tag:blogger.com,1999:blog-27692739938632375572024-03-23T17:52:08.844+07:00SUARA SIKAP | Suara Akar MahasiswaSuara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.comBlogger820125tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-62226781067694995482024-03-23T12:49:00.006+07:002024-03-23T17:51:36.675+07:00Menguak Fakta dibalik Fasilitas Baru FISIP UPNVY<p><span id="docs-internal-guid-75d4235c-7fff-62e6-fe71-4080e827e1f3"></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXiIBed7mmIn8Iei0fb_lz-Vp1TwsjNTvNu7ZgLz877aMij49j_kNlnS4ZUxhp0ICy_DXX9F2LNfjNBcm2SAH6bDsZnSFFivUzlOUf9IxtLkkgxooqwOl-bvJqL2dfMI4Yo5lqwpC3AZDgnoqAzbAkjAv5EHv_jQrOL-iESsNsPqkQ24fzViHqr1Cf_BVu/s1920/Desain%20tanpa%20judul%20(2).jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: times;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXiIBed7mmIn8Iei0fb_lz-Vp1TwsjNTvNu7ZgLz877aMij49j_kNlnS4ZUxhp0ICy_DXX9F2LNfjNBcm2SAH6bDsZnSFFivUzlOUf9IxtLkkgxooqwOl-bvJqL2dfMI4Yo5lqwpC3AZDgnoqAzbAkjAv5EHv_jQrOL-iESsNsPqkQ24fzViHqr1Cf_BVu/w475-h267/Desain%20tanpa%20judul%20(2).jpg" width="475" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times;">Tampilan lift dan dispenser FISIP. <span style="white-space-collapse: preserve;">(Sumber: Erlysta Nafa)
</span></span></td></tr></tbody></table><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">Pengadaan dan pembangunan fasilitas baru di Gedung Agus Salim dalam beberapa bulan terakhir cukup intens dilakukan. Hadirnya beberapa fasilitas baru seperti: lift, toilet difabel, dan dispenser mendapatkan perhatian khusus dari kalangan mahasiswa. Pembangunan kali ini seolah menjawab penantian panjang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk mendapatkan fasilitas penunjang yang lebih memadai.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Pengajuan akreditasi <span style="font-family: times; font-size: medium; white-space-collapse: collapse;">Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA)</span> membawa angin segar terhadap pembangunan fasilitas </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">di FISIP</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">. Adanya standar </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">mengenai penyediaan fasilitas pendukung untuk akses difabel membuat pihak faku</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">ltas</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;"> harus berbenah untuk memenuhi syarat tersebut. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Martha Sinuarta mahasiswa Administrasi Bisnis 2022 mengatakan bahwa dirinya merasa senang sebab adanya fasilitas baru, terutama pembangunan lift. Baginya pembangunan lift di Gedung Agus Salim ini merupakan sesuatu yang ia nantikan sejak lama.“Aku senang akhirnya keinginan kita dari tahun – tahun sebelumnya itu dapat dipenuhi. Sebelumnya kan gak ada lift jadi mau ke lantai atas itu capek naiknya, tapi sekarang kan udah ada lift jadi lebih gampang. Itu berarti banget sih buat mahasiswa,” ungkap Martha.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kendati mendapat respon positif dari kalangan mahasiswa, di lain sisi pengadaan dan pembangunan fasilitas baru di Agus Salim juga menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, lift memang menjadi fasilitas yang sudah semestinya perguruan tinggi miliki. Terlebih </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">struktur fisik Gedung Agus Salim terdiri dari beberapa lantai, sehingga pengadaan akomodasi tersebut menjadi sa</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">lah satu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;"> syarat penting akreditasi.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Sementara itu mahasiswa lain, Sahasika Tia Fidela dari Ilmu Komunikasi angkatan 2022 bertanya-tanya mengenai fasilitas fisip yang baru.“Aku heran kenapa fasilitas-fasilitas itu baru ada sekarang? tapi aku coba ambil sisi positifnya, sebab pada akhirnya juga dibangun. Aku pribadi senang, tapi kenapa ya baru sekarang,” ujarnya.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Menanggapi hal tersebut Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FISIP, Siti Fatonah menjelaskan bahwa rencana pembangunan fasilitas pendukung sebenarnya telah digulirkan jauh sebelum adanya akreditasi FIBAA. Namun, harus diakui bahwa adanya akreditasi FIBAA turut mempercepat proses realisasinya. “Sejak lama kami memang ingin meningkatkan kualitas fasilitas mahasiswa, yang akhirnya dipercepat dengan beberapa fasilitas spesial untuk kebutuhan FIBAA,” tuturnya.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Menurut Siti Fatonah alasan mengapa pengadaan pembangunan di Agus Salim tidak bisa cepat adalah adanya kendala regulasi dan birokrasi. Ia menjelaskan bahwa dalam mengajukan proposal pembangunan terdapat sistem lelang yang cukup rumit dan memakan waktu. “Biasanya anggaran itu ada diakhir, sementara kalau pengadaan yang nilainya lebih dari 200 juta harus ada lelang sehingga kita tidak cukup waktu. Itu dilematis ya, kami ingin tapi dari sisi aturan masih belum memenuhi,” ungkapnya.</span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJaMaArloihK6EJQidq9whX2BSHmt_O_oYuJUUk9Otz1-waH5-5nJvUmSU_c4kSwtzdzsWLphibG506zppgt9O1reP_GklM_gAr0Fp0XI8I9pR2jbOqsDhrw87X-TIXP2puVTnSwE2UT99gJtNZdSwRxCCU1NfPmAse_-WHOM_OCE_tkvfLZZWy8sUUpHs/s1920/Desain%20tanpa%20judul.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJaMaArloihK6EJQidq9whX2BSHmt_O_oYuJUUk9Otz1-waH5-5nJvUmSU_c4kSwtzdzsWLphibG506zppgt9O1reP_GklM_gAr0Fp0XI8I9pR2jbOqsDhrw87X-TIXP2puVTnSwE2UT99gJtNZdSwRxCCU1NfPmAse_-WHOM_OCE_tkvfLZZWy8sUUpHs/w492-h277/Desain%20tanpa%20judul.jpg" width="492" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times;">Tampilan WC baru<span style="white-space-collapse: preserve;"> </span>FISIP. (Sumber:</span><span style="font-family: times; white-space-collapse: preserve;">Erlysta Nafa</span><span style="font-family: times;"> </span><span style="font-family: times;">)<span style="white-space-collapse: preserve;"> </span></span></td></tr></tbody></table><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Fakta dan temuan tersebut kemudian memunculkan sebuah pertanyaan. Akankah keberlanjutan pembangunan di Gedung Agus Salim dapat ditindaklanjuti dalam waktu dekat. Mengingat rumitnya sistem birokrasi dan regulasi pendanaan yang ada. Setelah mencari tahu lebih dalam mengenai mekanisme dan regulasi pendanaan yang turun untuk fasi</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">litas tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">, biro umum kampus dan pihak fakultas kompak untuk tidak memberikan jawaban.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Meskipun begitu, Siti Fatonah memastikan bahwa keberlanjutan pembangunan di Gedung Agus Salim masih akan terus menjadi perhatian pihaknya. Dirinya juga meminta mahasiswa harap bersabar, sebab pembangunan sarana dan prasarana di FISIP memerlukan waktu yang panjang. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah merencanakan beberapa fasilitas baru yang ditargetkan selesai pada tahun ini.“Rencananya kami akan menambah dua lift di beberapa titik yang ada di FISIP. Salah satunya ditargetkan akan tuntas pada akhir tahun,” tutupnya. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(Rama Setya Wijaya)</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-5415fee6-7fff-4093-0f09-5ebfe6b4bff0"></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.8; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: Latri Rastha Dhanastri</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> </span></p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-836282533319032022024-03-17T09:52:00.000+07:002024-03-17T09:52:28.484+07:00Alzheimer<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl4dy9e01UaYNS1AUjtYFDvJs5Vg5lSsQaJSbLQYdUlRfEN6mQQAlW03Ys83rdcI7_dd_Nl39F3RJ4hnYKn4riOlRaXxBt3uq67NDq3VkahHyxV1KpT2dR3fNbUSP6cZL7KMAdPFCtekOhlQ5g73NRa4Fjn97Xx_QM_PyF_eTtXpoHfV9gGIU8QHahOgvE/s1125/sunset-boat-sea-ship-37730.webp" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1125" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl4dy9e01UaYNS1AUjtYFDvJs5Vg5lSsQaJSbLQYdUlRfEN6mQQAlW03Ys83rdcI7_dd_Nl39F3RJ4hnYKn4riOlRaXxBt3uq67NDq3VkahHyxV1KpT2dR3fNbUSP6cZL7KMAdPFCtekOhlQ5g73NRa4Fjn97Xx_QM_PyF_eTtXpoHfV9gGIU8QHahOgvE/w438-h291/sunset-boat-sea-ship-37730.webp" width="438" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kapal laut saat senja. (Sumber: Pexels.com)</td></tr></tbody></table><p><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">"Mau tak mau besok pagi kau harus menyandarkan kapal ke dermaga, aku ingin mencoba bersantai di daratan," ucapku pada Siti. Ia tak bergeming, hanya menatap kosong lautan biru. </span></p><span id="docs-internal-guid-e283458d-7fff-20ac-21c2-1af900c94f2a"><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kupikir dia lelah, sebab tiga puluh hari berada di kapal itu sangatlah tidak mudah. Seharian, ku cermati perangainya yang tak biasa. Pertama, ia hanya makan sekali saat bangun tidur di pagi hari. Kedua, ia enggan kuajak mengobrol padahal dia adalah wanita yang suka bicara. Ketiga, sejak matahari tergelincir di atas kepala, ia hanya memandangi laut lepas dan berkedip sesekali saja. Tak banyak reaksi yang terekam di mataku, kemudian kuputuskan untuk pergi ke dek, kupikir ia perlu ruang sendiri.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">***</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku berada di lautan lepas, terombang-ambing seperti ikan mati. Tubuhku mengambang berjam-jam, aku merasa ragaku hidup tapi jiwaku entah kemana. Aku melihat kapal feri melintas di depanku. Aku tak berharap untuk ditolong. Aku hanya ingin berlama-lama berada di tempat itu.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku menangis, tubuhku mulai mati rasa. Sepertinya aku akan bertemu pencipta. Mataku terpejam, tak kuhiraukan suara ombak yang datang dari kejauhan. Aku tahu sebentar lagi tubuhku akan tersapu olehnya. Tiba-tiba sebuah pelampung datang, ku raih tapi aku tetap berpasrah. Lalu, </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">tubuhku terhempas ombak tadi. Aku menyadari, pelampung yang membungkus badanku rusak karena sapuan ombak. Sewajarnya manusia tenggelam aku mencari-cari oksigen untuk bernapas. Tapi tak berharap ada yang menolong.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Sekujur tubuhku menggigil. Aku dalam posisi setengah sadar. Samar-samar terlihat langit biru dan awan putih. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar, sepertinya aku diselamatkan oleh kapal feri tadi. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Hei</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">, makan dan minumlah bersama kami," ucap pria gemuk yang hendak menyantap makanan di depannya. Ia melambaikan tangan, memintaku datang. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hening, tak ada jawaban. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Kau itu seharusnya bersyukur karena kami mengangkutmu ke kapal," ujar pria lain, kali ini bertubuh jangkung. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku memejamkan mata, masih tak bergeming. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Samar-samar seorang wanita berbisik lirih pada dua laki-laki itu, bisikannya terdengar cukup jelas. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Sepertinya dia bisu atau tuli. Sudahlah, biarkan saja. Urusan makan tidaknya itu terserah dia. Toh, kita sudah menyelamatkannya," jelas wanita itu meyakinkan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Mereka mengangguk sepakat. Lalu mulai menikmati makanan dengan amat lahap. Aku kembali terlelap dalam tidur.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Senja membumbung di langit, sekawanan burung camar terbang melintasi kapal. Burung-burung itu sedang bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain. Aku mencoba membuka mata dan bangkit berdiri. Kakiku pincang sebelah kiri, berdarah tak tahu mengapa. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku mengerjap-ngerjapkan mata, ada banyak orang memandangku tak suka. Tak lama, satu pria lansia menghampiriku. Ia mengeluarkan kotak obat, membersihkan lukaku, dan melilitkannya dengan perban. Ia memberiku sekaleng susu dan roti gandum, sambil tersenyum ramah. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Kau bisa berbicara kan?" tanya seorang wanita berotot. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku mengangguk, mengiyakan. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Baiklah sekarang kemarilah, makan lalu ceritakan pada kami," ucap wanita itu lagi. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku menatap langit yang sebentar lagi berganti malam, berdeham dan mulai bercerita. Beberapa orang tampak memperbaiki posisi duduknya, mereka tertarik penuh pada cerita yang ingin kusampaikan. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Aku adalah orang yang menghabiskan hidup dengan mengarungi lautan. Dahulunya aku adalah seorang nelayan yang beralih profesi menjadi petualang...." </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Diam!!!!" teriak seorang pria kerdil dari kejauhan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku tersentak, segera menutup mulut rapat-rapat. Pria kerdil datang dari kejauhan mengejutkan semua orang, ia membuyarkan ceritaku. Dibanding yang lain, tampilannya lebih necis, tampaknya ia orang yang terhormat di sana.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Semuanya kecuali kau, pria aneh kemarilah," pria tadi mengeluarkan sebatang rokok dari saku bajunya, dan menghisapnya. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Enam puluh menit berselang, lima pria botak menghampiriku. Mereka menakutkan, terlihat seperti tukang jagal atau preman pasar. Aku yakin orang yang pertama kali bertemu mereka, pasti akan terkencing-kencing.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">***</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku dibawa naik helikopter oleh pria-pria yang mirip tukang jagal tadi ke sebuah rumah sakit. Di sana aku bertemu dengan dokter dan beberapa polisi. Aku diminta berkenalan, mereka juga bertanya tentang keluargaku. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kemudian pria-pria yang membawaku ke sana, memperlihatkan foto wanita dan gadis usia lima tahun yang berbaring tak sadarkan diri. Aku prihatin dengan kondisi mereka. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Astaga, kasihan sekali mereka. Kau tahu apa yang telah terjadi?" aku bertanya serius. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"entahlah, polisi belum menjelaskan apapun." salah satu dokter memberiku jawaban.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Seram sekali, padahal anak itu masih kecil. Siapa pelakunya?" tanyaku lagi. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"aku tidak tahu,"</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Semoga pelakunya cepat ditangkap dan diberi hukuman yang layak," ucapku bergidik ngeri. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Albert, seorang polisi mengusap keringat di dahinya. Ia mengatur napas berusaha menjelaskan hal yang terjadi di sana. Ia baru selesai menyisir lokasi meninggalnya dua perempuan tadi. Katanya, sebuah beberapa polisi memang sedang melakukan patroli harian. Kemudian, mereka menemukan kapal yang nyaris melewati batas negara. Pilot berusaha mengirim sinyal kepada awak kapal untuk segera berbalik arah. Namun, tak kunjung ada balasan. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Merasa tak beres tiga kru beserta seorang detektif turun ke dek kapal untuk melakukan penelusuran. Keanehan pun terjadi, tim polisi segera menemukan dua tubuh perempuan tergeletak tak sadarkan diri. Mereka bernama Siti Kusumawati usia 58 tahun dan Amelia Rahmawati usia 7 tahun. Mulut mereka membusa karena aroma tajam dari cairan obat nyamuk. Detektif juga menemukan 100 gram obat donepezil, belum tersentuh dalam kurun waktu 24 jam. Serta identitas seorang pria bernama Yogi Gustaman usia 60 tahun. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku menghela napas panjang lelah mendengar celotehan orang-orang yang tak aku kenal. Tak lama seorang dokter muda menyampaikan keresahannya padaku. Wajahnya kalut dan matanya sembab.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Sebenarnya kami tidak bisa menyebutmu pembohong, karena kau memang tidak mengingatnya," mulutnya tercekat, ia berupaya menahan diri untuk tidak melampiaskan semuanya padaku.