Header Ads

Menikmati Liburan ala Minangnese


Saat libur akhir pekan maupun libur sekolah, banyak sekali daftar pilihan tempat liburan yang ingin kita kunjungi untuk menghilangkan kepenatan sejenak. Ada yang hanya di dalam negeri bahkan ada yang juga ingin ke luar negeri. Destinasinya pun beragam, mulai dari tempat bersejarah, wisata alam, atau kebun binatang. Bersama keluarga, pacar, ataupun sahabat, berbagai tempat liburan tersebut dapat dikunjungi. Tak masalah soal biaya, rentang biaya yang dibutuhkan bisa diperkirakan terlebih dahulu, tergantung ingin kemana dan berapa budget yang dimiliki. 

Salah satu destinasi dalam negeri yang dapat menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi adalah Kelok Sembilan. Terdapat di Provinsi Sumatra Barat, tempat ini berada di kawasan yang melewati lembah dan tampak sangat indah. Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok seperti zigzag yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jalan Kelok Sembilan ini juga merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter dan berbatasan dengan jurang. Selain itu, juga diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Jalan baru dan jalan lama Kelok Sembilan (Foto: Laras Dika Youlanda)

Mulanya, jalan ini adalah jalan kecil, sempit dan curam. Merupakan satu-satunya akses menuju Riau dan begitu sebaliknya mengarah ke Kota Padang. Namun, sejak 2013 lalu pemerintah sudah menyelesaikan jalan baru seperti tol ini agar mobil-mobil besar seperti truk dan container yang membawa barang berat tidak lagi bergantian melewati jalan ini. Walaupun demikian, jalan yang lama untuk Kelok Sembilan masih sering digunakan untuk pengendara roda dua dan mobil-mobil kecil.

Jembatan Kelok Sembilan dibagi dalam enam buah jembatan dengan ditambah jalan penghubung sepanjang lebih dari 1,5 kilometer. Untuk enam jembatan itu, masing-masing memiliki panjang yang berbeda. Jembatan pertama dengan panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter, jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat yang paling panjang 462 meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam sepanjang 156 meter.

Sejak sudah diresmikan dan disahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kelok Sembilan ini menjadi salah satu kebanggaan pariwisata Indonesia dan ikon Sumatra Barat. Pengunjung bisa melihat keindahan serta keasrian Bukit Barisan yang panjang dari Kelok Sembilan. Setelah 4 jam perjalanan dari Pekanbaru, Jembatan Kelok Sembilan menjadi alternatif terbaik untuk transit melepas penat bagi para wisatawan maupun pengguna kendaraan roda dua dan roda empat. Pengunjung juga tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa langsung menikmati keindahan yang disuguhkan tempat tersebut. Ditemani berbagai macam makanan seperti jagung bakar, pisang panggang, kerupuk kuah, es kelapa muda, dan makanan lainnya dapat menjadi pelengkap saat menikmati pemandangan yang ada di sepanjang jalan Kelok Sembilan.


Hampir di sepanjang jalan Kelok Sembilan yang baru banyak pedagang kali lima (Foto: Laras Dika Youlanda)

Sani (42) pedagang setempat, mengatakan bahwa di hari libur banyak pengunjung yang datang untuk swafoto, istirahat, minum dan makan, atau sebatas cuci mata. “Hari biasa sepi sekali, kalau sudah libur baru ramai bahkan ada pelanggan yang tidak mendapatkan tempat duduk,” tuturnya.

Tak hanya dikelilingi oleh pedagang, terdapat juga jasa fotografer sekaligus cetak foto untuk mengabadikan momen bersama orang terkasih dengan harga yang sangat terjangkau.
“Hampir setiap sebulan sekali saya pasti mampir untuk makan jagung bakar disini, makanannya enak dan pemandangannya juga menyejukkan mata. Biasanya kesini bersama pacar, sesekali juga bersama keluarga. Kadang juga menyewa jasa fotografer agar sekalian dicetak fotonya,” ungkap Abidil Muqaddir, warga Payakumbuh yang berjarak satu jam dari Kelok Sembilan. (Laras Dika Youlanda)

Editor: Ayu Fitmanda Wandira

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.