Header Ads

Membantu Sesama lewat Kegiatan Donasi Terbuka

 

Ilustrasi kegiatan amal dan donasi terbuka. (Sumber: freepik.com)

Donasi terbuka banyak digunakan sebagai cara mengumpulkan sumbangan untuk kegiatan amal. Bulan Ramadan dan bencana banjir yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) 2 minggu lalu membuat banyak organisasi kemahasiswaan tergerak untuk melakukan aksi donasi terbuka. Lalu, apakah cara ini efektif untuk mengumpulkan dana yang akan disalurkan untuk membantu masyarakat lainnya?

Organisasi kemahasiswaan sebagai tempat yang mewadahi bakat, minat, dan potensi yang dimiliki mahasiswa kerap melakukan donasi terbuka sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Biasanya, Penanggung Jawab (PJ) dibentuk secara khusus agar kegiatan tersebut berjalan secara terstruktur. Beberapa organisasi kemahasiswaan di lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta pun mengadakan aksi galang dana tersebut.

HIMMFIS (Himpunan Mahasiswa Muslim FISIP) adalah salah satunya. Organisasi berbasis Islam tersebut menjadikan donasi terbuka sebagai cara untuk mengumpulkan dana. Donasi terbuka yang dilakukan HIMMFIS bertujuan untuk berbagi takjil selama Ramadan. Donasi yang dikumpulkan berupa uang disalurkan HIMMFIS dalam bentuk paket takjil bagi masyarakat yang membutuhkan. Donasi terbuka ini dilakukan dari 13 April hingga 4 Mei 2021. Masyarakat dapat memberikan sumbangannya melalui dompet digital, transfer ke rekening bank, dan ber donasi secara langsung dengan Penanggung Jawab Donasi Terbuka HIMMFIS.

Opsi donasi terbuka dipilih oleh HIMMFIS dengan alasan jangkauan khalayak umum yang lebih besar. Selain itu, donasi terbuka sudah sangat familiar bagi organisasi saat menerima sumbangan dana.

“Kalau ditanya seberapa efektif cara ini untuk kegiatan yang dijalankan oleh HIMMFIS, saya tidak bisa jamin 100% cara ini efektif. Target donasi dengan realita yang didapatkan kadang berbeda” ujar Bomaseta Aadityaatloka, Penanggung Jawab kegiatan berbagi takjil selama Ramadan yang dilakukan oleh HIMMFIS.

Ia menambahkan, sifat donasi terbuka yang sukarela membuat kita hanya dapat berharap tanpa memastikan target akan terpenuhi. “Tapi untuk keseluruhan, meski terkadang target donasi tidak sesuai harapan, kegiatan HIMMFIS tetap bisa berjalan kok dengan menyesuaikan dana yang ada,” tambah Boma.

Kegiatan serupa juga dilakukan oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Kristen UPN “Veteran” Yogyakarta. UKM Kristen menjadikan donasi terbuka sebagai cara untuk mengumpulkan dana yang akan disalurkan untuk membantu masyarakat NTT yang terkena bencana banjir. Donasi terbuka dilakukan dari tanggal 7 April hingga 17 April 2021.

UKM Kristen memilih cara mengumpulkan donasi melalui beberapa rekening Bank dan juga dompet digital. Sistem ini dipilih karena dirasa paling efektif untuk dilakukan. Melalui donasi terbuka, semua orang dapat terlibat untuk berbagi dan menyalurkan donasi mereka tanpa harus terbatas pada ruang lingkup instansi tertentu.

Cindy Grace Queen, Penanggung Jawab Donasi Terbuka Banjir NTT dari UKM Kristen menjelaskan donasi terbuka sudah sangat efektif. Hal ini mengingat zaman yang semakin terbuka dan tanpa batas sehingga dapat menghimpun perhatian dan juga bantuan. “Dengan tujuan donasi yang jelas, media berdonasi yang tepat, dan sasaran donasi yang luas, langkah Open Donation menjadi sangat efektif untuk membantu saudara dan saudari kita yang kurang beruntung,” jelas Cindy. (Ghalda Nauli)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.