Pemura FISIP Sebagai Ajang Mahasiswa Melek Politik di Kampus
Kotak Suara Pemura di Pentagon Kampus 2 UPNVY. (Sumber: Fadhilatul Dewi) |
Bangku perkuliahan sebagai salah satu wadah bagi mahasiswa untuk menggali jati diri untuk bisa melek dalam berbagai bidang, seperti literasi, seni, dan politik. Berkaitan dengan bidang politik, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi salah satu organisasi legislatif di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) yang memfasilitasi mahasiswanya untuk berdinamika dalam bidang tersebut.
Kamis, (14/11/2024) Mahasiswa di berbagai Fakultas di UPNVY berbondong-bondong mengikuti kegiatan pemilihan umum raya (Pemura) serentak yang dilaksanakan oleh kampus tersebut. Salah satunya, BEM FISIP yang menyelenggarakannya di Pentagon FISIP Kampus 2 UPNVY mulai pukul 10.00-16.00 WIB. Pemilihan suara hari itu menyediakan dua kertas suara yaitu kertas suara untuk calon ketua BEM KM dan kertas suara untuk calon ketua BEM FISIP.
Sedari pukul 11.30 WIB, mahasiswa dan mahasiswi FISIP berantre untuk menggunakan hak suaranya. Oki Dedi Saputra, mahasiswa jurusan hubungan masyarakat angkatan 2024 saat ditemui menjelaskan alasannya berpartisipasi dalam pemilihan suara ini.“Kita sebagai warga FISIP sudah semestinya mengikuti ini, karena menentukan masa depan fakultas,”jelas Oki.
Sementara itu peserta lain bernama Abhisatya Wahyu Rajendra dari hubungan internasional 2023 menjelaskan, walaupun dirinya tidak mengikuti dari masa orasi dan debat. Ia masih memantau melalui sosial media.“Jadi tetap mengikuti dari sosial media mengenai visi misi masing-masing penerus Ketua BEM walaupun sebenernya juga masih bingung mau milih siapa,”jelasnya.
Dalam mempersiapkan hari pencoblosan, Farrel Ansel selaku ketua PPRM (Panitia Penyelenggara Pemura) menjelaskan mengenai beberapa tahapan yang dilalui dari awal hingga sampai pada hari-H pencoblosan. Pertama adalah seleksi berkas, selanjutnya bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM yang lulus akan melalui masa kampanye dan melalui debat antar pasangan. Lalu, pada 13 November 2024 paslon melalui hari tenang.
Farrel menjelaskan bahwa acara ini bisa menjadi salah satu cara mahasiswa untuk peduli pada politik yang ada di kampus.“Kan pemura sebagai sarana demokasi, dan identik dengan politik. Pastinya ada dinamika politik dan itu sudah bisa. Kita sebagai panitia dalam menyikapinya tentu harus profesional dan menjaga netralitas,”pungkasnya.
Dengan demikian, pada pemura kali ini mahasiswa perlu didorong untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan berpolitik lainnya. Pemura, bisa menjadi sarana efektif untuk membentuk pemimpin masa depan yang berkualitas dan bertanggung jawab. (Fadhilatul Dewi)
Editor: Latri Rastha Dhanastri
Tulis Komentarmu