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Kau sering merepotkan istrimu. Sungguh menyedihkan melihat wanita itu menikah dengan nelayan sepertimu. Bahkan kami tidak tahu siapa yang harus disalahkan," ucapnya.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Segera aku mengetahui bahwa ia Ronald, kakak kandung Siti. Siti adalah seorang nahkoda cantik yang dengan senang hati menikahi nelayan alzheimer. Wanita itu rela menghabiskan sisa hidupnya dengan mengurus pria pesakitan sendirian. Siapa suaminya itu? Tak lain dan tak bukan itu aku. Penyakitku kambuh sebab Siti lupa memberiku obat. Tidak ada yang tahu penyebab kejadian itu. Banyak yang menduga Siti sakit jiwa, ia lelah mengurusku. Siti putus asa hidup di usia yang tak lagi muda, dan ia memutuskan untuk bunuh diri bersama anakku Amel.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Peristiwa aneh itu membuat Ronald geram, ia berniat mengirimku ke sel tahanan. Akan tetapi, pengadilan menganggap tak ada hukuman yang pantas diberikan kepada pria dengan gangguan alzheimer atau demensia. Selepas kejadian itu, aku dirawat di rumah sakit. Kehidupanku berjalan dengan kekosongan batin. Sedihnya, tidak ada satupun manusia yang menjengukku. Tidak, bahkan hanya untuk sekadar mengaku-ngaku aku bagian dari keluarganya. Jiwaku kesepian, aku tak punya tujuan hidup selain untuk mati.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Selang delapan tahun lamanya jantungku berhenti berdetak. Rohku berdiri mengamati badanku yang terbaring di ranjang rumah sakit. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa aku sudah meninggal. Mereka menyerahkan ragaku kepada Ronald, orang yang membawaku pertama kali ke rumah sakit. Sayangnya ia tak sudi menguburkan tubuhku yang sudah kaku itu. Dengan berbesar hati, pihak rumah sakit lah yang ternyata mengurus jasadku. Mereka memberikanku lahan untuk dikubur bersebelahan dengan makam istriku, Siti. Aku menangis bersama butiran tanah, bisa kulihat dengan jelas raganya yang sedang terlelap. Sungguh aku berharap Tuhan berkenan mempertemukanku dengan Siti di akhirat. Aku ingin mengatakan terimakasih dan maaf padanya, hanya itu. Sedangkan Amel, tubuh mungilnya juga sedang terlelap. </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Anak itu seharusnya tak ikut meningga</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">l bersama ayah dan ibunya</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">.</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Aku menahan isak tangis, andai saja aku sehat mungkin</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> ke</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">luargaku tak akan hancur</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">. Ini</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> semua sa</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">lahku</span><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">. </span><b style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">(Latri Rastha Dhanastri)</b></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><b><br /></b></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.8; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><b>Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</b></span></p><div><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-59745669687296808842024-03-09T06:37:00.005+07:002024-03-09T06:53:29.751+07:00Aksi “Mari Kak Rebut Kembali” untuk Peringati Hari Perempuan<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5OVsVUHpj76vuGTqEwDHnur7-Y3Q1vw9wwP3OVnBUav23yoNxZsXCkaO3_gt9cMgEUpSawdNj1PSVgy0JFfaInEX_CDZpSeRk5mSJo5rmVSnktYFC3Uzff-8JguWWSsDLmkHvNCs0Yb1KUB13wSUQdOFtWKRreasMbAIx6veyfig9wD3pRla-722-W1dx/s3055/IMG-20240308-WA0056.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2034" data-original-width="3055" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5OVsVUHpj76vuGTqEwDHnur7-Y3Q1vw9wwP3OVnBUav23yoNxZsXCkaO3_gt9cMgEUpSawdNj1PSVgy0JFfaInEX_CDZpSeRk5mSJo5rmVSnktYFC3Uzff-8JguWWSsDLmkHvNCs0Yb1KUB13wSUQdOFtWKRreasMbAIx6veyfig9wD3pRla-722-W1dx/w383-h255/IMG-20240308-WA0056.jpg" width="383" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;">Aksi demonstrasi pada 'International Womens day" (Sumber: Latri Rastha Dhanastri)</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;"><b>Yogyakarta, SIKAP </b></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">–</span><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Memperingati
Hari Perempuan Sedunia, aliansi International Women's Day (IWD) melakukan aksi
bertajuk "Mari Kita Rebut Kembali" pada Jumat (08/03/2024) pagi
hingga siang, memenuhi Bunderan UGM yang diikuti sejumlah massa. Aksi ini
bertujuan untuk menyuarakan hak-hak perempuan mengenai kesetaraan gender,
hak difabel, LGBT, dan sistem negara patriarki.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Dalam
aksi ini, massa kompak membawa poster yang menggambarkan suara mereka. Beberapa
di antaranya, 'Anak Perempuan Berhak mendapat Ijazah bukan Ijab Sah', 'Stop
Kriminalisasi Aktivis', 'Tarik & Hentikan Operasi Militer di Tanah Papua',
dan 'Buka Kesempatan Kerja Seluas-luasnya bagi Penyandang Disabilitas'.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Aksi
dimulai pukul 09.30 WIB di Bunderan UGM, lalu untuk melakukan orasi massa
berpindah ke Boulevard UGM agar tidak mengganggu pengguna jalan. Di bawah terik
matahari, peserta aksi tetap bersemangat menyuarakan tuntutannya, seperti
perwakilan komunitas LSS (Lingkar Studi Sosialis) keresahan perempuan orang
timur, pekerja buruh meminta keadilan, dan mantan pekerja migran menuntut
adanya kekerasan seksual.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Acara
"Mari Kita Rebut Kembali" yang diselenggarakan oleh aliansi IWD tahun
ini menampilkan tema yang menarik perhatian. Menurut Yolanda dari Divisi
Hubungan Masyarakat IWD 2024, penyelenggaraan acara ini dianggap lebih penting
daripada tahun sebelumnya, terutama karena situasi politik yang kacau membuat
tuntutan untuk perubahan semakin mendesak. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">"Penyelenggaraan
urgensi ini lebih matang dari tahun lalu, karena pemerintah lebih kacau
sehingga perkembangan tuntutan bisa lebih dikuatkan," ungkapnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Sebelum
pelaksanaan aksi, komite IWD secara resmi mengumumkan gerakan ini melalui akun
Instagram resmi mereka dengan menggunakan tagar #Aksi8maret. Langkah ini
bertujuan untuk memperluas jangkauan pesan dan tujuan aksi tersebut agar dapat
diakses oleh lebih banyak orang yang peduli terhadap isu yang ingin disuarakan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Seorang
aktivis yang turut serta dalam aksi tersebut, yang bernama Vela dan merupakan
anggota Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), menekankan pentingnya
Hari Perempuan Internasional (IWD) bagi kaum perempuan. Menurutnya, IWD adalah
waktu yang tepat bagi para perempuan untuk mengungkapkan pendapat mereka di
ranah publik, dengan tujuan mendorong perempuan untuk mengambil peran sebagai
pemimpin.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Harapan
Vela untuk semua perempuan yaitu semangat tidak cukup tetapi kita butuh
menggandeng, merangkul semua orang karena gerakan tidak hanya bisa menyuarakan
suara teman-teman perempuan saja, karena bagi minoritas gender bahkan yang
laki-laki terkena efek patriarki dan menyadarkan bahwa ada relasi kuasa yang
tidak seimbang. "Jadi, panjang umur saja buat perjuangan perempuan,"
pesannya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Selain
dirinya, aksi tersebut juga dihadiri oleh anggota Polisi Wanita yang bertugas
untuk menjaga keamanan acara. Menanggapi hal tersebut, Nindawati S.Sos dari
Divisi Hubungan Masyarakat Polresta Sleman menyatakan bahwa acara ini merupakan
bagian dari peringatan Hari Perempuan Sedunia yang bertujuan untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">"Saat
ini di kepolisian juga sudah setara karena semua pangkat sudah ada polisi
wanita. Seiring perkembangan zaman juga banyak yang berubah di tubuh polri
sehingga banyak manfaat yang dapat dirasakan bagi wanita polisi ini, seperti
dalam tugas jaga malam polisi wanita juga ikut dilibatkan," tuturnya. <b>(Erlysta
Nafa dan Susi Lestari)</b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;"> </span></p><p class="MsoNormal">
</p><p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Editor:
Razaqa Hariz<o:p></o:p></span></b></p></div><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-81360919115197228122024-02-29T20:25:00.002+07:002024-03-23T12:58:28.999+07:00FISIP UPNVY Terima Kunjungan dari Asesor Akreditasi Internasional FIBAA<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_tQB2-He5LEY0SUZChDGxAQmfZeNXqFtYlTf8VyI3tEemVzamYQPziP2J19JEBVsaKUCkZq6kn_EOVggsikRacEAF3RmUSyG9MI2u38lc_VZGFl8TeaRLU3JfJFrj8jhQ2_7D2RGKD5-Le3XcR6N5CN8bvLE2Uy6Zn5v-BRSIqyVYO201FBYAikpXaazn/s1127/IMG-20240229-WA0038.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: times;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1127" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_tQB2-He5LEY0SUZChDGxAQmfZeNXqFtYlTf8VyI3tEemVzamYQPziP2J19JEBVsaKUCkZq6kn_EOVggsikRacEAF3RmUSyG9MI2u38lc_VZGFl8TeaRLU3JfJFrj8jhQ2_7D2RGKD5-Le3XcR6N5CN8bvLE2Uy6Zn5v-BRSIqyVYO201FBYAikpXaazn/w356-h284/IMG-20240229-WA0038.jpg" width="356" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times;">Panitia Akreditasi berfoto dengan Asessor. (Sumber: Axel) </span></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) mendapat kunjungan untuk akreditasi Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) pada Kamis (27/2/2024). Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihak fakultas guna menerima kunjungan akreditasi internasional ini.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Hestutomo Restu Kuncoro, project manager FISIP dalam akreditasi internasional FIBAA menjelaskan, persiapan dari tahap awal sampai kunjungan asesor memerlukan waktu selama dua tahun. Tahap pertama, dimulai dengan revisi kurikulum yang dinilai belum memenuhi standar internasional, proses ini memerlukan waktu selama satu tahun. Kemudian, dilanjutkan dengan FIBAA proper, yaitu menyusun dokumen-dokumen yang memerlukan waktu 6 s.d 8 bulan.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Hestutomo menjelaskan, memang banyak hal yang diperbaiki, seperti kegiatan internasional dan perbaikan fasilitas. “Salah satu standar yang diminta oleh FIBAA adalah bagaimana kita memberikan akses kepada mahasiswa yang difabel,” jelasnya saat ditemui. Perbaikan fasilitas tersebut bisa dilihat dengan keberadaan lift dan kamar mandi difabel.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Proses penilaian akreditasi FIBAA tidak tahu secara pasti akan berlangsung berapa lama, karena masih ada beberapa proses yang harus dilalui setelah kunjungan asesor. Menurut Hestutomo, setelah visitasi masih ada proses penilaian yang dilakukan tim FIBAA. “Jika proses penilaian sudah selesai ada dua kemungkinan terakreditasi, yaitu terakreditasi tanpa syarat atau terakreditasi dengan syarat. Jika terakreditas dengan syarat maka harus memenuhi syarat tersebut,” jelasnya.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">FISIP UPNVY merupakan fakultas pertama yang melakukan pengajuan akreditasi. Machya Astuti Dewi, Dekan FISIP UPNVY mengatakan fakultas dianggap punya banyak kegiatan internasional sehingga siap untuk mengikuti akreditasi ini. ”Saat rektor menanyakan fakultas mana siap untuk akreditasi internasional, FISIP siap,” ujarnya. Saat visitasi berlangsung, ia juga mengaku para asessor memuji kreativitas dan semangat belajar para mahasiswa.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Machya berharap FISIP bisa diberikan lebih banyak kesempatan berkolaborasi dengan universitas di dunia. Kedepannya akan semakin banyak mahasiswa asing yang melakukan pertukaran ke FISIP. <b>(Fadhilatul Dewi)</b></span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: times;"><br /></span></b></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: times;">Editor: Ajeng Putri Kurniawati</span></b></p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-18457052047626446042024-02-29T07:04:00.000+07:002024-02-29T07:04:16.907+07:00Mengenal FIBAA Lembaga Internasional yang Mengunjungi FISIP UPNVY<p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: times;"><br /></span></b></p><p style="text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn-ZFb67PZg0DK-sU17z2saKK8VczCme1rq2uRb6HbUfXKJNIX_qYzt0MQQyM7Zutu2D-alahHu0nh5bar1k1lfQ2IHWVzPwLfqhXcMv7-2cHaPvn9ANZ_0KiExFrF0XXYqgHWpiCZbnWkNU_l9vekbGfpsFcavaBvGWC68WQF4vZTdkBhzDFdGHc2yUG8/s4080/FOTO%20DEPAN%20REKTORAT.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: times;"><img border="0" data-original-height="2296" data-original-width="4080" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn-ZFb67PZg0DK-sU17z2saKK8VczCme1rq2uRb6HbUfXKJNIX_qYzt0MQQyM7Zutu2D-alahHu0nh5bar1k1lfQ2IHWVzPwLfqhXcMv7-2cHaPvn9ANZ_0KiExFrF0XXYqgHWpiCZbnWkNU_l9vekbGfpsFcavaBvGWC68WQF4vZTdkBhzDFdGHc2yUG8/w397-h223/FOTO%20DEPAN%20REKTORAT.jpg" width="397" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;">Dua assesor Kunjungi Kampus 1 UPNVY. (Sumber: Razzaqa Hariz)</span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: times;"><br /></span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;"><b>Yogyakarta Sikap</b>-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), menerima kunjungan assesor yang mewakili Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). Kegiatan itu berlangsung pada Selasa (27/02/2024).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Assesor FIBAA yang terdiri dari sejumlah tokoh terkemuka, antara lain Project Manager FIBAA, Prof. Dr. Sabine Haller, Prof. Dr. Margit Bussmann dari Universitas Greifswald, Prof. Dr. Julia Frohne dari Universitas Westphalia, Prof. Dr. Maria Ochwat dari Universitas Szczecin, Prof. Dr. Viktor Randall dari Universitas Coburg, Dipl.-Sp.Sc. Wolfgang Pott dari Grup Perusahaan Fisher, Prof. Dr. Aditya Perdana dari Universitas Indonesia, serta Luzie Breer sebagai perwakilan mahasiswa dari Universitas Ludwig Maximilian.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Beberapa mahasiswa mungkin penasaran, apa sebenarnya FIBAA itu? Tim Suara Sikap telah mengadakan pertemuan dengan Prof. Dr. Sabine Haller, Project Manager FIBAA, untuk mengetahui hal tersebut.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">“FIBAA merupakan lembaga akreditasi Eropa yang telah didirikan sekitar 25 tahun yang lalu, kita memiliki fokus pada administrasi bisnis dan untuk melakukan akreditasi internasional,” jelasnya.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Professor Jerman tersebut menjelaskan bahwa FIBAA, lembaga akreditasi internasional, melaksanakan proses akreditasi yang terdiri dari dua jenis, yakni akreditasi program dan akreditasi institusi. Pada akreditasi program, FIBAA melakukan evaluasi terhadap satu program studi tertentu, seperti administrasi bisnis atau ilmu komunikasi. Sementara itu, pada akreditasi institusi, mereka mengevaluasi institusi secara menyeluruh, termasuk semua program yang ada di dalamnya.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Dalam konteks UPNVY, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedang dalam proses akreditasi program dengan melibatkan semua program studi yang ada di dalamnya, yaitu Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Hubungan Masyarakat, dan Administrasi Bisnis.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Sabine lanjut menjelaskan bahwa FIBAA harus meninjau sebuah laporan komprehensif yang disediakan oleh FISIP UPNVY, mencakup sekitar 100 halaman. Melalui pemeriksaan dan persiapan yang cermat berdasarkan laporan ini, ia akan mendapatkan kesan awal dan mengidentifikasi kriteria khusus untuk evaluasi. Fokusnya terletak pada menentukan apakah kriteria ini telah terpenuhi atau belum.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Setelah membaca laporan yang diberikan oleh pihak UPN, mereka akan mengirim assessor untuk menentukan apakah kampus tersebut sesuai dengan apa yang ditulis laporan.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">“ketika kami datang ke kampus, kami ingin melihat fasilitas, dan berbicara dengan dosen serta melihat apakah semuanya sesuai dengan yang tertera di laporan,” ungkapnya.
