Header Ads

Lemarium, Ajakan Jaga Lingkungan Dengan Kreatifitas


 
Penutupan Acara Lemarium. (Sumber: Ida Nur A.)

“Kalau bukan kita, siapa lagi. Mari kita hijaukan lingkungan,” ajak Rina Aryati Nugraha dalam talkshow acara Lemarium di Toean Watiman Minggu (28/4). CREATEAM selaku penyelenggara Talkshow dan Terrarium Class berkonsep Urban Environmental Management and Creativity mengusung tema isu lingkungan dan kreatifitas.

“Kita melihat kondisi lingkungan yang ada, isu permasalahan yang ada di sekitar kita, isu lingkungan bisa kita angkat, tapi tidak hanya sampah atau menanam pohon saja. Tapi, kita menjaga lingkungan juga mengembangkan kreatifitas,” jelas Rosa selaku Ketua Lemarium.

Acara ini menghadirkan Kepala Seksi Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik, Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha. Selain itu ada Wega Maulana selaku Advokasi Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Regional Yogyakarta, dan owner dari Bella Spina, Glen Calvin.

Lemarium tak hanya memberikan pengetahuan mengenai ruang terbuka hijau saja, namun juga memberikan workshop tentang pembuatan terrarium. Terrarium merupakan sebuah seni bercocok tanam dengan media atau wadah yang terbuat dari kaca transparan.

Dengan menggunakan terrarium masyarakat dapat membuat lingkungan hijau mereka sendiri. Berbicara fakta, luas ruang terbuka hijau hanya 18,76% dari total luas Kota Yogyakarta. Sehingga Rina mengajak masyarakat untuk mulai peduli lingkungan dimulai dari sekitar. Ia mengungkapkan bahwa dengan terrarium paling tidak akan menghasilkan 10% supply oksigen. Bantuan dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dikarenakan besarnya tantangan bagi Dinas Lingkungan Hidup untuk menghijaukan kota.

“Kita tantangannya luar biasa, banyak permintaan perpindahan titik pohon, masyarakat tidak mau depan rumahnya ditanami pohon,” jelas Rina.

Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan penghijauan sejak tahun 2010 dengan menanam pohon di pinggir jalan, namun sulit terlaksana. Pasalnya, pohon yang ada di kota tidak seperti di desa karena berdampingan dengan limbah dan arus listrik. Masyarakat juga dianggap tidak banyak berpartisipasi. Mereka menginginkan polusi berkurang, tetapi mempermasalahkan pohon yang ditanam di depan rumahnya. Solusinya hanya dengan menanam pohon di tengah jalan dan itu belum cukup.

Kembangkan Bisnis dari Terrarium

Lemarium tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pentingnya ruang terbuka hijau tetapi juga bisnis terrarium. Glen Calvin, selaku pemilik dari Bella Spina dihadirkan untuk memberikan pengetahuan bisnis sekaligus terrarium class. Glen mengaku pertama kali mengembangkan bisnis kaktus diawali dari pertanyaan konsumen sang ibu.

“Dulu ibuku jual tanaman tapi besar. Terus ada orang ke toko, tanya ada tidak kaktus, dari situ penasaran dan jatuh cinta sama kaktus,” jelas pria berusia 27 tahun itu.

Ia mulai berbisnis bersama kekasihnya, yang kini menjadi istrinya sejak 25 Januari 2015. Berawal dari berjualan kaktus hingga mempunyai toko bernama Bella Spina yang salah satu produknya adalah terrarium. Ia berhasil meraup rupiah yang lumayan dari pemasaran nasional. Walau begitu ia pernah mengalami jatuh bangun dalam bisnisnya. Salah satunya hanya mendapatkan hasil penjualan 15.000 dari pameran.

“Bella Spina itu indoorplant store. Bergerak di tanaman indoor dan outdoor, styling tanaman di cafe atau hotel. Kami juga punya pot, tanaman hias kecil di meja maupun di rumah, office, dan hotel, gardening tools seperti pupuk, insektisida. Ada sekitar 500 items, 10 kategori produk lebih yang kami buat,” jelasnya.

Glen menuturkan bahwa bisnis tanaman hias mempunyai prospek besar. Ia memiliki pandangan kedepan bahwa orang akan semakin tertarik dengan tanaman dan lebih gemar untuk menanam. Apalagi dengan adanya virus Pinterest dan Instagram

Sebagai penutup Glen mengatakan bahwa acara ini menjadi langkah awal yang bagus karena mengangkat isu lingkungan. “Acara bagus, soalnya sekarang kebanyakan orang kurang peduli dengan lingkungan. Sekarang lingkungan selalu dikaitkan dengan tanaman, gaya hidup sehat, sama mengurangi sampah plastik. Panitia membahas masalah lingkungan dan tanaman. Dua hal itu adalah salah satu hal pokok menjaga kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya. (Ida Nur Apriani)
 
Editor: Marcelina Mia Amelia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.