Header Ads

Kind For Cesama: Ayo Beberes Sesudah Makan!



Ilustrasi: Dian Puspita

Anak Fast Food atau Anak Kaki Lima. 

Begitulah ungkapan yang cocok untuk mengawali tulisan ini. Belakangan, ungkapan seperti ini muncul sebagai pembanding untuk mereka yang suka berburu makanan. Makanan yang dimaksud adalah makanan kaki lima dan makanan cepat saji atau kita lebih sering mengenalnya sebagai fast food.

Saat ini banyak sekali yang mengunjungi restoran cepat saji seperti KFC, McDonalds, Burger King dan Hoka-Hoka Bento. Ini juga terjadi pada kalangan mahasiswa, termasuk teman-teman penulis. Makan di restoran cepat saji sudah menjadi hal yang biasa. Bukan hanya makan saja tetapi kadang juga menghabiskan waktu untuk bercengkrama bersama dan sekedar berswafoto ria.

Setelah kemarin banyak berita yang trending tentang ‘Minum Tanpa Sedotan’, justru kali ini yang sedang ramai dibicarakan adalah masalah membereskan makanan di restoran cepat saji. Hal ini bermula saat salah satu restoran cepat saji terkenal yaitu KFC menulis kiriman di laman Facebooknya pada tanggal 13 Januari 2019.

“Sejak kecil, kita udah diajarin sebenarnya untuk selalu beberes setelah makan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, budaya ini sudah mulai jarang. Kita lestarikan lagi budaya beberes, yuk! Dari sekarang, kita mulai budaya beberes setelah makan!”

Menariknya ajakan tersebut malah membuat warganet bergejolak dalam menyampaikan pendapatnya. Banyak yang pro atau setuju dengan tulisan tersebut, tetapi tidak sedikit juga yang merasa bahwa hal tersebut merugikan konsumen. Alasan demi alasan dituliskan di kolom komentar. Ada salah satu warganet yang mengungkapkan bahwa mereka makan di luar rumah agar tidak perlu membereskan sisa dan tempat makan, tetapi KFC malah menyuruh konsumen untuk membereskannya sendiri. Sedangkan warganet yang lain juga merasa bahwa KFC mau enaknya saja.

Terlepas dari itu, postingan ini juga ramai dibicarakan oleh warga Twitter. Komentar-komentar netizen dari negara berkembang bermunculan menanggapi satu-persatu dengan menceritakan berbagai pengalamannya. Bukan hanya KFC saja yang dibahas, akan tetapi gerai fast food yang lain seperti McDonalds juga diikutkan dalam perang argumen netizen.

Foto: Dian Puspita


Mau pro atau kontra, tetaplah kebebasan warganet dalam menyampaikan pendapatnya. Toh mereka memiliki frame of interest yang berbeda-beda. Terlepas dari berbagai komentar netizen, penulis tetap memiliki sudut pandang tersendiri. Membereskan tempat dan sisa makan setelah santap tidak salah dilakukan, terlebih di restoran cepat saji, bukan karena ‘memanjakan’ karyawan yang ada di restoran tersebut akan tetapi lebih kepada kesadaran kita untuk melakukan hal tersebut. Seandainya tidak bisa membereskan secara bersih dan total, konsumen bisa menumpuk dan menjadikan satu di tengah sampah-sampah yang ada. Ajakan yang dilakukan KFC tidak serta merta dilakukan secara wajib, kan? Suatu ajakan pasti memiliki tujuan yang positif, tidak melulu negatif.

Memang benar mereka yang datang sudah membayar mahal untuk makan di tempat tersebut, tapi tidak ada salahnya melakukannya sendiri. Rasa malu yang dirasakan oleh mereka yang membersihkan bukanlah hal rendahan. Justru mereka yang menertawakanlah yang patut dipertanyakan. Jika di luar negeri saja masalah membereskan makanan tidak dipermasalahkan mengapa kita sebagai masyarakat berbudaya harus memperkeruh sebuah ajakan itu?

Ayo Beberes Makan dan Budayakan Tumpuk di Tengah Mulai Sekarang! (Dian Puspita)

Editor: Aqmarina Laili Asyrafi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.