Header Ads

Lupus Yang (Masih Sering) Terabaikan

Sumber: hipwee.com

LUPUS bukan hanya sebuah nama karakter dalam komik. Lupus merupakan penyakit kronis atau menahun yang membuat zat imunitas tubuh bereaksi berlebihan terhadap rangsangan dan benda asing dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian Lupus disebut sebagai autoimmune disease, yaitu penyakit dengan kekebalan tubuh berlebih. Lupus bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, atau bakteri. Faktor genetik, hormon, dan lingkunganlah yang menjadi faktor penyebab.

Menurut data dari WHO penderita Lupus di seluruh dunia mencapai 5 juta jiwa, sebagian besar merupakan perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100 ribu penderita baru. Di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan, jumlah penderita Lupus dari tahun 2014-2016 meningkat hampir dua kali lipat dari angka 1.169 jiwa menjadi 2.166 jiwa. Pada tahun 2016 kematian akibat penyakit lupus mencapai 550 jiwa.

Salah satu penderita Lupus, Ririn Widya Ningsih (20) terdiagnosis sejak Mei tahun 2015. “Awalnya sebelum divonis, kaki bagian sendi-sendi sakit. Lantas diikuti bercak-bercak merah, bengkak di bagian kaki dan wajah, parahnya rambut pun ikut rontok. Sampai akhirnya oleh pihak rumah sakit didiagnosis menderita penyakit Lupus.”

Ririn pun menambahkan bahwa masih banyak masyarakat yang lantas menjauhi penderita Lupus karena dianggap sebagai penyakit  yang menular, padahal hingga saat ini tidak ada satu pun penelitian medis yang dapat membuktikan hal tersebut. Dia pun berharap para penderita Lupus tetap dapat diterima di lingkungannya karena mereka sangat membutuhkan semangat dan motivasi dari orang lain.

Lupus seringkali disebut sebagai ‘penyakit seribu wajah’ karena gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan penyakit umum lainnya. seperti demam, flu, sakit kepala, mudah lelah, otot pegal-pegal dan persendian sakit. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang belum paham mengenai bahaya Lupus dan tidak segera memeriksakannya ke dokter.

Saat ini masyarakat Indonesia memang kurang teredukasi mengenai penyebab dan dampak dari penyakit lupus. Belum lagi gejala yang ditimbulkan mirip seperti penyakit lain sehingga membuat masyarakat awam kebingungan bagaimana untuk membedakannya. Seperti halnya pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Untuk itu lebih baik adanya jika kita mencoba upaya untuk mencegah agar tidak terserang penyakit Lupus. Hal tersebut dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti menghindari makanan yang mengandung kalori yang tinggi, menjauhi asap rokok atau berhenti merokok bagi mereka yang aktif, cukup tidur dan istirahat, jangan terlalu sering terpapar sinar matahari di rentang waktu pukul 10.00 pagi hingga 16.00, dan tentunya berolahraga secara teratur agar tubuh selalu aktif bergerak. (Hasna Fadhilah)

Editor: Aqmarina Laili Asyrafi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.