</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;">Professor itu juga menguraikan bahwa penyelesaian proses akreditasi oleh FIBAA memakan waktu yang signifikan. Ini disebabkan oleh jadwal pertemuan dengan dewan FIBAA yang baru tersedia setelah mereka menyelesaikan verifikasi situasi kampus. Biasanya pada bulan Juni, untuk kemudian membuat keputusan akhir. <b>(Razaqa Hariz)</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;"><b><br /></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: times;"><b>Editor: Latri Rastha Dhanastri </b></span></p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p><p>
</p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-41374825552443462942024-02-27T07:39:00.002+07:002024-02-27T07:39:51.652+07:00LSS Lakukan Diskusi Kupas Akar Kekerasan Seksual<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlmGvOuWrSFNdul7J2A4bPkNF1FgMmWHgiz_A6xMd0mp8e3aDC3xRP2aTpW2a5vsAiWbmk_8e93AsaatarC6GPgVQCsBBj5Pc8RbfMrGpFIJmqeGsikEfSeLckzKbOtA0ILXPAXvBk3QOzFgYhtTGVb3qku7PogR8-coFMu-STvOHr1bbx2kq0PUTww_tb/s3264/WhatsApp%20Image%202024-02-27%20at%2006.45.29_3071fd7c.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2448" data-original-width="3264" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlmGvOuWrSFNdul7J2A4bPkNF1FgMmWHgiz_A6xMd0mp8e3aDC3xRP2aTpW2a5vsAiWbmk_8e93AsaatarC6GPgVQCsBBj5Pc8RbfMrGpFIJmqeGsikEfSeLckzKbOtA0ILXPAXvBk3QOzFgYhtTGVb3qku7PogR8-coFMu-STvOHr1bbx2kq0PUTww_tb/w382-h286/WhatsApp%20Image%202024-02-27%20at%2006.45.29_3071fd7c.jpg" width="382" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana diskusi Akar Kekerasan Seksual. (Sumber: Erlysta Mafa Azhary)<br /></td></tr></tbody></table><p></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-2416376b-7fff-466a-0bd5-cee0a4b7d267"></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Yogyakarta, SIKAP</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"> – Diskusi “Akar Kekerasan Seksual” yang diadakan forum Lingkar Studi Sosialis (LSS) dihadiri oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Yogyakarta. Acara ini digelar di selasar Grha Sabha Pramana
(GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (27/2/2024). </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Diskusi ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan gambaran
bahwa persoalan kekerasan seksual bukan hanya dilihat dari persoalan nafsu dan pakaian semata. Namun, terdapat persoalan konstruksi sosial yang
dihadirkan oleh masyarakat per kelas. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Banyak narasi yang beredar bahwa kekerasan seksual dilakukan oleh
laki-laki terhadap perempuan. Akan tetapi, berdasarkan hasil forum “Akar
Kekerasan Seksual” disebutkan bahwa kasus kekerasan seksual tidak memandang
gender, sebab dapat menimpa perempuan maupun laki-laki. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Esty Pratiwi Lubarman, Mahasiswi Magister Ilmu Sastra UGM menanggapi diskusi ini. Ia menjelaskan bahwa pembahasan kekerasan seksual tidak dibongkar secara
lebih progresif. "Banyak yang mengatakan munculnya kekerasan seksual dipengaruhi ideologi patriarki, saya
pikir letaknya bukan di sana tapi kaitannya ada pada bagaimana sistem kapitalisme yang
masih membelenggu kita hingga hari ini,” ungkap Esty.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">“Adanya diskusi mengenai akar kekerasan seksual ini sangatlah menarik,
karena masifnya kekerasan seksual tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah dan
adanya diskusi ini sebagai langkah konkrit agar kesadaran dibangun bahwa
kekerasan seksual dapat terjadi kepada siapapun,” sambungnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Penanggung jawab Diskusi
“Akar Kekerasan Seksual” Nurlaili berharap bahwa setelah diadakannya diskusi
ini terjadi peningkatan kesadaran terkait kekerasan seksual. "</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Tentu saja yang pertama mungkin pada kemajuan kesadaran teman-teman
terkait persoalan tersebut dan bisa lebih </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">aware</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> lagi terhadap isu
kesetaraan gender serta kekerasan seksual,"ujarnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ia berharap mahasiswa punya kesadaran dan keberanian untuk menyuarakan aspirasi terkait kekerasan seksual, karena punya </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">privilege</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> lebih dalam hal pendidikan. </span><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">(Nur Khasanah)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p></o:p></span></p><br /><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-3656129955593651662024-02-23T14:12:00.129+07:002024-02-23T18:07:23.151+07:00Integritas Luber Jurdil Pemilu 2024 di Media Sosial<p style="text-align: center;"> <span style="border: none; display: inline-block; height: 234px; overflow: hidden; width: 196px;"><img alt="Screenshot_2024_0221_215601.png" height="251.66973638534546" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/BvtdLt1CLNviJm2SyG_jEyNEL_HlkFSUC3l7a378v4j_eilTSwqdfaEwZwMHCI6R289n5QdFAtqwT90hzMUxYkwZL8_CWxx9-nXLI0hE0wU1nzQ75ShUeDpti9-mw7dLbI-WBLusKWK1q9g1ncuteA" style="margin-left: 0px; margin-top: 0px;" width="196" /></span></p><span id="docs-internal-guid-ffbe6fc4-7fff-e439-e80b-48542d9802d4"><p dir="ltr" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 10pt; margin-top: 0pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 9pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Animasi Proses Pemilihan Umum 2024. (Sumber: Freepik.com)</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Pemilihan Umum (Pemilu) adalah tonggak pelaksanaan demokrasi negara Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak untuk memberikan suara dengan bebas tanpa adanya campur tangan dan tekanan dari pihak manapun. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemilu salah satunya adalah mempertahankan integritas pemilu ketika menghadapi situasi politik yang kian memanas. Menjaga harga diri asas Pemilu Luber Jurdil (</span><span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil) menjadi suatu kunci dalam membangun pemerintahan yang sah, adil, serta bersih.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, pemilu tahun ini memperoleh perhatian dari banyak masyarakat, sebelum hingga setelah berlangsungnya kegiatan. Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, kondusifitas proses pemilihan merupakan prioritas utama. Menurut </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">Khuswatun Khasanah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;"> pemilu 2024 tidak bisa hanya dilihat dari hasil semata, melainkan juga dari prosesnya. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">“Jika melihat pemilu saat ini terdapat banyak dimensi, pertama dimensi yang melibatkan anak muda dilihat dari segi elektoral kepartaian, dinamikanya sangat tinggi dan sangat sulit ditebak. Kedua adalah soal etika politik itu sendiri, isunya santer muncul di pemilu 2024 saat ini,"jelas Khuswatun. Menurutnya pemilu 2024 tidak bisa hanya dilihat dari hasil saja, tetapi juga dari prosesnya</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Peningkatan penggunaan teknologi serta media sosial seolah memberikan ancaman yang semakin nyata bagi integritas dan keamanan pemilu. Serangan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">cyber, </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">disinformasi, dan kampanye hitam menuntut adanya sebuah tindakan proaktif dari pihak pelaksana pemilu. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">K</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">huswatun menjelaskan media sosial merupakan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">tools</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> yang memudahkan banyak orang untuk berkampanye. "Pada pemilu 2014, media yang baru muncul masih lebih sederhana. Tahun 2019 dan 2024 pemanfaatan media sosial seperti alat tempur yang paling murah, dan penyebarannya lebih masif untuk saling mengkampanyekan diri,"ujarnya. Ia menambahkan kehadiran </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">buzzer, </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">yang bersembunyi di balik akun anonimitas</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> membuat situasi jelang pemilu 2024 makin memanas.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">Aktivitas digital anak muda di X, instagram, dan tiktok perlahan menjadi bagian penting dari pemilu. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dalam pemilu 2024, muncul sebuah pertanyaan besar: mampukah kita mewujudkan integritas luber jurdil bangsa Indonesia? </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">Keraguan ini bukan tanpa alasan. Adanya hinaan, cacian, hoaks, dan provokasi di sosial media yang saling menyerang pihak satu dengan pihak lainnya, dikhawatirkan dapat mencederai proses demokrasi yang sehat serta memicu polarisasi dalam masyarakat. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Anas Robbani turut angkat bicara. Menurutnya pemilu 2024 cukup berbeda dari sebelum-sebelumnya. Secara transparansi, mayoritas orang sudah mulai peduli dengan proses pemilihan umum tahun ini. Bahkan ikut mengawal prosesnya dari sebelum, saat pemilihan, hingga setelah pemilu berlangsung. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">“Proses pemilu bukanlah proses yang sederhana. Proses pemilu memang punya jangka waktu yang pendek, waktu pemilihannya saja hanya satu hari. Prosesnya memang pendek tapi dampak yang dihasilkan amat besar,” jelas Anas.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Pemilu bukan hanya menentukan siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa dapat mempertahankan integritas demokrasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">"Saya</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> berharap bahwa pemenang sejati adalah rakyat,"tutup Anas. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: 700; white-space-collapse: preserve;">(Meisya Shalena Rezmawati)</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: 700; white-space-collapse: preserve;">Editor : Ibrahim Febriyanto</span></p><div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia-7.8013672000000014 110.3647568-36.111601036178847 75.2085068 20.508866636178844 145.5210068tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-85164640533279466992024-02-19T13:39:00.003+07:002024-02-20T16:33:50.254+07:00George Orwell Bubuhkan Politik Satir dalam Buku Animal Farm<p style="text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGTcpuwoMOT_TI8UNnM6GjyXJATR2vnTpXUdSf5NynikHEp5A4ABXfVkb7FpQvE27DW0N0YGU4iYjvdfiSFkhEifAPX5s4JCnXLcoJNKga3uSuKqDWPwi5b1tR9WbiYpogyTEgPlFAnUL9UcB-vWiftFywkPD4p_xSc6tpCzYv6hhDDVaTDalWJ3ZMuIcm/s588/punya%20amina.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: times;"><img border="0" data-original-height="588" data-original-width="395" height="467" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGTcpuwoMOT_TI8UNnM6GjyXJATR2vnTpXUdSf5NynikHEp5A4ABXfVkb7FpQvE27DW0N0YGU4iYjvdfiSFkhEifAPX5s4JCnXLcoJNKga3uSuKqDWPwi5b1tR9WbiYpogyTEgPlFAnUL9UcB-vWiftFywkPD4p_xSc6tpCzYv6hhDDVaTDalWJ3ZMuIcm/w314-h467/punya%20amina.jpg" width="314" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;">Cover Buku Animal Farm. (Sumber: Gramedia.co)</span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: times;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: times; font-size: medium; text-align: justify;">Identitas Buku</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; tab-stops: 94.8pt; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: times; font-size: medium; line-height: 24px;">Judul: Animal Farm<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; tab-stops: 94.8pt; text-align: justify;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span lang="EN-ID" style="line-height: 24px;">Penulis: <o:p></o:p></span><span lang="IN" style="line-height: 27px;">George Orwell</span><span style="line-height: 27px;"> </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; tab-stops: 94.8pt; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: times; font-size: medium; line-height: 24px;">ISBN: 978-602-291-283-5</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; tab-stops: 94.8pt; text-align: justify;"><span style="font-family: times; font-size: medium;">Situs Baca: i-Pusnas </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium; line-height: 150%;"></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; tab-stops: 94.8pt; text-align: justify;"><span lang="EN-ID" style="font-family: times; font-size: medium; line-height: 24px;">Penerbit: Bentang Pustaka</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">Banyak </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">manusia </span><span style="line-height: 150%;">yang
saat berada di puncak jabatan merasa tak puas diri</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">. </span><span style="line-height: 150%;">Mereka
secara masif berperilaku sewenang-wenang, berharap terus bersinar dan
disanjung o</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">eh orang
dibawahnya</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">. </span><span style="line-height: 150%;">Mereka
meraup keuntungan dengan membodohi dan membohongi siapapun, tanpa pandang bu</span><span>lu</span><span>. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Bayangkan, bagaimana jika hal serupa terjadi pada binatang? Hewan-hewan ingin merasakan</span></span><span style="font-family: times; font-size: large;"> hidup bebas dan dengan </span><span style="font-family: times; font-size: large;">lantang</span><span style="font-family: times; font-size: large;"> menentang penindasan yang di</span><span style="font-family: times; font-size: large;">lakukan </span><span style="font-family: times; font-size: large;">manusia.
Binatang menyusun rencana matang untuk menggulingkan kekuasaan manusia dan mendapatkan kemerdekaan darinya. Novel Animal Farm, karya sastrawan
inggris ini akan mengupas narasi-narasi tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">Buku
seteba</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;"> 144 ha</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">aman ini
m</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">enceritakan </span><span style="line-height: 150%;">pemberontakan </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">binatang yang
dikelola oleh Pak Jones. </span><span style="line-height: 150%;">Kisah bermu</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">a dari
inisiatif seekor babi berwibawa, bernama May</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">o</span><span style="line-height: 150%;">r</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">.</span><span style="line-height: 150%;"> Ia memberikan petuah
kepada hewan-hewan di peternakan untuk hidup bebas tanpa kekangan manusia.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">Suatu
malam, saat Si </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Jones </span><span style="line-height: 150%;">lelap dalam tidurnya
Mayor mengadakan rapat di peternakan. Ia berpidato di depan se</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">uruh
hewan disana. Menurutnya </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">para b</span><span style="line-height: 150%;">inatang</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> harus tahu
bahwa se</span><span style="line-height: 150%;">lama ini,</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> manusia
te</span><span style="line-height: 150%;">lah </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">mengeksploitasi
hidup mereka semua</span><span style="line-height: 150%;">.</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Mayor menegaskan bahwa
hewan-hewan sesegera mungkin hanya akan </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">bekerja untuk diri</span><span style="line-height: 150%;"> mereka </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">sendiri. </span><span style="line-height: 150%;">Pembicaraan
itu, ia tutup dengan nyanyian berjudul</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> “Binatang
Inggris”. Tak lama kemudian si tua Mayor mati dan</span><span style="line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">kepemimpinan diambil
alih oleh dua babi bernama Snowball dan Napoleon. </span><span style="line-height: 150%;">Keduanya
hendak membangun sistem pemerintahan bernama “Binatangisme”, dengan m</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">o</span><span style="line-height: 150%;">t</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">o </span><span style="line-height: 150%;">semua
makh</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">uk
berkaki empat ada</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">ah teman
dan yang berkaki dua ada</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">l</span><span style="line-height: 150%;">ah musuh.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">Snowball
dan Napoleon memiliki visi yang sama yaitu memakmurkan peternakan.
