahasiswa yang “menggampangkan” kuliah daring dengan melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Maka yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kuliah daring di masa pandemi ini sudah berlangsung secara efektif? Dilihat dari beberapa kekurangan yang ada, lantas solusi apakah yang akan dihadirkan oleh pihak kampus?

Kita tahu bahwa di masa pandemi saat ini kuliah daring memang cara yang paling ampuh agar tetap berjalannya perkuliahan. Saya pribadi sangat mengapresiasi dosen yang harus beradaptasi dengan menggunakan media online dalam sistem perkuliahan kali ini. Maka dari itu, sudah seharusnya mahasiswa juga ikut andil dan berkontribusi demi kelancaran perkuliahan online ini agar kita bisa tetap mendapatkan ilmu sebagaimana mestinya.  (Annisa Rindi)

Editor: Ayu Fitmanda Wandira

1 komentar:

  1. Ya namanya juga kuliah daring pertama secara massal di semua kampus, tpi tetap aja fasilitas yg biasa kita gunakan seperti untuk praktek tdak semua mahasiswa paham bila tidak dilihat langsung dan dipraktekkan bersama, namun salah satu PTS di medan yakni kampus uma (www.uma.ac.id) dan kampus besar lain" nya yg ada di medan membuat dosen nya tetap berusaha agar mahasiswa lebih paham dan mengerti kalau sudah praktek. Dan yg lebih di untungkan sebnarnya yg mengambil di bidang komputer karna terjun nya juga ke komputer juga, tpi bgaimna yg jurusan pertanian/teknik mesin kan alatnya di kampus!!!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.