Header Ads

Spirited Away: Lebih Dari Sekedar Petualangan Gadis Cilik di Dunia Lain

 

Poster Film Spirited Away. (Sumber: mediapijar.com) 


Judul Film       : Spirited Away atau Sen to Chihiro no Kamikakushi (千と千尋の神隠し, "Penculikan Ajaib Sen dan Chihiro")

Sutradara         : Hayao Miyazaki

Produser          : Toshio Suzuki

Produksi          : Studio Ghibli

Musik              : Joe Hisaishi

Genre              : Petualangan, Misteri, Fantasi

Pengisi suara   : Rumi Hiiragi, Miyu Irino, Mari Natsuki

Magis adalah kesan pertama yang dapat dirasakan saat pertama kali melihat poster film Spirited Away. Bagaimana bila Anda tiba-tiba terjebak di dunia antah berantah, dikelilingi makhluk-mahluk asing beraneka bentuk, tanpa mengenal siapapun? Bagi Chihiro, tokoh utama dalam film ini, hal tersebut tentu di luar dugaan.

Spirited Away adalah film animasi produksi Studio Ghibli pertama yang langsung memberikan kesan yang sangat mendalam. Meskipun plot pengantar menuju inti cerita begitu padat, namun tidak terkesan terburu-buru. Semuanya terasa mengalir begitu saja sehingga membuat penonton ikut merasakan ketegangan yang dialami Chihiro. Alur ceritanya yang menarik dan tidak mudah ditebak, sehingga tidak terasa membosankan saat menonton film dengan durasi 2 jam ini. Semua detail kehidupan Chihiro saat bekerja di Pemandian Umum milik Yubaba selalu menjadi petualangan yang seru. Mulai dari bagaimana dia harus menutupi identitasnya sebagai manusia, melayani para arwah yang datang ke pemandian, bertemu dengan sosok no-face, dan rentetan kejadian lain yang mengantarkannya pada jalan keluar dari dunia antah berantah itu.  

Meskipun Spirited Away secara tersirat menyuguhkan lebih dari sekedar kisah perjuangan Chihiro. Pemilihan gadis cilik berusia 10 tahun sebagai tokoh utama menjadi daya tarik tersendiri. Dalam wawancara yang dilakukan saat penayangan pertama Spirited Away di Paris pada Desember 2001, Miyazaki mengatakan bahwa diperlukan seorang tokoh heroine wanita yang merupakan gadis biasa, bukan seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak mungkin. Maka dari itu, beliau menggambarkan Chihiro sebagai tokoh utama yang juga memiliki rasa takut, namun hal tersebut tidak mencegahnya untuk terus berusaha mencoba beragam cara dan terus percaya pada dirinya sendiri. 

Haku membantu Chihiro. (Sumber: wallpaperbetter.com) 

Meski sekilas terlihat sebagai pelengkap cerita, rupanya hal-hal aneh yang terjadi sepanjang film ini pun memiliki makna tersendiri. Sosok orang tua Chihiro berubah menjadi babi hingga koin emas yang berubah menjadi kotoran terjadi karena alasan yang sama, yakni rasa tamak akan sesuatu. Hayao Miyazaki berhasil mengemas nilai-nilai tentang keberanian, tanggung jawab, loyalitas serta pentingnya untuk tidak menjadi sosok yang rakus dalam sebuah film fantasi penuh petualangan.

Selain itu sebagai film animasi, tentu aspek visual adalah salah satu hal yang sering ditonjolkan. Diproduksi pada tahun 2001, film animasi ini digambarkan dengan sangat luwes dan memanjakan mata. Rasanya memang tidak perlu meragukan kualitas animasi film-film produksi Studio Ghibli yang terkenal memiliki ciri khas tersendiri. Detail kecil dan sederhana seperti air, makanan hingga dekorasi tempat pun dibuat semirip mungkin dengan bentuk aslinya. Hal tersebut didukung oleh permainan musik dan suara latar belakang yang ditempatkan dengan tepat.

Mengisahkan kehidupan di dunia lain yang sama sekali tak akrab bagi orang awam, konsep dunia yang menjadi latar belakang film ini hingga pertengahan cerita masih sedikit membingungkan. Hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan yang mungkin akan dijelaskan di menit-menit selanjutnya, namun ternyata tidak. Selain itu, Hayao Miyazaki juga mengakhiri Spirited Away dengan open ending yang mungkin kurang disukai oleh sebagian orang. Perpisahan antara Chihiro dan Haku tidak memberi kepastian, apakah keduanya akan bertemu kembali atau tidak.

Meskipun memiliki akhir kisah yang sedikit menggantung, hal ini sama sekali tidak mengurangi keseruan cerita yang disajikan. Selain mendapat rating 8,6/10 di IMDB, Spirited Away juga berhasil memenangkan banyak penghargaan bergengsi baik di Jepang maupun kancah internasional, salah satunya adalah Best Animated Feature pada Academy Awards pada tahun 2003. Film ini bisa menjadi rekomendasi film bergenre fantasi yang asyik dan penuh petualangan untuk ditonton saat sedang senggang. (Mutiara Fauziah Nur Awaliah) 

Editor: Shinta Tri Pangestu



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.