Namun, ditengah misi mewujudkan kebebasan binatang </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Napoleon secara licik mengusir
Snowball</span><span style="line-height: 150%;">. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Napoleon</span><span style="line-height: 150%;"> merasa temannya itu
hanya akan membahayakan kedudukannya</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">. Dibantu oleh anteknya Squealer si lidah licin, ia
berhasil menjustifikasi berbagai penyimpangan kuasa serta pelanggaran
atas </span><span style="line-height: 150%;">perjanjian </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">yang disetujui di awal
kepemimpinan. Napoleon berhasil mengamankan posisinya sebagai penguasa tamak
dan mem</span><span style="line-height: 150%;">bentuk suatu</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> pemerintahan otoriter. </span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">Pada
akhirnya, binatang menyaksikan bahwa para babi justru melanggar seluruh
perjanjian di awal. Mereka bertingkah, berdandan, dan berjalan dengan dua
kaki sama seperti manusia. Tidak ada lagi pembeda antara para babi
dan manusia, mereka yang tertindas sekarang semakin mirip dengan sang
penindas. U</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">topia
kemerdekaan binatang hanya sebatas angan belaka akibat tindak
tanduk Napoleon. </span><span style="line-height: 150%;">Kebebasan </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">yang direncanakan
membawa kebahagiaan, justru menjadi opresi yang jauh lebih kejam dibanding masa
ketika mereka berada dibawah manusia.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: times;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Novel ini membawa
tema berat yang dikemas dalam narasi ringan. Penu</span></span><span style="font-family: times;">lis</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;"> menyajikan</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;"> fabe</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;">l</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;"> bergaya</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;"> satir politik</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;">.</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: times; line-height: 150%;">Beberapa
karakter dibuat mengimplikasikan tokoh-tokoh pada pemerintahan
Stalin di Uni Soviet. Dalam dunia nyata, si babi Napoleon diibaratkan
allegori dari Stalin itu sendiri. Si Mayor pembawa angan kemerdekaan
Karl Marx, dan Snowball sebagai Leon Trotsky. A</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;">l</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;">ur ceritanya bergu</span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;">l</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;">ir
dengan </span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;">cepat
sehingga pembaca tidak</span><span style="font-family: times; line-height: 150%;"> akan merasa </span><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;">bosan. Karakter dari novel ini
memiliki watak yang jelas dan konsisten, menggambarkan sifat-sifat dari manusia
itu sendiri. </span><span style="font-family: times; line-height: 150%;"> Seiring berjalannya waktu pesan dalam novel
ini dapat ditafsirkan secara lebih universal. Bahwa
kekuasaan yang berlebih akan membawa kesengsaraan.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times; font-size: medium;"><span style="line-height: 150%;">P</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">enggambaran adegan
dalam novel ini cenderung eksplisit. Beberapa adegan dideskripsikan
secara </span><span style="line-height: 150%;">gamblang</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Persepsi bahwa fab</span><span style="line-height: 150%;">el</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> kisah yang cenderung halus penggambarannya
dan ditujukan untuk anak-anak, terpatahkan oleh novel ini. Bagaimanapun juga,
intensi awal dari novel ini adalah kisah satir untuk mengkritik pemerintahan
diktator pada masa itu.</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Meskipun begitu, Animal Farm masuk da</span><span>lam jajaran karya terkena</span><span>l</span><span> </span><span>Ge</span><span>orge </span><span lang="IN" style="line-height: 27px;">Orwell yang <i>w</i></span><i><span>orth it</span><span> </span></i><span>untuk di baca</span><span>. </span><b><span style="background: white; color: #4d5156; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-ligatures: none;">(</span><span style="background: white; line-height: 150%;">Amina N</span><span style="line-height: 150%;">oor Sa</span></b></span><span style="font-family: times; font-size: large;"><b>lamah</b></span><b style="font-family: times; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">)</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: times;"><b><span style="font-size: medium; line-height: 150%;">Editor: <span style="background: white;">Latri Rastha Dhanastri</span></span></b><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: times; line-height: 150%;"> </span></p><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-80878740739315645472024-02-13T15:27:00.001+07:002024-02-13T15:27:53.725+07:00Tips Mencoblos Pemilu untuk Pemula <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZq5o4RhoEra6VlqrhXCi7N5qltL7JOxvTrjrlGfFp-lKW46b_wJfIGtsxQokttnCKEbMD00qVcgK1aokUwy6eHhS6QQkUduW07waWBNN2g8qxyiTZzMm-T8CmPyPemkZeokSU3GCCCjySKkl0bmizQaAZXydXXOaA2eDdUZVhUAH0ioC8yaTGgMZLBJKq/s626/3b6b378455c24d9c45056985798c1c2d.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="626" data-original-width="626" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZq5o4RhoEra6VlqrhXCi7N5qltL7JOxvTrjrlGfFp-lKW46b_wJfIGtsxQokttnCKEbMD00qVcgK1aokUwy6eHhS6QQkUduW07waWBNN2g8qxyiTZzMm-T8CmPyPemkZeokSU3GCCCjySKkl0bmizQaAZXydXXOaA2eDdUZVhUAH0ioC8yaTGgMZLBJKq/w425-h425/3b6b378455c24d9c45056985798c1c2d.jpg" width="425" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Animasi Pemilu Indonesia. (Sumber: Freepik)</span></div><p></p><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Pemilihan umum (Pemilu)
merupakan momen paling penting dalam kehidupan demokrasi dimana setiap suara
memiliki dampak yang signifikan. Pilihan kita nantinya akan menentukan siapa
yang akan memimpin bangsa kita lima tahun kedepan. Untuk memastikan bahwa suara
kamu didengar dengan jelas dan efektif, penting untuk mempersiapkan diri dengan
baik sebelum pergi ke tempat pemungutan suara agar saat melakukan pencoblosan
berjalan dengan lancar. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Berikut beberapa tips untuk
membantu mengoptimalkan pengalaman saat mencoblos dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Pemilu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">1. Cek Daftar Pemilih Tetap
(DPT)</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Pastikan kamu sudah terdaftar
sebagai pemilih tetap dan periksa informasi pribadi serta tempat pemungutan
suara di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Periksa di mana tempat kamu melakukan
pemungutan suara, cek DPT dapat dilakukan dengan mengunjungi </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">laman </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">cekdptonline.kpu.go.id.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">2. Cek Dokumen Identitas</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Pastikan kamu membawa dokumen
identitas yang valid dan sah, seperti KTP atau SIM untuk melakukan verifikasi
identitas di tempat pemungutan suara.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b>3. Kenali Semua Paslon dan
Programnya, Pastikan Sudah Menentukan Pilihan</b> </span><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelumnya</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Pastikan sudah melakukan riset
terhadap tiga Paslon capres cawapres baik visi misi beserta program-program
yang mereka tawarkan maupun rekam jejak masing-masing paslon. Dengan sudah
melakukan riset terhadap para capres dan cawapres akan menghindari kebingungan di
bilik suara dan mempercepat proses pencoblosan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">4. Datanglah Lebih Awal</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Usahakan datang lebih awal ke
tempat pemungutan suara agar memiliki cukup waktu untuk mengantri dan melakukan
proses pencoblosan dengan tenang tanpa terburu-buru.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">5. Cek Surat Suara Apakah
Terjadi Kerusakan Atau Tidak</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Sebelum benar-benar mencoblos di
bilik suara, periksa dan pastikan surat suara terlebih dahulu apakah mengalami
kerusakan atau tidak, pastikan surat suara belum ada yang tercoblos. Lakukan
pemeriksaan surat suara di depan panitia pemungutan suara agar terdapat saksi.
Apabila surat suara diperiksa di bilik suara dan tidak terdapat saksi
dikhawatirkan panitia tidak percaya dan menganggap kamu sudah mencoblos surat
suara tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">6. Patuhi Aturan Pemilihan dan
Pahami Tata Cara Pemilihan Umum</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Selama berada di tempat
pemungutan suara, patuhi semua aturan serta tata cara pemilihan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">umum yang berlaku. Ikuti arahan
dari petugas dengan seksama dan hargai hak-hak memilih yang lain dengan tidak
melakukan tindakan yang mengganggu atau mengintimidasi. Pastikan sudah
mempelajari dan memahami tata cara pemilihan umum agar tidak terjadi
kebingungan saat pemilihan dan mempercepat proses pencoblosan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">7. Lakukan Pencoblosan Dengan
Tenang</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Amati semua gambar dan tulisan
dalam surat suara serta cermati baik-baik. Cobloslah kandidat yang telah
dipilih dengan tenang tanpa terburu-buru. Hal ini cukup penting agar lubang
coblosan tidak melebar ke kolom kandidat yang tidak dikehendaki, menghindari
salah coblos, dan menghindari ketidaksahan suara. Berdasarkan ketentuan Pasal
23 Peraturan KPU </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">(PKPU) Nomor 25 Tahun 2023
mengenai Pemungutan dan Perhitungan Suara dalam Pemilu, ada beberapa kondisi
surat suara dinyatakan sah. Suara untuk Pemilu presiden dan wakil presiden
dinyatakan sah jika yang dicoblos adalah nomor urut, foto, nama salah satu dari
capres atau cawapres, serta tanda gambar parpol dan atau gabungan parpol dalam
surat suara. </span><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">(Nur Khasanah)</b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Editor: Razaqa Hariz</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></p><br /></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-49094089525281032002024-02-13T07:53:00.002+07:002024-02-13T07:54:57.946+07:00Gejayan Memanggil Kembali Kecam Kemunduran Demokrasi Indonesia<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgliJptM1wEtkbhOgQdR7e1aAnyJ1Fdx8GTePwizGTzsyzCjtPzYWZIdyEYbBkE3lIAwVDHokb6ROlVMQ5kbPY30PV79xzr0QvQuAZNVAfq8l6HWwgJ6Xnw5jOUVbrntfae2D1ZSRMqd0HbA9eQH97BlM9ouuynY5NEKOSJNr7pjiKiGBIgQvuu9On-4agl/s4032/IMG-20240212-WA0050.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="2268" data-original-width="4032" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgliJptM1wEtkbhOgQdR7e1aAnyJ1Fdx8GTePwizGTzsyzCjtPzYWZIdyEYbBkE3lIAwVDHokb6ROlVMQ5kbPY30PV79xzr0QvQuAZNVAfq8l6HWwgJ6Xnw5jOUVbrntfae2D1ZSRMqd0HbA9eQH97BlM9ouuynY5NEKOSJNr7pjiKiGBIgQvuu9On-4agl/w554-h312/IMG-20240212-WA0050.jpg" width="554" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Sejumlah massa melakukan aksi demo di Pertigaan Colombo. (Sumber: Kelvin Gifarel Aziz)</span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Yogyakarta, SIKAP </span></b><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">– </span><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Aksi ‘Gejayan Memanggil Kembali’ dihadiri
sejumlah massa yang memenuhi Pertigaan Jalan Colombo Sleman, pada Senin
(12/2/2024) sore. Demonstrasi bertujuan untuk menyuarakan aspirasi rakyat
terkait pemilu, kemiskinan, hingga pembangunan Indonesia yang tidak
terealisasikan dengan baik. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Peserta aksi tampak kompak mengenakan atribut serba
hitam dan bergerak sembari membawa spanduk atau poster yang menggambarkan
tuntutan mereka. Beberapa diantaranya, ‘Selamatkan Demokrasi Adili Rezim
Jokowi’, ‘Bansos Bukan Untuk Pansos’, ‘Aku Gak Mau Cucuku Dipimpin Jan Ethes’,
dan lain sebagainya. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Di samping itu, massa aksi ini juga memasang baliho
yang bertuliskan ‘Nawa Bencana Jokowi’, 'Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi', dan
Pendidikan Mahal,</span><span style="background: white; color: #202124; font-family: Times, serif; line-height: 150%;">L</span><span style="background: white; font-family: Times, serif; line-height: 150%;">awan!</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Sebelumnya, massa terlebih dahulu berkumpul di
Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan melaksanakan aksi pemukulan tujuh
kentongan serta pemecahan tujuh kendi. Setelah itu, para peserta
melakukan <i>long march</i> menuju Pertigaan Gejayan yang merupakan
titik utama aksi. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi mengatakan
telah mengantisipasi adanya aksi ini dengan menerjunkan sejumlah personel untuk
pengamanan aksi. Dirinya meminta maaf jika aksi ini membuat jalan ditutup dan
terjadi pengalihan arus lalu lintas.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">"Sore ini mohon maaf di Pertigaan Gejayan
karena tidak ada tempat yang bisa dilewati. Dari arah utara kami alihkan, jalan
Solo kami alihkan untuk lurus," ujar Ardi. </span><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Ia
juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat menginspirasi. Menurutnya, hal ini
sudah menjadi tugas mahasiswa untuk menyoroti dan mengkritik pemerintah jika
terjadi penyelewengan. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Aliansi Rakyat Bergerak sebelumnya menyerukan
gerakan ini melalui akun media sosial mereka. Pengerahan aksi ini dilakukan
untuk memprotes nasib demokrasi yang dirasa semakin mundur serta dugaan
kecurangan dalam proses pemilu 2024.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Selain melalui media sosial, kegiatan ini juga
disebarkan melalui mulut ke mulut dan pesan Whatsapp. Di samping itu, Aliansi
Rakyat bergerak juga mengajak seluruh masyarakat untuk membanjiri media sosial
X dengan tagar #GejayanMemanggilKembali, #HancurkandanAdiliRezimJokowi, dan
#SelamatkanDemokrasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; margin: 12pt 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Venita Istiqomah, mahasiswi Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) mengatakan dirinya berharap dengan adanya aksi ini dapat
meningkatkan kesadaran mahasiswa akan isu-isu pemerintahan saat ini. “Dari
pasca pandemi gerakan di Jogja menurun ya dan kesadaran mahasiswa juga menurun
tentang isu-isu yang terjadi. Jadi, aku harap ini bisa bikin orang-orang lebih <i>aware
</i>lagi,” ungkapnya. Dirinya juga berharap agar aksi ini dapat menjadi gerakan
yang masif dan berkelanjutan. <b>(Ibrahim Febriyanto dan Latri Rastha
Dhanastri)</b></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;"><span style="font-size: medium;"> </span></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif; font-size: medium;"><span style="white-space-collapse: preserve;"><b>Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</b></span></span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-64201406740392010812024-02-08T09:29:00.001+07:002024-02-08T11:14:55.801+07:00Sivitas Akademika UPNVYK Beri Pernyataan Sikap terhadap Pemilu 2024 <p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-weight: bold; margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_e2pHuTIUwhi4Dix21Yj4QQ8UvvIDLLTbTGGn7rMj-uYc46ePYGyg8SIgOgIjbL6qOZ7weSEgzDTLhMaIzCbLg6iSoiZ2YooQMVg4TReVfV0sRsaJJ4fi7yNdbqF7DflZTpOYowQSRdxqdz1WOwKQMpNVdJX_PYyXnCguc5oJnc__nCObGfVA2XZFGDJ/s2560/FOTO%20Pakek%20InI.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="1437" data-original-width="2560" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_e2pHuTIUwhi4Dix21Yj4QQ8UvvIDLLTbTGGn7rMj-uYc46ePYGyg8SIgOgIjbL6qOZ7weSEgzDTLhMaIzCbLg6iSoiZ2YooQMVg4TReVfV0sRsaJJ4fi7yNdbqF7DflZTpOYowQSRdxqdz1WOwKQMpNVdJX_PYyXnCguc5oJnc__nCObGfVA2XZFGDJ/w571-h321/FOTO%20Pakek%20InI.jpeg" width="571" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: times; font-size: x-small; font-weight: normal;">Seruan Aksi Pernyataan Sikap Civitas Academica UPNVYK. (Sumber: Salsabila Sartika)</span></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><br /></div><p></p>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yogyakarta, SIKAP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> – Sivitas
Akademika UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVYK) mengeluarkan pernyataan sikap dalam
menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Aksi digelar pada hari Rabu
(7/02/2023), </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">diwaki</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">li</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Guru Besar</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Geologi </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">UPNVYK </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Prof. Conradus Danisworo. Kegiatan tersebut merupakan hasil diskusi dari para
Guru Besar dan Senat UPNVYK. Acara berlangsung pukul </span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">09</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">.30 WIB</span><span style="background: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">di
halaman rektorat dan dihadiri oleh beberapa guru besar</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;"> dan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;"> mahasiswa</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> kampus tersebut. </span></p></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Prof. Conradus
mendeklarasikan empat butir pernyataan terkait Pemilu, yaitu:</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Mengajak
