Header Ads

Webinar Speaking Through Media, Cara Bersuara ala Milenial Berbasis Digital

Poster Acara Epic#4 (Sumber : Instagram Crast_Event)

Euphoria Passion In Communication (EPIC) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh CRAST, radio komunitas dari Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom ini bertajuk Speaking Through Media (7/11).

Mengangkat tema Dare To Improve Speaking Ability With Digitalization Media” webinar ini membahas tentang bagaimana cara untuk bersuara melalui media terhadap publik. Terdapat 3 pembicara, yaitu Irene Lipesik yang merupakan youtuber voiceover dan public speaker, Bella Arswendita seorang penyiar di Prambors Radio, dan Lukman Benjamin sebagai CEO and Co-Founder Cretivox.  Acara webinar ini turut dihadiri 275 peserta.

Materi Irene Lipesik (Sumber : tangkapan layar penulis)

Irene yang berprofesi sebagai Youtuber Voiceover & Public Speaker menjelaskan materi tentang bagaimana meningkatkan public speaking dan cara menjadi pembicara yang baik. Ia menjelaskan cara dan langkah-langkah yang harus digunakan agar pesan dari materi dapat tersampaikan dengan baik. “Intonasi, artikulasi, volume, tempo, aksentuasi, dan infleksi merupakan teknik vokal yang harus dikuasai oleh seorang pembicara. Aspek tersebut merupakan hal yang sangat penting dan membantu,” ujar Irene saat memaparkan materi. Hal-hal tersebut juga sesuatu yang bersifat krusial dalam ranah Public Relations.

“Sebetulnya semua teknik vokal tidak harus digunakan, kecuali kedepannya ingin berprofesi sebagai motivator, intrepreneur, dosen, maka akan lebih bagus bila diaplikasikan semuanya,” imbuhnya.  Dengan segudang prestasinya di bidang voiceover, para peserta webinar semakin semangat dalam mengikuti jalannya acara. Hal ini di buktikan dengan banyaknya pertany an yang diajukan kepada Irene.

Materi Bella Aswendita (Sumber : tangkapan layar penulis)

Tidak kalah berprestasi dari Irene Lipesik, ada juga Bella Arswendita yang berprofesi sebagai penyiar radio komersil Prambors yang terkenal di kalangan remaja. Sebagai announcer, Bella juga dikenal baik oleh para pendengar setianya. Ia memaparkan materi 4 Keys Of Public Speaking.

Sebagai penyiar, Bella mengungkapkan pentingnya mengetahui audience terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan. “Know your audience ini kunci dari segala kunci sebelum kita melanjutkan ke hal yang lain, karena setiap radio atau acara punya audiens yang berbeda-beda,” tutur Bella.

 Selain itu, ia juga memaparkan bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi apa yang disampaikan. “Cara buat bawain lagu tuh sesuai lagunya, karena hal ini berpengaruh juga pada kesan audiensnya nanti,” imbuh Bella saat memaparkan materi.

Pembawaan yang asik dan riang membuat Bella menjadi salah satu penyiar yang dinantikan oleh para pendengarnya. Tetapi ia juga mengungkapkan tidak jarang ia harus meredam mood-nya ketika sedang siaran. “Iya kan mood ga selalu bagus ya, tapi kita harus profesional. Tau gimana cara buat tetap siaran. Biasanya sih aku suka ngasih informasi aja gitu, dibanding cerita soalnya kalo cerita nanti takutnya memperburuk suasana,” tambah wanita tersebut.  

Materi Lukman Benjamin (Sumber : tangkapan layar penulis)

Pemateri terakhir ialah Lukman Benjamin yang menjabat CEO dan Co-Founder Cretivox. Ia memaparkan materi mengenai berfikir kreatif.  Cretivox merupakan salah satu kanal Youtube berisi konten isu-isu terkini di sekitar kita. Isu-isu ini lebih bersifat “sangat anak muda” yang dikemas dengan cara menarik.

Salah seorang audience bertanya mengenai konten Cretivox yang kadang mengandung unsur dewasa. Namun, Ben menjelaskan hal tersebut menjadi bungkus dari inti yang disampaikan.  “Kadang anak zaman sekarang tuh harus dipancing untuk lihat sesuatu, kalau to the point kadang mereka tidak mau dan sebetulnya isi dari konten-konten lebih ke sisi pesan dan kesimpulan yang baik kok. Cretivox pun target pasarnya generasi milenial dan gen-Z usia 20-an,” ujar CEO tersebut.

Cara pengemasan informasi dalam memuat konten tentunya harus menarik perhatian pasar. Cara pengemasan yang unik inilah yang membuat beda dari cara berfikir kreatif kanal Cretivox.  Ben juga  menambahkan, untuk menjadi seseorang yang kreatif itu dibutuhkan kemampuan yang baik dan tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya analitis, berpikiran terbuka, problem solving, organization, dan komunikasi yang baik. Uniknya pun Cretivox sudah ditiru sekitar 13-15 media.

Di lain sisi, terdapat kisah haru dibalik keseruan channel ini. Kisah ini berawal dari adanya salah satu sahabat tuli yang sangat menyukai konten Cretivox, tapi tidak bisa ikut mendengar dengan baik. Maka dari itu para tim Cretivox berinisiatif untuk menambahkan terjemahan di setiap videonya. Terjemahan yang akhirnya dimodifikasi seunik mungkin, seperti menambahkan opini dari si penulis terjemahan dianggap nyeleneh sekaligus menjadi daya tarik. (Salsabila Fadilah)

 

Editor: Shinta Tri Pangestu dan Rieka Yusuf

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.