Header Ads

Reaksi Para Pendukung Sepak Bola Indonesia terhadap Pelaksanaan Piala Menpora 2021

Pemain Bhayangkara FC sedang melakukan selebrasi. (Sumber: Instagram liga1match) 

Yogyakarta, SIKAP – Sepak bola Indonesia akhirnya bisa hadir kembali melalui turnamen Piala Menpora 2021. Kompetisi yang dibuka pada Minggu (21/3) ini dilangsungkan dengan menerapkan protokol kesehatan. Para suporter menyambut gelaran ini dengan menonton dari rumah demi mencegah penyebaran Covid-19. Berbagai reaksi pun bermunculan dari para pendukung setia yang mengikuti tim kesayangannya bertanding di Piala Menpora 2021 ini.

Salah satunya adalah Muhammad Isra Widyakusumah, ia menyatakan bahwa penyelenggaraan Piala Menpora ini membuatnya terhibur. “Menghibur karena liga 1 musim lalu diberhentikan. Jadi, sudah lama tidak menonton sepak bola Indonesia,” kata suporter Persija ini.

Lebih lanjut lagi, ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan Piala Menpora ini sudah cukup baik, bahkan ada perkembangan yang lebih baik dari liga sesungguhnya. Misalnya, wasit sudah menggunakan alat komunikasi dan vanishing spray. Di samping itu, menurutnya protokol kesehatan yang diterapkan di dalam lapangan telah dilakukan dengan sebaik mungkin, seperti adanya penerapan tes swab dan pencucian bola demi membunuh kuman.

Reaksi yang sama diungkapkan oleh Muhammad Ilham Sulistyawan, ia senang dengan kembalinya sepak bola Indonesia melalui Piala Menpora ini. “Senang, akhirnya sepak bola Indonesia bisa bergulir kembali setelah sekian lama dihentikan karena pandemi,” kata pendukung setia PSS Sleman ini.

Menanggapi bagaimana pelaksanaan turnamen ini, bagi Ilham Piala Menpora telah diselenggarakan dengan baik. “Sejauh ini baik, pelaksanaan Piala Menpora tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.  Tim yang masuk ke dalam grup yang sama akan bermain di satu tempat selama fase grup berakhir. Dengan demikian, mencegah upaya datangnya (kerumunan) ke stadion dalam suatu laga sepak bola,” ungkapnya.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Wahyu Wibowo Eko Yulianto selaku Dosen Mata Kuliah Olahraga di UPN “Veteran” Yogyakarta. Ia menganggap bahwa pelaksanaan Piala Menpora masih jauh dari kata sempurna karena hanya sekadar turnamen. Ia juga menyoroti kinerja wasit saat pertandingan Persija melawan Bhayangkara.

“Wasit justru terkesan membiarkan pelanggaran yang dilakukan, bahkan hanya memberi kartu kuning terhadap pelanggaran pemukulan. Seharusnya itu kartu merah kalau dalam kegiatan kompetisi. Oleh karena itu, saya menganggap pelaksanaannya (Piala Menpora) masih jauh dari kata sempurna,” tegasnya.

Dirinya bahkan menyatakan kegiatan Piala Menpora bukan sesuatu yang luar biasa dan sekadar sebagai pengisi kegiatan daripada tidak ada sama sekali. Oleh sebab itu, kedepannya ia berharap Indonesia dapat segera melaksanakan kompetisi resmi meskipun dalam masa pandemi.

“Tentu dengan pelaksaan protokol kesehatan yang ketat. Kalau di banyak negara saja sudah bisa menyelenggarakan (kompetisi resmi), mengapa di tempat kita belum. Kalau di tempat kita sudah bisa dilaksanakan turnamen, mengapa tidak sekalian dibuat konsep kompetisi saja,” tutupnya. (Gayuh Laksono Wiguna)


Editor: Delima Purnamasari


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.