segenap komponen bangsa untuk bersatu demi terselenggaranya Pemilu yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Menghargai
hak pilih setiap warga negara tanpa intervensi dan provokasi yang dapat
memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mencederai pesta
demokrasi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Menyerukan
kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran
kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Menghimbau
kepada seluruh warga Indonesia menggunakan hak pilihnya sesuai hati
nurani. <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Pemilu 2024 dijadwalkan ber</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">langsung pada</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tanggal 14 februari mendatang. Namun, UPNVYK baru berpendapat mengenai fenomena pemilu.“Ada banyak pihak
yang menganggap kita diam-diam saja padahal kampus lain sudah
menyampaikan minggu kemarin. Saya pikir lebih baik terlambat daripada tidak
sama sekali,” ujar </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Prof. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Conradus</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Kegiatan yang menyita perhatian tersebut, disambut baik </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">o</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">leh mahasiswa UPNVYK</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Najwa
Nailah, Mahasiswa Prodi Hubungan Masyarakat yang hadir pada acara itu menilai kampus telah memberikan langkah yang positif.“Aksi ini bagus untuk pergerakan sivitas akademika universitas di tingkat akademisi, mereka tahu bahwa perlu ada
pernyataan sikap untuk menanggapi kasus yang terjadi diluar sana,”
ucapnya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Ketua </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; white-space-collapse: preserve;">(BEM KM)</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UPN “Veteran” Yogyakarta, Anas Robbani mengapresiasi usaha guru besar dan
para Senat. Menurutnya UPNVYK telah menunjukkan kepedulian terhadap Pemilu
2024. Meskipun begitu, acara tersebut kurang mewakili perasaan
mahasiswa.“Kami tidak terlibat dalam proses diskusi dan konsep kegiatan. Pernyataan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> dirasa kurang mewakili konsolidasi yang sudah
dilakukan mahasiswa,” tuturnya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Anas
menjelaskan bahwa pernyataan UPNVYK belum dilakukan secara terang-terangan. Ia
ingin kegiatan ini bisa disampaikan dengan lebih lantang.“Mari kita menyatakan
bahwasanya untuk menuntut Presiden Joko Widodo, Pemerintah, ASN, Aparatur
Negara, semuanya untuk bersikap netral,”jelas Anas.<b> (Kelvin Gifarel
Aziz)</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Editor: Latri Rastha Dhanastri </span></b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-38571604717588207882024-02-01T18:46:00.003+07:002024-02-01T18:46:53.859+07:00Secarik Kisah Hanang Si Penjaja Koran Berkursi Roda<div class="WordSection1"><p align="center" class="MsoBodyText" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: .6pt; margin-top: 3.0pt; margin: 3pt 0.6pt 0in 0in; text-align: center;"><span lang="id"><br /></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkN2Rj0r53iF97j2p_kan0R56hTRj_jEXpm0R0D4g2Ajk7Cy_nXKUJnDmq1se1nYQd3hKUSGSEBJ4LfsKvcsJfLX8pGIAAYwL8qFfQ_p412WdXvOKrcd0s28RsJBqkDfxLqfT7x-xDHgQqz1hRxtGuLznpAZvN-CNnfS61JpmpLNfjs3F_K8pUXn5GNB1/s4080/WhatsApp%20Image%202023-12-11%20at%2023.26.30.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3072" data-original-width="4080" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkN2Rj0r53iF97j2p_kan0R56hTRj_jEXpm0R0D4g2Ajk7Cy_nXKUJnDmq1se1nYQd3hKUSGSEBJ4LfsKvcsJfLX8pGIAAYwL8qFfQ_p412WdXvOKrcd0s28RsJBqkDfxLqfT7x-xDHgQqz1hRxtGuLznpAZvN-CNnfS61JpmpLNfjs3F_K8pUXn5GNB1/w438-h331/WhatsApp%20Image%202023-12-11%20at%2023.26.30.jpeg" width="438" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Hanang dan kursi rodanya. (Sumber:Latri Rastha <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Dhanastri)</span></span></td></tr></tbody></table></div><div class="WordSection1" style="text-align: center;"><br /></div><div class="WordSection1" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px; white-space-collapse: preserve;">Pukul 10.00 WIB di depan SD Kanisius Gayam Yogyakarta, seorang lelaki paruh baya terlihat menjajakan koran di tengah padatnya lalu lintas Yogyakarta. Pria tersebut adalah Hananggoro Septian atau kerap disapa Hanan. Setiap pagi dan sore hari, Hanang bersama kursi rodanya mengelilingi kerumunan pengendara mobil dan motor yang berhenti di lampu merah. Matanya memandang satu persatu orang di sana, sambil sesekali mengusap keringat yang mengucur di keningnya.</span></div><div class="WordSection1"><span id="docs-internal-guid-dd9a139f-7fff-6e66-ea87-ab459b0dc8df"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hanang terlahir sebagai anak tunggal dari seorang ayah, anggota KOSTRAD RI (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Angkatan Darat Republik Indonesia) yang gugur di medan perang. Pria asal Solo itu menikah dan kemudian memutuskan untuk menetap di Yogyakarta. Sebelum berjualan koran seperti sekarang, Hanang sempat menjadi sopir truk dan mengalami tragedi naas saat sang istri sedang hamil 7 bulan. "Dulu saya nggak cacat. Tapi karena kecelakaan kereta api di Gresik waktu itu saya jadi begini," tuturnya.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hanang tampak percaya diri meskipun hanya memiliki satu kaki dan goresan di dahinya. Ia merasa sangat bersyukur karena masih diberi kehidupan oleh Tuhan. Setahun sejak peristiwa yang menimpanya, di tahun 2004 pria itu mulai beralih profesi menjadi penjual koran di simpang empat jalan Ki Mangunsarkoro, Yogyakarta. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hanang melakoni pekerjaan itu karena tak ingin menganggur. Hal ini selaras dengan ucapan yang disampaikannya kepada Lini, sang istri. “Mau dalam keadaan apapun saya harus bertanggung jawab dengan hidup istri saya. Dulu saya sudah berjanji akan sehidup semati menemaninya,” ujarnya. Ia juga menjelaskan ada beberapa platina yang tertanam dari ujung kepala hingga kakinya. Namun, benda itulah yang terus membantunya bertahan hidup hingga sekarang. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hanang mengaku meskipun ia berstatus penyandang difabel yang tidak berpendidikan tinggi, dirinya selalu mengikuti perkembangan politik di Indonesia. Tak hanya sekadar menawarkan koran, tapi ia memahami betul informasi yang diberikan oleh media di hari itu. Misalnya saja pemberitaan politikus kemarin sore, Rocky Gerung yang gemar mengkritik presiden. "Dia seenaknya komplen soal kebijakan pak Jokowi. Tapi coba saja kalau dia yang jadi presiden, belum tentu dia bisa berbuat seperti apa yang dikatakan," ucapnya bersungut-sungut.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Bergumul dengan kepul asap kendaraan dan bau bensin setiap hari, sama sekali tak menggoyahkan tekad Hanang untuk berjualan koran. Terik matahari dan derasnya hujan akan Hanang terjang demi mematahkan stigma orang-orang yang menganggap dirinya rendah. “Saya nggak peduli sama omongan orang yang bilang <i>wes mlarat buntung neh</i>, Saya yakin orang yang bilang gitu belum tentu bisa bertahan hidup. Jadi siapapun itu jangan pernah merasa tinggi, walaupun Saya begini tapi pengalaman saya banyak dari yang punya 2 kaki sekarang tinggal satu,” jelasnya. Hanang menambahkan, bukan berarti ingin sombong tapi ia berusaha menguatkan dirinya dari trauma bertahun-tahun, karena jujur saja kejadian itu masih membekas dibenaknya. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(Latri Rastha Dhanastri)</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</span></p><div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-57172832533907464042023-12-18T18:45:00.003+07:002023-12-18T19:00:39.081+07:00KSM Fotkom 401 Membawa Nuansa Berbeda Dalam Pameran Besar ‘Singularity’<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh5EJvbArHR-o-2Zg9V_XOvv3TlgwRxI5MApBjbiPl7-CsI3c1ABahBUYlYrYBFEYd9Wui_O9rxFY_QYD-T9Mwp32RYATpzsTqCKLQUFfdhaOH-gl4ntgY0hi4b1PaAvrpo3b79e-s76_Ny0uQeBoi1CL-77hsHbS8R1f4oB-QhyphenhyphenDUW5sqn7L_AS-bxRej/s4032/IMG_4013.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh5EJvbArHR-o-2Zg9V_XOvv3TlgwRxI5MApBjbiPl7-CsI3c1ABahBUYlYrYBFEYd9Wui_O9rxFY_QYD-T9Mwp32RYATpzsTqCKLQUFfdhaOH-gl4ntgY0hi4b1PaAvrpo3b79e-s76_Ny0uQeBoi1CL-77hsHbS8R1f4oB-QhyphenhyphenDUW5sqn7L_AS-bxRej/w438-h328/IMG_4013.jpg" width="438" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Pengunjung melihat beberapa karya yang ditampilkan. (Sumber: Mutiara Fauziah Nur Awaliah)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;"><b>Yogyakarta, Sikap — </b>Kelompok Studi Mahasiswa Foto Komunikasi 401 (KSM Fotkom 401) kembali mengadakan pameran besar. Mengangkat tema Singularity, Fotkom 401 menampilkan koleksi karya terbaru angkatan 2021 dan 2023. Acara kali ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari Jum'at hingga Minggu, 15 -17 Desember 2023 di Sangkring Art Space.</div></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Muhammad Rayhan Firdausi selaku ketua pelaksana pameran kali ini mengungkapkan bahwa tema tersebut diangkat sebab ingin mengangkat sesuatu yang berbeda. "Pada pameran sebelumnya lebih sering mengangkat tema romansa atau memori, jadi setelah berdiskusi, tema Singularity dipilih sebab kami ingin menunjukan sisi aneh, unik, dan istimewa," ungkapnya.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">"Pameran besar ini sebenarnya sama seperti dua pameran Fotkom lainnya dan dilaksanakan setiap setahun sekali. Dulu masih bernama HUT Fotkom karena bertepatan dengan ulang tahun Fotkom, tapi karena sekarang nggak bisa diselenggarakan di bulan April, formatnya berubah menjadi pameran besar," tutur Rayhan.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Salsabila Dwi Tiara Ramadhani selaku salah satu pameris mengungkapkan bahwa ajang kali ini menjadi pengalaman unik baginya, sebab karya yang ia tampilkan membawa topik yang dianggap tabu. "Kebetulan di pameran kali ini mengangkat sesuatu yang aneh nan ganjil, jadi saya mencoba mengangkat hal dengan cara yang berbeda. Hal ini saya simbolkan melalui pakaian dalam perempuan. Saya melihat di masyarakat bahwa pakaian dalam perempuan dijual lebih vulgar, tidak seperti pakaian dalam pria yang dibungkus rapi. Pakaian dalam juga menjadi simbol privasi," serunya. Ia juga menambahkan bahwa foto ini diambil dengan teknik khusus. "Saya menggunakan teknik cetak alternatif yang memanfaatkan cahaya matahari untuk pengambilan gambar," tuturnya.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Ratna Puji Astuti, salah satu pengunjung pameran merasa bahwa karya yang ditampilkan membuatnya terkesan. "Ada karya yang bisa kita coba dan rasakan langsung. Disediakan juga properti untuk berfoto, jadi pengalaman yang menarik," ujarnya. <b>(Mutiara Fauziah Nur Awaliah)</b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b>Editor: Irza Triamanda</b></div><div><br /></div></div><br /><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-45523817387367523532023-12-05T22:56:00.000+07:002023-12-05T22:56:13.621+07:00Buku Akik, Rumah Representasi Kolaborasi Seni <p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRdbH3uC7xwoC3oMMKpoA3dfvzfX5BMaOLSJu8J2iNIA3T_0qGC1X2Ia026mnLkFo62CaY8MRsGAlRa59tnZ8fG0fHRl4NOCO1unYd_SUmgHGqkjEcyD5fMnH5w0NHZcZqFFiiGH8P4VwIcuc_4pE4sznWweJpTfvHOLwrWEodKUqZuVFLt6sGoKC97HsQ/s4000/3-1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="324" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRdbH3uC7xwoC3oMMKpoA3dfvzfX5BMaOLSJu8J2iNIA3T_0qGC1X2Ia026mnLkFo62CaY8MRsGAlRa59tnZ8fG0fHRl4NOCO1unYd_SUmgHGqkjEcyD5fMnH5w0NHZcZqFFiiGH8P4VwIcuc_4pE4sznWweJpTfvHOLwrWEodKUqZuVFLt6sGoKC97HsQ/w433-h324/3-1.jpg" width="433" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Papan nama Toko Buku Akik. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><p></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-83c2d5d6-7fff-8661-ec53-532132b047c6"></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Menyisir Jalan Kaliurang yang padat, lalu masuk ke salah satu gang di
kilometer 12, akan ditemukan sebuah toko buku rumahan. Toko buku sederhana yang
dikelola oleh sang pemilik rumah di lantai dasarnya. Toko buku dengan nuansa <i>homey</i>
yang jauh dari suara bising kendaraan. Terpampang jelas papan nama di toko itu
bertuliskan Buku Akik. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Buku Akik adalah toko buku sekaligus rumah kolaborasi seni panca indra
manusia. Alunan musiknya yang hangat, berjejer tulisan dan lukisan di dinding
yang memenuhi ruangan, <i>action figure</i> dan <i>merchandise</i> yang menarik
sentuhan, hingga aroma khas buku bak di sudut perpustakaan tua. Semua tersaji
lengkap di sebuah ruangan yang dibagi menjadi dua bagian. Di sisi sebelah kiri
pintu masuk terdapat perpustakaan dan di sisi sebelah kanannya adalah toko buku
bersegel. Pada bagian luar toko juga terdapat <i>workspace</i> yang dapat
digunakan sebagai ruang diskusi bersama.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Buku Akik menghadirkan atmosfer tenang dibalut reman-remang cahaya lampu
di dalamnya. Meski pencarian toko ini terbilang sulit karena aksesnya yang jauh
ke dalam gang, tapi tempat ini layak untuk menjadi lokasi pemberhentian tatkala
datang ke Pakem, Yogyakarta. Terlebih, sudah banyak public figure yang
menyambangi Buku Akik, salah satunya Najwa Shihab. Hal yang menjadi menarik di
toko ini adalah interiornya yang fotogenic, sehingga tak heran jika banyak
pengunjung yang mengaku datang karena Buku Akik viral di media sosial. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">"Saya suka karena banyak ornamen dan buku Ghibli disini,"
tutur Haya, salah satu pengunjung Buku Akik. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;">
Mulai dari klasik hingga modern, import maupun lokal,
Buku Akik menyediakan berbagai buku dari lintas genre yang diminati pembacanya.
Bahkan buku-buku langka pun siap hadir memenuhi kebutuhan pembacanya. Satu yang
menjadi menarik di sudut ruangan Buku Akik adalah tersedianya <i>blind book. </i>Buku
yang terbungkus rapat dengan kertas coklat dan hanya menuliskan
karakteristiknya secara singkat, sungguh menarik hati para penikmat kata yang
haus tantangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p></o:p></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap; white-space: pre;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZmt_iZNEXYImr_iBRG3XJqpIYQKHnsqDo8JsKo89-U4kswl0v7dpd3wBSBZC8hdMZVNDNUkQeeeaDl69kGSsahmDQAF1Q0yfA1xgbXapuGJDrtwg8CRhDEKrh_WnpSw06mK0Yoc6XDcLxHfBeFqxqRCVI9Tnd2LpD-7M8yTR-l2n2HPCIDJUZmSjK_4se/s4032/IMG_1158.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="323" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZmt_iZNEXYImr_iBRG3XJqpIYQKHnsqDo8JsKo89-U4kswl0v7dpd3wBSBZC8hdMZVNDNUkQeeeaDl69kGSsahmDQAF1Q0yfA1xgbXapuGJDrtwg8CRhDEKrh_WnpSw06mK0Yoc6XDcLxHfBeFqxqRCVI9Tnd2LpD-7M8yTR-l2n2HPCIDJUZmSjK_4se/w430-h323/IMG_1158.jpg" width="430" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah seorang pengunjung Toko Buku Akik mengabadikan suasana di dalamnya. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhaAqqGueolGjWmgaUXHFbZy4FsEyNoA0rYVWt4Aw1qp4XOkrDqm9ApoTH-P6TLRhlMYUb93sOGND9tOso-J_hfb3VNZYK8VKgH6nXSGiHNTVjcPusXckr_Wir54tZYtEGVLEcM3MvoW8VneF-fPkmBVChcY5FEOY1736XKk4Ihnb4NVX91JZ76lXUQR10/s3873/4-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="3873" height="339" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhaAqqGueolGjWmgaUXHFbZy4FsEyNoA0rYVWt4Aw1qp4XOkrDqm9ApoTH-P6TLRhlMYUb93sOGND9tOso-J_hfb3VNZYK8VKgH6nXSGiHNTVjcPusXckr_Wir54tZYtEGVLEcM3MvoW8VneF-fPkmBVChcY5FEOY1736XKk4Ihnb4NVX91JZ76lXUQR10/w437-h339/4-1.jpg" width="437" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat memasuki Toko Buku Akik, pengunjung disuguhkan dengan sudut-sudut ruangan yang apik. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVUvbv-Z6Atw01Zh-NiPoXKkNThYE_ysvw3csxe4y0nI6G_4b7Fg1espAMOiMUeFVpuLu8-7Rb3QxLa2C99dF7SQbjQAA3TwbC6PtHo7d1VGANHp4rGH7rESCm2-djvSSj54RSuFibJTnqSvkQRiJWrwl3bXMydl1aSOg6Ib1NJvZPPzK6xXPnh0qtCRNI/s4032/IMG_1145.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="375" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVUvbv-Z6Atw01Zh-NiPoXKkNThYE_ysvw3csxe4y0nI6G_4b7Fg1espAMOiMUeFVpuLu8-7Rb3QxLa2C99dF7SQbjQAA3TwbC6PtHo7d1VGANHp4rGH7rESCm2-djvSSj54RSuFibJTnqSvkQRiJWrwl3bXMydl1aSOg6Ib1NJvZPPzK6xXPnh0qtCRNI/w281-h375/IMG_1145.HEIC" width="281" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu sisi ruangan yang artistik di dalam Toko Buku Akik. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcOV4icG-CsNCCq1g94feeS83K29Q_KEj2XHg9DZKKBrsDmCAsySGlwOH5MvG-zhh-P_FpZLzrQbDuD4b5fEJXsBviv6wLHPgR23fZDGlsl5nWmzI1ciB3kXFXv-vwiPbav-vYmLPZkANSWTY1IU5ZRlsIgRocGVRum-BlNGKHJKX-iBy3JGXo6KDAOGwO/s4000/6-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2712" data-original-width="4000" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcOV4icG-CsNCCq1g94feeS83K29Q_KEj2XHg9DZKKBrsDmCAsySGlwOH5MvG-zhh-P_FpZLzrQbDuD4b5fEJXsBviv6wLHPgR23fZDGlsl5nWmzI1ciB3kXFXv-vwiPbav-vYmLPZkANSWTY1IU5ZRlsIgRocGVRum-BlNGKHJKX-iBy3JGXo6KDAOGwO/w430-h292/6-1.jpg" width="430" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ornamen antik yang dipajang di bagian luar Toko Buku Akik. