Header Ads

Nasi Kuning di Hari Kemenangan

Oleh: Asyrafi Laili

Perayaan Idul Fitri selalu menjadi momen hangat untuk bermaaf-maafan sekaligus berkumpul dengan kerabat dan orang-orang terdekat. Tidak lupa juga berbagai hidangan yang disajikan untuk menemani saat menjalin silaturahmi dan membuat suasana jadi lebih akrab.

Pada umumnya perayaan Idul Fitri identik dengan ketupat dan opor. Tetapi kedua menu tersebut tidak terlihat dihidangkan di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Lalu apa yang disajikan?

Di setiap tanggal 1 Syawal, mayoritas masyarakat setempat menghidangkan nasi kuning sebagai menu utama perayaan lebaran. Hidangan disantap tepat setelah keluarga menunaikan ibadah shalat Idul Fitri yang dilanjutkan sungkeman di pagi hari. Usai sungkeman, mereka berkumpul dan menyantap hidangan nasi kuning bersama-sama di ruang keluarga sambil mengobrol dan bercengkerama.

Sehari sebelumnya, para ibu sudah menyicil meracik bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nasi kuning. Kemudian pagi-pagi sekali racikan bahan baru diolah. Tak lupa juga berbagai macam lauk disiapkan seperti sambal goreng kentang, perkedel, abon, telur dadar, kering tempe, dan opor ayam tanpa kuah. 


Nasi kuning yang siap disajikan (26/6). (Asyrafi Laili)
Filosofi Nasi Kuning 
Tradisi nasi kuning ini rupanya sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu. “Tepatnya kurang tahu, yang jelas sudah lama sekali. Sejak saya lahir sudah ada kebiasaan itu.” kata Moehanam (66), salah satu sesepuh di keluarga Daman Darjosoegondo yang bertinggal di Kecamatan Donorojo pada Senin (26/6/).

Menurut Nanik Dara (52), salah satu warga, filosofi nasi kuning dalam perayaan lebaran sama seperti tumpeng. “Sebenarnya maknanya sama, yaitu sebagai wujud syukur dan terima kasih karena sudah menyelesaikan ibadah puasa.” Jelasnya. Seharusnya nasi kuning tersebut dibentuk mengerucut ke atas seperti tumpeng. Namun hal itu tidak dilakukan demi efisiensi. Jadi, nasi kuning langsung disajikan ke piring beserta lauk pauknya. 


Editor : Fariha Sulmaihati

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.