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijW0AIvoXWoiZBsvmNrK0z4itMbKOFoGAwfppQbAwk-PGsJIyLoYEe3PsW_YGz4PLwmwJborHeoMtYzmj1tfFrB5kcnqgA4lykSK2h73Kk6cSDzINYTIgyN_30IMlGoCYUwQ5iRLyGDMWlK0Rrp3s-2aZf9qNbl_3E6FIQkUnUKLkcAxtOao6mMog6bjPt/s4032/IMG_1201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="323" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijW0AIvoXWoiZBsvmNrK0z4itMbKOFoGAwfppQbAwk-PGsJIyLoYEe3PsW_YGz4PLwmwJborHeoMtYzmj1tfFrB5kcnqgA4lykSK2h73Kk6cSDzINYTIgyN_30IMlGoCYUwQ5iRLyGDMWlK0Rrp3s-2aZf9qNbl_3E6FIQkUnUKLkcAxtOao6mMog6bjPt/w429-h323/IMG_1201.jpg" width="429" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rak-rak berisikan koleksi buku lokal maupun impor di Toko Buku Akik. (Sumber: Arawinda Dea Alisia)</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="white-space-collapse: preserve;"><b>Reporter: Arawinda Dea Alisia</b></span></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="white-space-collapse: preserve;"><b>Editor: Ajeng Putri Kurniawati, Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</b></span></span></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-14323795133033426362023-12-02T16:59:00.001+07:002023-12-02T17:54:38.086+07:00Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Sapa Publik Lewat Acara Syukuran & Cast Reveal<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img height="272" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/i-fV5GsUVCgwU0OJEhqmTETDj-J8EhICyb-WeEtERNoxE-w2HChbPyLuIjztQpDGUJ6wPoW8_VJBE5WzeyjPLkZADS6lx5-yquQw6t2Dra98KYrFYB3vZlEMc2ASg4cRC5F1-FfwuM_dv3xGtZM6viE" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="363" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Keseruan acara Syukuran & Cast Reveal Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu (Sumber: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan)</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Yogyakarta, SIKAP</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> - Para pemain Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu garapan Hanung Bramantyo akhirnya diperkenalkan secara resmi kepada publik. Pengenalan pemain ini dilaksanakan pada Jum’at, (1/12) dalam acara bertajuk Syukuran & Cast Reveal Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. Berlangsung di Akademi Bahagia EA, Yogyakarta, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah awak media maupun lembaga pers mahasiswa. </span></p><span id="docs-internal-guid-fbe9940e-7fff-c1d4-98bf-fee8a9b238d4"><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Acara ini diselenggarakan oleh Tim Promosi Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dan Mojok. Dijadwalkan pada pukul 14.30 WIB, kegiatan ini mengalami sedikit keterlambatan sehingga baru dimulai pada pukul 15.40 WIB. Hujan gerimis turut menyertai sepanjang kegiatan berlangsung. Meskipun demikian, hal tersebut tak menghalangi kelancaran jalannya acara.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Acara dibuka oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Master of Ceremonies </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(MC) dan dilanjutkan dengan pengenalan film oleh penulis novel, produser, sutradara, dan para pemain film. Setelah itu, para audiens diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan seputar Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Najwa Azzahra, salah seorang tamu undangan turut mengungkapkan kegembiraannya saat menghadiri acara ini. “Seneng banget sih. Enggak </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">expect </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">kalo ternyata artisnya pada datang kesini kan. Dan ternyata filmnya bermakna banget deh. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Relate</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> sama yang tadi dijelaskan oleh Mas Hanung kalo itu ensiklopedianya laki-laki,” ujarnya.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Film ini merupakan karya terbaru dari sutradara Hanung Bramantyo yang diadaptasi dari novel karya Puthut EA. Diperankan oleh Refal Hady, Amirah Filzah, Carissa Perusset, Nadya Arina, Meriam Bellina, dan Slamet Rahardjo. Hanung Bramantyo bersama Dapur Film menggandeng K Studio, Seven Skies Motion untuk menggarap sinema tersebut. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tokoh utama dalam film ini bernama Daku yang diperankan oleh Refal Hady. Dikisahkan bahwa Daku merupakan penulis yang dihadapkan pada pilihan untuk segera menikah, tetapi ia selalu gagal dalam percintaannya. Sinema ini mengisahkan perjalanan Daku dalam mencari cinta di kehidupannya. Menghadirkan jalinan multi konflik, dimana kita selalu dihadirkan banyak pilihan dengan waktu yang tidak tepat. Cerita film ini dirasa </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">relate</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> dan mampu mewakili penonton dalam dunia nyata.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu direncanakan tayang pada tahun 2024 di bioskop dan diharapkan dapat sukses seperti karya Hanung Bramantyo sebelumnya. “Kuharap film ini dapat menjadi karya Mas Hanung yang bagus,” ungkap Raditya Purnomo, salah seorang panitia penyelenggara acara. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(Susi Lestari)</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</span></p><div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-43747953553195188482023-11-16T17:43:00.000+07:002023-11-16T17:43:43.180+07:00Perluas Relasi Internasional dalam Sesi International Networking Space Bersama AIESEC Future Leaders<div class="separator"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img height="339.02604280109074" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/smQRZvqwQA4lQvDYe-6dXjxFGvJ3f49l3nfVesm2PGl7h3H1WtInWMTDLAVnDF8f-fqjAIusT4wqaVEHwg8CElUVldksc8b8ETKOY1PxmO49y_kajvpH97MOpfoA4-JITAuDZ7N89epdr3QfmALQU8I" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: 700; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: -31.686px; white-space-collapse: preserve;" width="602" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">International Networking Space bersama AIESEC Future Leaders. (Sumber: Mutiara Fauziah Nur Awaliah)</td></tr></tbody></table><span id="docs-internal-guid-5355f3af-7fff-4d83-8f7a-3acfb6972ac6"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline;">Yogyakarta, Sikap –</span><span style="font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline;"> AIESEC UPN “Veteran” Yogyakarta kembali menyelenggarakan AIESEC Future Leaders (AFL). Kegiatan kepemudaan yang digelar secara daring ini diikuti oleh 75 peserta. Salah satu sesi yang ditawarkan adalah sesi khusus untuk menjalin relasi internasional, yakni </span><span style="font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline;">international networking space</span><span style="font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline;">. Pada sesi tersebut, para peserta bisa mengenal lebih jauh mengenai Kamboja serta mendapatkan penawaran untuk melakukan kegiatan sukarelawan di sana.</span></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline;"><br /></span></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dalam sesi </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">networking space</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> kali ini, para peserta AIESEC Future Leaders berkesempatan untuk berinteraksi dengan Tim AIESEC Kamboja yang turut memperkenalkan negara mereka. Mulai dari sejarah, kuliner, hingga norma dan kebiasaan masyarakat setempat. “Angkor Wat yang terletak di Siem Reap menjadi salah satu ikon dari Kamboja. Padahal, masih banyak destinasi lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi di daerah Siem Reap, seperti Pub Street, Banteay Srey Temple, dan Angkor Thom Temple,” jelas Tuy Somonik selaku LCVP iGV AIESEC Kamboja. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Lebih lanjut, Tim AIESEC Kamboja turut memperkenalkan program Orkun Project, yakni program sukarelawan yang diselenggarakan di salah satu provinsi di Kamboja. Para peserta yang mengikuti program tersebut akan bertugas menjadi pengajar bahasa Inggris untuk anak-anak selama lima hari dalam sepekan. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Candrarini Cetta Hari Satwika selaku Team Leader of Network Relations AIESEC UPN “Veteran” Yogyakarta mengatakan bahwa relasi internasional saat ini menjadi penting bagi mahasiswa. “Zaman sekarang udah banyak banget kesempatan yang bisa kita raih sebagai mahasiswa, seperti beasiswa, magang, dan sebagainya. Dalam proses meraihnya, menurut saya relasi memiliki peran yang penting, yang tidak hanya berlaku untuk meraih hal - hal tersebut, melainkan juga untuk meningkatkan kemampuan profesional diri sendiri,” ujarnya. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tak hanya itu, Candrarini juga menambahkan bahwa kegiatan sukarelawan yang positif dapat membantu mahasiswa menambah pengalaman berharga selama masa kuliah. “Sekedar menjalankan tugas dan perkuliahan tidak akan cukup untuk menyiapkan diri setelah lulus kuliah. Dengan itu, melalui kegiatan sukarelawan, kita dituntut untuk lebih mandiri dan mengembangkan kesadaran serta kemampuan kita dalam menempatkan diri sebagai aktor sosial. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa perlu untuk segera menambah wawasannya mengenai kesempatan apa saja yang terdapat di luar kampus agar dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang jauh lebih cerah,” terangnya. </span></p><br /><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">AIESEC Future Leaders sendiri merupakan program pelatihan pengembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> soft skills & hard skills</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> yang berjalan selama tiga bulan. Melalui program ini, para peserta mendapatkan fasilitas berupa sesi </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">networking & engagement space,</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> yang rata - rata diadakan setiap hari Sabtu & Minggu. AFL sudah mulai berjalan sejak Oktober dan akan berlangsung sampai bulan Januari, yang akan ditutup dengan debrief & national graduation oleh AIESEC Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> (Mutiara Fauziah Nur Awaliah)</span></span></div><div class="separator"><span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></span></div><div class="separator"><span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan</span></span></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-67420694016748572012023-11-07T13:43:00.000+07:002023-11-07T13:43:01.833+07:00HIMAKOM Gelar Diskusi Terbuka (SkuTer): Mahasiswa Darurat Golput, Bawaslu Bisa Apa?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVly3ZoOGz7hOjaExvpB_ecxd6O5WHJ1qjLUbZ-pm4vg_PmyZ0KJyORgSpvmjxcCoxQCmqSgsJRsP224fEb-4umgcsax6_epbHIHG5_aO8WspUDKWFFum-Xx2JHAQ2iE7NkFZWkTH7w4TZA6pr4MiPd8-8b4wR2nr2acdm1hp4tu98BoSJinIEFHVQCpC2/s3019/unnamed%20(1).jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1698" data-original-width="3019" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVly3ZoOGz7hOjaExvpB_ecxd6O5WHJ1qjLUbZ-pm4vg_PmyZ0KJyORgSpvmjxcCoxQCmqSgsJRsP224fEb-4umgcsax6_epbHIHG5_aO8WspUDKWFFum-Xx2JHAQ2iE7NkFZWkTH7w4TZA6pr4MiPd8-8b4wR2nr2acdm1hp4tu98BoSJinIEFHVQCpC2/w506-h285/unnamed%20(1).jpg" width="506" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Suasana Pemaparan Materi. Sumber: (Susi <span style="background-color: white; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: #5f6368;">L</span>estari)</span></span></span></td></tr></tbody></table>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Yogyakarta, Sikap </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">– Pesta demokrasi sebentar lagi akan diselenggarakan
di Indonesia. Gen Z alias para pemilih muda diprediksi mendominasi pemilu. Berakar dari kecenderungan mahasiwa yang tidak bijak menggunakan hak pilih suaranya, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) UPN "Veteran" Yogyakarta menggagas Diskusi Terbuka (Skuter) dengan topik “Mahasiswa Darurat
Golput, Bawaslu Bisa Apa?" pada Senin (06/11) di Laboratorium Public Relations UPN "Veteran" Yogyakarta. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pada kegiatan ini Himakom mendatangkan narasumber yakni
Muhammad Najib selaku Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta dan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Susilastuti sebagai dosen Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Diskusi dibuka dengan realita golput di kalangan
mahasiwa terutama di Yogyakarta, disebabkan karena TPS Lokasi Khusus belum dapat
menampung seluruh suara mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta. Muhammad Najib menjelaskan bahwa tingkat
partisipasi pemilih di Yogyakarta di seluruh kalangan masih tinggi. "Golput sering terjadi di </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">lingkup</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> mahasiswa karena jumlah yang pindah
hak pilih melampaui ketersediaan surat suara terutama di Kabupaten Sleman,” ungkap Muhammad Najib.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Dosen Ilmu Komunikasi, Susilastuti juga turut
memberikan pandangannya mengenai golput di kalangan mahasiswa. Menurutnya golput ini adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">sebuah fakta yang terjadi di negara demokrasi seperti
Indonesia. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa kurang mengetahui pemahaman teknis pemilu dan pemahaman lainnya seputar pemilu. "Ban</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">yak mahasiswa yang menganggap pemilu hanyalah ajang perebutan kekuasan. Hal tersebut
yang kadang membuat mahasiswa menjadi apatis dan berujung untuk golput,”</span><span style="color: #fcff01; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">tutur
Susilastuti. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Andin selaku
ketua pelaksana kegiatan Skuter menuturkan bahwa alasan
diselenggarakannya kegiatan diskusi ini berangkat dari keresahan mahasiswa
kepada pemerintah, yang memicu kurangnya rasa percaya. Ia juga berpendapat bahwa forum ini digunakan agar
mahasiswa dapat langsung bertukar pikiran dengan orang yang memang ahli di bidangnya. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Dari hal tersebut, penanggung jawab membuat </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">tujuan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">dari
kegiatan ini untuk menambah pemahaman mahasiswa serta membuat mereka dapat lebih mengetahui politik Indonesia. “Mungkin dengan adanya diskusi
ini bisa memberikan edukasi kepada mahasiswa agar lebih melek pada dunia
perpolitikan,” jelas Andin. Harapannya, diskusi terbuka ini tidak hanya
terselenggara sekali, namun kedepannya diharapkan ada diskusi-diskusi lain
sebagai forum belajar mahasiswa yang mengangkat isu-isu yang ramai dibicarakan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Meskipun kegiatan ini baru pertama dilakukan,
antusiasme peserta cukup baik. Olgan selaku Mahasiwa jurusan Ilmu
Komunikasi 2023, memberikan kesan terhadap pelaksanaan acara. “Acaranya bagus
dan sudah terstruktur dengan baik, namun semoga di diskusi selanjutnya bisa
mengupas topik yang diangkat dengan lebih dalam lagi agar maksud dan pesan
lebih mudah tersampaikan,” tutur Olgan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Akhir kegiatan ditutup dengan <i>closing statement </i>dari
para pembicara yang mana kedua narasumber sepakat bahwa <span style="background-color: white;">seluruh mahasiswa
tidak boleh pasif. "Hendaknya mahasiswa dapat menempatkan dirinya sebagai contoh di masyarakat,” tutup para narasumber. (<b>Nabila Fernanda Fasya</b>)</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="background-color: white;"><b>Editor: Latri Rastha Dhanastri</b> </span></span></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-61782565245086266662023-11-03T12:19:00.001+07:002023-11-03T12:22:27.894+07:00Mendalami Makna Kehilangan lewat Laut Bercerita<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj78QzbxUXC9BUdABV-NwK5RFsHdB98gOgrVP6gHmbr5Rhx7kqwslI2eZzZvgGYMXWg7LYGixCJ7DDywd3Qtiiknd3i6fzSI4cxx5F2MHAInfy2iSghsT5H78Txl2KpyBbixAToZ0X2kl1IoVLhFgXeMPMSNK2EElVsBEbnuTX0heBTGIZWyACEe_m9I7xB/s692/laut%20bercerita.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="461" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj78QzbxUXC9BUdABV-NwK5RFsHdB98gOgrVP6gHmbr5Rhx7kqwslI2eZzZvgGYMXWg7LYGixCJ7DDywd3Qtiiknd3i6fzSI4cxx5F2MHAInfy2iSghsT5H78Txl2KpyBbixAToZ0X2kl1IoVLhFgXeMPMSNK2EElVsBEbnuTX0heBTGIZWyACEe_m9I7xB/s320/laut%20bercerita.jpg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sampul buku Laut Bercerita. (Sumber: Fedora Reyvi Apta Nayottama)</td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Judul
Buku: Laut Bercerita<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Tahun
Terbit: 2017<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Penulis:
Leila S. Chudori<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Kota
Terbit: Jakarta<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Jumlah
Halaman: 378 halaman<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Nomor
Edisi Terbit: ISBN 978-602-424-694-5<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Penerbit:
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Novel
berjudul <i>Laut Bercerita</i> karya Leila Salikha Chudori ini mengisahkan tentang
kekejaman yang dialami mahasiswa pada masa Orde Baru. Orde baru adalah masa
yang kelam bagi masyarakat Indonesia karena segala bentuk pertentangan terhadap
negara akan dibungkam bahkan dihilangkan dengan cara tidak manusiawi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Mengambil
latar belakang waktu pada tahun 1998, novel ini mengangkat cerita tentang aktivis
mahasiswa yang harus mendapatkan ancaman bahkan penculikan dari pihak penguasa
saat itu. Cerita terbagi menjadi dua bagian dengan latar waktu yang jauh
berbeda. Bagian pertama, terdapat cerita dari sudut pandang tokoh bernama Biru
Laut sebagai seorang aktivis mahasiswa. Laut bersama sahabatnya yakni Sunu,
Bram, Alex, Narendra, Daniel, Kinan, dan beberapa aktivis lainnya berjuang
untuk melawan kekejaman rezim dimana kebebasan berpendapat dibungkam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Rumah
kontrakan di Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat mereka
melakukan pertemuan dan perencanaan aksi. Di sanalah tempat terjadinya awal
mula dari konflik cerita. Sebab, perkumpulan mahasiswa dicurigai sebagai pihak
yang mengancam pemerintah pada saat itu. Namun, Laut dan sahabatnya terus
memperjuangkan keadilan meskipun mereka dibayangi oleh ketakukan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Hingga
pada tanggal 13 Maret 1998, Laut dan beberapa sahabatnya diculik oleh
sekelompok orang tidak dikenal. Saat penculikan dan penyekapan terjadi, mereka
mendapatkan siksaan yang sangat tidak manusiawi. Mereka disekap, diinterogasi,
dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia menjawab pertanyaan
tentang siapa yang mendirikan gerakan aktivis saat itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Kemudian
pada bagian kedua, cerita berasal dari sudut pandang adik dari Biru Laut yaitu
Asmara Jati. Bagian ini berlatarkan pada tahun 2000 atau dua tahun sejak
menghilangnya Laut dan sejumlah aktivis lainnya. Melalui sudut pandang ini,
diceritakan bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh keluarga Laut. Hal-hal yang
biasa mereka lakukan seperti makan bersama di meja makan adalah salah satunya.
Bapak yang selalu menyisakan satu piring untuk Laut dan berharap Laut untuk
kembali makan bersama di rumah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Asmara
Jati juga mencari keberadaan jejak mereka yang hilang bersama dengan Tim Komisi
Orang Hilang. Mereka mencoba merekam dan mempelajari cerita orang-orang yang
berhasil kembali pulang. Namun, hasilnya selalu nihil dan Laut tidak pernah
berhasil ditemukan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Novel
ini memiliki keunggulan dalam sisi cerita dan karakter yang kuat. Riset yang
dalam selama kurang lebih 5 tahun dari penulis membuat setiap karakter
diceritakan dengan sangat baik dan begitu harmonis sehingga terasa begitu
nyata. Penulisan diksi yang mudah dimengerti juga turut membuat pembaca masuk
ke dalam cerita dan seolah-olah berada dalam situasi yang ada.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Buku
<i>Laut Bercerita</i> mengajak pembaca untuk tidak melupakan sejarah yang ada. Tidak
melupakan orang-orang yang dihilangkan secara paksa. Orang-orang yang berjuang
menuntut keadilan dan berharap semua sejarah kelam yang ditulis di novel ini
tidak terulang kembali. <b>(Fedora Reyvi Apta Nayottama)<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Editor:
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan<o:p></o:p></span></b></p><br /><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-79078784223228427452023-11-02T10:01:00.004+07:002023-11-02T10:01:42.308+07:00Dies Natalies UKM Seni UPNVY ke-29 Gelar Pentas Kolaborasi 7 Subunit <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJzylpwwHrJYQIuVjI7KoSsX64QZCVl3Gx0Dlt5u6VgUAS7OUrRnxCslhjpDmsQOqtU8AZq-iSTgTBSE54yaDJc-8gu78R1aIBkrp7WtTYkh2TjX5NF5sMMLvVH5i25-WdNh57N6XAiin3RLVcQfJ38rNGeKm_K9bLw6UMnXVM_9Yv2lAdvnSlAHmaEZ8B/s5184/Gambar%201%20Dies%20Natalis.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2912" data-original-width="5184" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJzylpwwHrJYQIuVjI7KoSsX64QZCVl3Gx0Dlt5u6VgUAS7OUrRnxCslhjpDmsQOqtU8AZq-iSTgTBSE54yaDJc-8gu78R1aIBkrp7WtTYkh2TjX5NF5sMMLvVH5i25-WdNh57N6XAiin3RLVcQfJ38rNGeKm_K9bLw6UMnXVM_9Yv2lAdvnSlAHmaEZ8B/s320/Gambar%201%20Dies%20Natalis.JPG" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampilan Sub Unit Karawitan pada Dies Natalis UKM Seni UPN “Veteran” Yogyakarta. (Sumber:Dhea Nikmaturrizki)</td></tr></tbody></table><div><div style="text-align: start;"><span style="text-align: justify;">Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar pentas pada hari Minggu (29/10/2023), untuk merayakan hari jadinya yang ke-29. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium W. R. Supratman, UPN “Veteran” Yogyakarta, mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Virtus Ars dipilih sebagai tema Dies Natalis tahun 2023 ini. </span></div><p style="text-align: justify;">Virtus Ars yang berarti “kekuatan seni” menggambarkan bagaimana seni memiliki kemampuan untuk mengubah, mempengaruhi, dan memperkaya kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Aulia selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa, “Dengan dipilihnya tema ini, kami berharap bahwa khalayak menjadi tahu kalau seni itu bukan hanya candaan atau mainan. Tetapi seni juga bisa memberikan dampak ke masyarakat.”</p><p style="text-align: justify;">Pementasan ini menyajikan hasil kolaborasi dari tujuh subunit yang ada di UKM Seni UPN “Veteran” Yogyakarta, yakni Subunit Teater, Karawitan, Tari, Vocal Group, Band, Fotografi, dan Desain Grafis. Subunit Band dan Subunit Karawitan bertugas untuk mengiringi lagu pada saat penampilan dari Subunit tari dan sebagai musik selingan ketika penampilan teater. Agar bisa menampilkan pementasan tersebut membutuhkan waktu latihan selama 4 bulan. </p><p style="text-align: justify;">Pementasan yang ditunjukkan berjudul “Senandung dari Desa” yang bercerita mengenai seorang gadis bernama Rere. Dia bercita-cita menjadi seorang penyanyi tapi tidak direstui oleh orang tuanya dan memutuskan untuk pergi dari rumahnya. Ketika dalam perjalanan, Rere bertemu dengan teman-teman baru yang mana mereka tergabung dalam sebuah sanggar seni. Lalu, ia diajak untuk bergabung ke dalam sanggar tersebut. Pada suatu hari, terdapat kompetisi menyanyi dan Rere pun mengikutinya. Tak disangka, karena kegigihan Rere dalam berlatih vokal di sanggar, dirinya berhasil memenangkan kompetisi tersebut dan pencapaian yang didapatkan mengubahnya menjadi artis terkenal.</p><p style="text-align: justify;">Acara ini berlangsung meriah karena dihadiri oleh lebih dari 280 orang penonton. Kegiatan Dies Natalis ini juga menyediakan <i>challenge</i> yang bisa diikuti oleh para pengunjung dan bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah menarik. </p><p style="text-align: justify;">Salah satu tamu undangan bernama Rida mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ternyata melebihi ekspektasinya sendiri, <span id="docs-internal-guid-feb500b4-7fff-6ba3-0a50-fbe7c861bee7"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">“Awalnya kita enggak nyangka kalau acaranya bakal sekeren ini. </span></span>Semoga UKM Seni semakin solid dan bisa menghasilkan karya-karya lain yang luar biasa,<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">”</span> harapnya. Cindy, penonton lainnya, juga mengungkapkan apresiasi. “<span id="docs-internal-guid-f800b30e-7fff-8380-e393-8beee17a4526"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Bahkan tadi pas nonton, kita kagum banget sama penampilannya," tambahnya.</span></span></p><p style="text-align: justify;">Sebagai Ketua UKM Seni UPN “Veteran” Yogyakarta, Fakhry Joniyanto mengatakan, “Dengan adanya acara ini, saya berharap bisa meningkatkan solidaritas, baik solidaritas antaranggota UKM Seni maupun solidaritas antara UKM Seni dengan UKM-UKM eksternal. Selain itu, acara ini juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk memamerkan karya yang luar biasa dari UKM Seni berupa penampilan kolaborasi dari tujuh subunit.” <b>(Dhea Nikmaturrizki)<br /><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Editor: Latri Rastha Dhanastri</b> </p></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-64833606902221317722023-10-27T09:19:00.004+07:002023-10-27T11:50:24.693+07:00Jurnalistik Backpacker Tour to Bali<p><br /></p><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6bdssgu1B4ItYPnfWPfoyeeA21muJ6Okqlbg_O3J6Cqs3S2hZOT_E2uGBmrsvbxOTlRUL_YNbjk9lD2r1wBQY8pASWeIbw8uIy25tw-cjYCSbQztyCvdNg5ZGLiy-BTVTBcTVx0B12mrOEG3vJeXLTds5pNj4GZCGvJwxQDYeLne7a80uWjRrgJbly9E1/s3024/jurnalistik%20backpacker.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2268" data-original-width="3024" height="357" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6bdssgu1B4ItYPnfWPfoyeeA21muJ6Okqlbg_O3J6Cqs3S2hZOT_E2uGBmrsvbxOTlRUL_YNbjk9lD2r1wBQY8pASWeIbw8uIy25tw-cjYCSbQztyCvdNg5ZGLiy-BTVTBcTVx0B12mrOEG3vJeXLTds5pNj4GZCGvJwxQDYeLne7a80uWjRrgJbly9E1/w476-h357/jurnalistik%20backpacker.jpg" width="476" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mahasiswa dan dosen foto bersama di Crystal Beach Bali, Selasa (17/10/2023) sebelum jalan menuju tempat liputan. (Sumber: Fauzi Fandy Setiawan)</td></tr></tbody></table><br /><div><span id="docs-internal-guid-afe8795f-7fff-80e4-5e27-bbbcb96a0093"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Konsentrasi Media dan Jurnalisme Prodi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar Jurnalistik Backpacker keliling Bali. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Produksi Media Cetak (PMC) berupa pembuatan majalah bertema budaya dan kuliner khas Bali. Kegiatan ini berlangsung pada (15/10/2023) hingga (21/10/2023) dengan diikuti sepuluh mahasiswa dan empat dosen.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Rombongan mahasiswa berangkat dari Kampus Babarsari sekitar pukul 12.30 WIB (15/10/2023) dan sampai di Bali pada 07.00 WITA (16/10/2023). Setelah bersih-bersih dan sarapan, rombongan menuju ke lokasi pertama yaitu desa industri garam yang berada di Pantai Kusumba dan dilanjutkan ke Desa Adat Tenganan. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hari selanjutnya, liputan dilakukan di empat tempat sekaligus. Tepat pukul 10.00 WITA, perjalanan dimulai menuju Warung Pundukan. Selain daya tarik makanan tradisional Bali yang disajikan, tempat ini cukup ramai dikunjungi karena berada dekat pantai pasir putih di Desa Bugbug, Sengkidu. Peserta juga melakukan liputan di desa adat yang ada di sana. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Sekitar pukul 14.30 WITA, liputan berlanjut ke tempat industri arak di Desa Tri Eka Bhuana. Peserta melihat secara langsung tempat, alat, serta bahan pembuatan arak. Beberapa diantara mereka juga sempat mencicipi tuak yang belum disuling menjadi arak. Akan tetapi, proses pembuatannya tidak dapat disaksikan karena sedang tidak ada yang memproduksi pada saat itu. Salah satu pembuat arak memberikan kesempatan kepada rombongan mahasiswa untuk mencicipi rasa arak tradisional tersebut.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kristina Harefa (21), salah satu mahasiswa yang melakukan liputan mengungkapkan, liputan di industri arak merupakan liputan yang paling berkesan karena bisa mendapatkan pengalaman baru mencicipi arak secara langsung di tempat pengolahannya.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">“Liputan arak ini paling berkesan, sih. Jalanan yang harus dilewati cukup menantang. Senang karena bisa mencicipi arak sekaligus penetralnya, yaitu air kelapa muda langsung dari pohonnya,” ungkapnya.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Rombongan keluar dari desa industri arak sekitar pukul 19.00 WITA. Agenda pada hari itu belum usai. Perjalanan berlanjut ke Masjid Nurul Huda di Kampung Islam Gelgel, Kabupaten Klungkung. Waktu itu bersamaan dengan acara keagamaan di masjid tersebut sehingga liputan yang dilakukan cukup terbatas dan tidak dapat berkeliling di dalam masjid. Setelah selesai, mereka langsung kembali ke tempat penginapan dan sampai di sana sekitar pukul 22.00 WITA.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Pada hari ketiga, liputan dimulai dari Desa Adat Penglipuran di daerah Bangli. Peserta ada yang meliput tentang budaya dan tradisi khas sana, serta kuliner yang tersedia di daerah tersebut. Kuliner yang terkenal dan masih banyak dicari wisatawan, yaitu mujair nyat-nyat dan jamu Loloh Cemcem.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tempat kedua masih berada di sekitaran daerah tersebut, yaitu salah satu tempat pembuatan Be Keren bernama Arda Yusa yang sudah diproduksi secara turun-temurun sejak zaman Kerajaan Bangli. Setelah itu, peserta menuju ke tujuan terakhir, yaitu Warung Nagi I Wayan Merta Lawar Plek Samsam Guling dengan ciri khas lawar darah babinya. Mereka berkesempatan menyaksikan langsung proses pembuatan lawar sampai siap disajikan. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Liputan berlanjut di hari terakhir. Terdapat tiga tempat yang akan dikunjungi. Tujuan pertama, yaitu tempat pembuatan topeng tradisional Bali I Wayan Muka & Mang Mega Mask Product. Bukan hanya sekadar melihat proses pembuatannya, tetapi peserta juga ditunjukkan langsung praktik penggunaannya dalam tarian tradisional Bali dan koleksi dari hasil dari karya-karya yang sudah buat. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Beranjak dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Kantor Desa Sukawati untuk meliput tentang pecalang, yaitu keamanan desa adat di Bali. Setelah itu, peserta menuju ke tujuan liputan terakhir, yaitu Sanggar Seni Satriya Lelana. Terdapat sekitar dua puluh anak yang berlatih tari tradisional Bali di sana. Tempat ini merupakan penutup dari rangkaian panjang liputan sejak hari pertama.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Hari terakhir di Bali diisi dengan kegiatan bebas untuk persiapan pulang. Rombongan kembali ke Jogja pada Jumat (20/10/2023) pukul 13.30 WITA.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Sika Nur Indah selaku dosen pengampu mata kuliah PMC mengatakan bahwa Jurnalistik Backpacker ini merupakan salah satu program unggulan di Prodi Ilmu Komunikasi. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kegiatan ini dapat berjalan secara maksimal sampai proses pra liputan, yaitu peluncuran majalah yang sudah ditulis.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.4007272727272726; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">“Cukup bangga dengan teman-teman selama liputan ini. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Alhamdulillah</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> berjalan lancar, walaupun tetap ada evaluasi secara keseluruhan,” tambahnya. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(Irza Triamanda)</span></p><br /><br /><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: </span><span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Ajeng Putri Kurniawati</span></span></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-20279006509595775242023-10-21T10:43:00.001+07:002023-10-21T10:56:09.123+07:00Kericuhan Futsal Ilmu Komunikasi dan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Berakhir Melalui Mediasi<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVUF4qhptHlZui-WBa-gg0PH-jM39U7toEF2lZ4IlP1pK_f2E8wZkXZljb5cUs_h_x8gOLkCoHMAtK7hXdEOwCWZ6vQh3IcFkb55Big8KDyGB8SiOBLKLnPeK9M7ZpH5iLs_Er2gNj5J0dLg04RDLY3ubGRHoJVOgDNwm9BoQ9v8Wpdt8l6KB6HIixnSh/s4624/20231012_144056.heic" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2604" data-original-width="4624" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVUF4qhptHlZui-WBa-gg0PH-jM39U7toEF2lZ4IlP1pK_f2E8wZkXZljb5cUs_h_x8gOLkCoHMAtK7hXdEOwCWZ6vQh3IcFkb55Big8KDyGB8SiOBLKLnPeK9M7ZpH5iLs_Er2gNj5J0dLg04RDLY3ubGRHoJVOgDNwm9BoQ9v8Wpdt8l6KB6HIixnSh/w432-h243/20231012_144056.heic" width="432" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Massa berkumpul di Pentagon pasca proses mediasi. (Sumber: Kelvin Gifarel Aziz)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Yogyakarta (Faperta UPNVYK) mendatangi Kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta pada Kamis (12/10/2023). Massa menuntut pertanggungjawaban dari pelaku yang berasal dari Jurusan Ilmu Komunikasi karena menyebabkan salah satu mahasiswa Ilmu Tanah mengalami cedera saat bermain futsal pada Rabu (4/09/2023). Kerumunan mulai berkumpul pada pukul 11.55 WIB di depan Jurusan Ilmu Komunikasi. Permasalahan ini berakhir melalui mediasi oleh pihak Dekanat FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;">Kejadian bermula pada Rabu (4/09/2023) saat Fakultas Pertanian sedang sparing futsal dengan Jurusan Ilmu Komunikasi di Telaga 1 Futsal. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Muhamad Rizki Adinata yang menyebabkan cedera atas Rivki Sugianto dari jurusan Ilmu Tanah mengungkapkan bahwa pada saat pertandingan hampir berakhir, keadaan menjadi memanas akibat perbedaan skor. Pada saat itulah ia tak sengaja menyundul kepala Rivki hingga giginya terluka. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">“Pihak Rivki mengira memukul padahal nggak sengaja sundul kepala. Aku tadi disuruh jujur, terus kalau sudah jujur harus gimana lagi? Aku cuma nyundul sama nyengkiwing,” ungkap Rizki.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Sementara itu, menurut Rivki, Rizki justru sengaja memukulnya hingga ia mengalami cedera. “Waktu itu saya lagi mengontrol bola, nah Mas Rizki itu merebut bola dari belakang. Posisi bola sudah saya lempar ke teman, habis itu saya menghadap ke belakang, menghadap ke arah Mas Rizki. Setelah itu saya nggak ngomong apa-apa. Dia juga menghadap ke saya dan ya sudah, pertandingan berlanjut. Saya jalan, saya fokus ke bola, tiba tiba dari belakang ada Mas Rizki. Awalnya dia ngejedotin kepala saya dari belakang, terus saya dipukul mulutnya, dipiting sampai keluar darah sampai giginya patah,” ungkap Rivki. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Rizki mengaku sudah meminta maaf dan akan membantu biaya pengobatan korban. Ia juga akan mengantarkan korban ke dokter gigi langsung. Saat itu, Rizki tidak punya uang dengan nominal besar sehingga ia menjanjikan untuk biaya pengobatan akan ditransfer pada hari Senin (09/10/2023). </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Setelah itu, komunikasi diantara keduanya tidak terjadi secara langsung, sebab baik Rizki dan Rivki saling menghubungi melalui nomor WhatsApp salah satu teman keduanya. Namun menurut Rivki, Rizki menjadi slow respon saat dihubungi dan pada akhirnya tidak dapat mengantar Rivki untuk berobat sebab sedang berada di Boyolali. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Hal tersebut diakui oleh Rivqi selaku korban. Ia mengungkapkan bahwa giginya patah dan perlu tindak lanjut yang lebih dalam. Rivki sudah kontrol ke dental gigi, tetapi belum ada tindakan dari dokternya. Pada saat itu, Rizki sudah memberikan uang terlebih dahulu. Namun Rivki menganggap jika nominalnya tidak sesuai dengan jumlah yang dijanjikan. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">"Saya didatangi oleh mahasiswa Fakultas Pertanian untuk meminta pertanggungjawaban dua kali lipat, dengan alasan pihak korban belum periksa secara keseluruhan,” terang Rizki.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Akhirnya, permasalahan ini berakhir dengan mediasi. Masing-masing tiga orang perwakilan dari Ilmu Komunikasi dan Fakultas Pertanian kemudian melakukan mediasi di Ruang Dekanat FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta pada Kamis (12/09/2023). Keputusan mediasi berujung dengan kesepakatan untuk meminta Rizki memberikan permohonan maaf kepada korban di depan mahasiswa Fakultas Pertanian, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa, Perwakilan Himpunan Mahasiswa, Pejabat Dekanat, serta ganti rugi berbentuk uang sebesar dua kali lipat. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Pernyataan permohonan maaf diselenggarakan di Pentagon FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta dan ditutup dengan kedua belah pihak berjabat tangan."Semoga kedepannya teman-teman dari Ilkom dan Faperta tidak ada clash lagi,” harap Rivki di depan publik. <b>(Kevin Gifarel Aziz, Susi Lestari)</b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><b>Editor: Latri Rastha Danasti & Mutiara Fauziah Nur Awaliah</b></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div></div><div><br /></div></div><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-9892928015164902592023-10-19T10:44:00.002+07:002023-10-19T10:48:35.068+07:00Dilema Dana Usaha dan Larangan Berjualan di Area Kampus<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSzOLX60-4YjsZhJIZh2xNHjUi0MHuK6Trkb7MXhtD74VxDm-_0ImUURm-3IPdH3kWZIYM2Ewm5bnSzbnlOoEGSE30XkF-x17exvJigh27vi6DYiiij9He44jiGdeOvek6O6rGEd7VhFC9jhmuaQDfOU25aPonAvxkLdvTeF03wrDDvBg-TJNysjg57AsG/s1416/Suasana%20kantin%20Kampus%202%20yang%20sedang%20ramai%20mahasiswa%20(Sumber%20Anggun%20Falufi%20Eriyanti).jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="1416" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSzOLX60-4YjsZhJIZh2xNHjUi0MHuK6Trkb7MXhtD74VxDm-_0ImUURm-3IPdH3kWZIYM2Ewm5bnSzbnlOoEGSE30XkF-x17exvJigh27vi6DYiiij9He44jiGdeOvek6O6rGEd7VhFC9jhmuaQDfOU25aPonAvxkLdvTeF03wrDDvBg-TJNysjg57AsG/w513-h289/Suasana%20kantin%20Kampus%202%20yang%20sedang%20ramai%20mahasiswa%20(Sumber%20Anggun%20Falufi%20Eriyanti).jpeg" width="513" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Suasana kantin Kampus 2 yang sedang ramai mahasiswa (Sumber: Anggun Falufi Eriyanti)</span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;">
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Setelah vakum beberapa waktu, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) kembali membuka kantin. Hal ini bertepatan dengan hari pertama dimulainya semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 pada Agustus lalu. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Meskipun pembelajaran luring telah dimulai sejak semester ganjil tahun ajaran 2022/2023, kantin di UPNVY baru berfungsi kembali di tahun ajaran berikutnya. Sebelumnya, baik kantin Kampus 1 maupun Kampus 2 sempat berhenti beroperasi akibat pandemi Covid-19. Selama masa kekosongan ini, ada beberapa pihak yang menajajakan dagangannya, mulai dari organisasi kemahasiswaan hingga pihak eksternal kampus.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Bagi para organisasi kemahasiswaan, kegiatan berjualan ini disebut dengan dana usaha (danus). Mahasiswa sebagai anggota organisasi mencoba mencari penghasilan tambahan untuk digunakan sebagai pendanaan acara. Sedangkan bagi pihak eksternal, aktivitas ini dikenal sebagai kantin kejujuran. Disebut demikian sebab para penjual eksternal ini hanya menaruh dan meninggalkan dagangan mereka di koridor kampus. Pelanggan bisa menaruh uang mereka untuk membayar sendiri di tempat yang telah disediakan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Namun, kemunculan surat edaran yang melarang pelaksanaan kegiatan danus di lingkungan kampus telah menimbulkan banyak pertanyaan dari mahasiswa dan pihak yang menjalankan usaha di kampus.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Polemik Surat Edaran Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan</b></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Diwawancara SIKAP melalui WhatsApp, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Susanta menyebutkan, “Surat edaran tersebut merupakan salah satu bentuk pengaturan, pengamanan, pemeliharaan, serta pengawsan dan pengendalian sarana prasarana yang merupakan Barang Milik Negara (BMN).”</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Susanta juga menambahkan bahwa pemimpin perguruan tinggi memiliki tanggung jawab dalam memelihara sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UPNVY, dalam rangka mendukung penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga berkewajiban ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Surat edaran ini kemudian ditindaklanjuti oleh pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan mulai diberlakukan sejak tanggal (06/09/2023) lalu. Peraturan ini diumumkan melalui kertas yang ditempel di koridor Kampus 2 dengan tertanda Koordinator FISIP.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Siti Fatonah selaku Wakil Dekan FISIP Bidang Umum dan Keuangan menyampaikan bahwa hal ini diberlakukan di FISIP sesuai dengan arahan dari universitas. “Begitu kami ada aturan itu, maka kami selaku bagian dari universitas mengindahkan itu,” ujarnya. “Awalnya memang kami biarkan (berjualan di kampus), tetapi kemudian dengan tanda kutip jadi mengganggu. Sehingga dari dekan ada kebijakan (barang dagangan) disita,” tambahnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Menurutnya, pengadaan kantin di kampus merupakan hal yang perlu agar makanan yang dijual lebih higienis dan ada pihak yang bertanggung jawab. Melihat banyaknya mahasiswa yang melakukan danus di kampus, Siti Fatonah juga memberikan solusi terkait permasalahan ini. “Dititipkan saja (di kantin), agar tidak tercecer kemana-mana dan fokus kebersihan juga terjaga,” jelasnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Ketidakjelasan Informasi </b></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Di sisi lain, peraturan baru ini juga menjadi salah satu fokus bagi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP. Menurut wakil ketua BEM FISIP Salfa Nefitka, pengumuman mengenai larangan berjualan yang beredar di sekitar gedung FISIP ini masih tidak jelas diperuntukkan bagi siapa. “Di surat itu kan masih ambigu, karena (tertulis) larangan untuk berjualan di lingkungan kampus selain kantin,” sebutnya. Ia melanjutkan, “Itu ambigu, tidak bolehnya itu buat orang-orang dari luar atau mahasiswa juga tidak boleh.”</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh8bCyv-JPN4r_A00hTCjY4EnSiUFY4K6ryNIo3jQRPKgPliJlfQBMV-NeJUSX4TFxEb7EMSulo0Wu1EFPVQewPl1EEDUKhkKe6KTxtzWDHgE9SwKnzC5xhHSzhZQnPJawtqd0nH5meYsu90IhyphenhyphenRu2APsnxKBmfXYqy_Je_Jf7aZnULwJo6ttXygdm4GwW/s1416/Salah%20satu%20gerai%20di%20kantin%20Kampus%202%20sedang%20melayani%20mahasiswa.%20(Sumber%20Anggun%20Falufi%20Eriyanti).jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="1416" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh8bCyv-JPN4r_A00hTCjY4EnSiUFY4K6ryNIo3jQRPKgPliJlfQBMV-NeJUSX4TFxEb7EMSulo0Wu1EFPVQewPl1EEDUKhkKe6KTxtzWDHgE9SwKnzC5xhHSzhZQnPJawtqd0nH5meYsu90IhyphenhyphenRu2APsnxKBmfXYqy_Je_Jf7aZnULwJo6ttXygdm4GwW/s320/Salah%20satu%20gerai%20di%20kantin%20Kampus%202%20sedang%20melayani%20mahasiswa.%20(Sumber%20Anggun%20Falufi%20Eriyanti).jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Salah satu gerai di kantin Kampus 2 sedang melayani mahasiswa. (Sumber: Anggun Falufi Eriyanti)</span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Menyikapi ini, BEM FISIP telah mencoba berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Asep Saepudin. “Kalau dari wakil dekan solusinya begini, untuk teman-teman yang tergabung dalam berbagai organisasi atau kegiatan kemahasiswaan, itu diperbolehkan (berjualan di area kampus) dengan syarat harus membuat surat pemberitahuan ke wakil dekan 3,” jelas Salfa. “Nanti dari wakil dekan 3 akan diteruskan ke wakil dekan 2 Bu Siti Fatonah selaku bagian sarana dan prasarana, intinya diperbolehkan,” lanjutnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Meskipun begitu, mereka memahami tentu ada alasan di balik peraturan baru ini. “Kami tahu surat ini diciptakan mungkin untuk ketertiban, kebersihan, kedisiplinan, agar tidak ada tumpang tindih,” ungkapnya. “Tapi yang perlu dipertanyakan, apakah ini sudah merupakan keputusan yang terbaik dengan pemilihan bahasa dan kosakata yang tepat, karena apa yang dimaksud masih ambigu,” tutupnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Alternatif Danus</b></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Berlakunya larangan berjualan di lingkungan FISIP tentunya juga berdampak bagi para mahasiswa, khususnya bagi para organisasi kemahasiswaan yang biasa melakukan dana usaha. Salah satunya adalah Crast FM, organisasi dibawah jurusan Ilmu Komunikasi yang melakukan dana usaha untuk acara bernama 'Stereo'.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sebagai pihak yang juga berjualan di lingkungan kampus, Crast FM mengerti mengapa surat edaran tersebut dikeluarkan. Bagaskara Raka ketua pelaksana Stereo menyampaikan, “Mungkin kampus mengeluarkan surat edaran tersebut ada sebabnya.” </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Meskipun setuju dengan pendapat kampus yang mernyebarkan surat edaran tersebut, Ia </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif;">juga merasa sedikit terbebani dengan aturan ini. “Di satu sisi juga, kami agak terbebani, jujur saja, karena danusan ini menjadi salah satu </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif;">passive income</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif;"> yang pasti buat pendanaan Stereo,” ungkapnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Melihat hal ini, Crast FM sendiri telah mempertimbangkan cara lain agar tetap dapat melakukan dana usaha. Koordinator Dana Usaha Stereo, Peggy Accacia mengatakan bahwa menitipkan barang di kantin akan kurang efektif karena harga yang ditawarkan ke pembeli tentu akan lebih mahal. “Pembeli pasti nanti berpikir ini mahal, jadi takutnya malah rugi di kami dan jadi membuang-buang makanan,” ujarnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Maka dari itu, Crast FM akhirnya memutuskan cara lain yang bisa dilakukan agar tetap bisa berdanus. Salah satu cara yang akan mereka lakukan adalah dengan berjualan makanan beku melalui sistem pre-order. Selain itu, mereka juga berencana akan berjualan pakaian thrifting, seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sebelumnya, Crast FM sudah mencoba menemui Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi, Wakil Dekan FISIP, dan Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi. Namun sayangnya, mereka belum mendapatkan jawaban yang pasti. Pihak Crast FM akan mencoba untuk bernogosiasi kembali dengan pihak kampus dan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif;"> berharap dana usaha yang dilaksanakan oleh para mahasiswa dapat kembali terlaksana kedepannya. Ia juga berpesan, “Jangan sampai dengan adanya kebijakan ini, kita (para mahasiswa) merasa kampus tidak mendukung kita, jangan sampai seperti itu.”</span><b style="font-family: "Times New Roman", serif;"> (Anggun Falufi Eriyanti)</b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Editor: Razaqa Hariz</b></span></p><br /></div></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-24890443218564010042023-10-18T11:24:00.000+07:002023-10-18T11:24:10.859+07:00Petualangan Sherina 2 : Film Masa Kecil Generasi Milenial<p><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img height="434" src="https://lh7-us.googleusercontent.com/ovDsa_U8s2MZ9UUTDO7MmVzyBSeMDjAbOpNZlWM7Zg8n7DFPp6HtIZoCkM2UwQVajPr0F5cyklVLSs-5EZ69BDKBL8sMHeLMaweh3X0__yNh4clSNtB7RNqHNaC1gnPWZoYDsreU_BcjzS1XV1zTbw" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="434" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Poster film Petualangan Sherina 2 (Sumber: Instagram @filmpetualangansherina).<br /><br /></td></tr></tbody></table><div><span id="docs-internal-guid-db1edd5f-7fff-ea65-dd9d-502b99687112"></span></div><div><span id="docs-internal-guid-a3fdfde9-7fff-7fac-e52c-04f3eb467a59"><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Film petualangan Sherina dirilis untuk pertama kalinya pada tahun 2000 dan menjadi populer pada saat itu. Alur cerita yang ringan dan unsur musikal yang ditampilkan membuat kisah petualangan Sherina dan Sadam begitu diminati. Tak heran bila mayoritas generasi 90an tahu lagu-lagu yang mengiringi film ini. Setelah 23 tahun, Petualangan Sherina kini hadir kembali untuk mengajak para penonton bernostalgia bersama. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Film Petualangan Sherina 2 dibintangi dengan aktris dan aktor yang sama, yakni Sherina Munaf dan Derby Romero. Selain itu, terdapat beberapa pemeran baru seperti Ardit Erwana, Isyana Sarasvati, Chanda Satria, Kelly Tandion, serta Quinn Salman yang menambah kemeriahan film ini. Alur dan cerita Petualangan Sherina 2 ini hampir mirip dengan film pertamanya. Namun, pengemasan di film kedua ini lebih menarik sebab penonton diajak untuk menyaksikan bagaimana Sherina dan Sadam telah tumbuh dewasa. Sejak penayangan perdana pada 28 September 2023, film ini berhasil mendapatkan penonton film petualangan Sherina 2 tembus dua juta penonton per Selasa (17/10/2023). </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Cerita bermula saat Sherina yang berprofesi sebagai jurnalis ditugaskan meliput pelepasan orangutan di Kalimantan. Tempat penangkaran satwa langka tersebut dipimpin oleh sahabat Sherina, yakni Sadam. Reuni kedua sahabat ini terusik saat terjadi penculikan anak orangutan bernama Sayu. Komplotan penculik Sayu diketuai oleh Dedi yang merupakan suruhan pasangan suami istri berna Syailendra dan Ratih. Akhirnya Sadam dan Sherina bersatu menyelamatkan Sayu dan Sindai. Di tengah petualangan menyelamatkan Sayu, Sherina dan Sadam kembali mengenang masa-masa persahabatan mereka dahulu. Mereka pun mencari alasan mengapa persahabatan melalui perpisahan. Akhirnya mereka bersatu dan menemukan solusi atas konflik yang terjadi. Sayu berhasil diselamatkan dan oknum penculikan Sayu berhasil diringkus polisi. Kemenangan petualangan ini diakhiri dengan musikalisasi yang ikonik. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Klimaks dari film ini tidak hanya tentang pengejaran penculik Sayu, tapi juga konflik perbedaan di antara mereka. Dalam pengejaran penculikan Sayu banyak terdapat adegan action yang sangat menarik. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Film petualangan Sherina 2 ini membawa para generasi 90an mengenang masa kecil mereka. Alur cerita yang ringan, dibumbui dengan musikalisasi dan komedi menambah daya tarik film ini. Petualangan Sherina cocok untuk ditonton bersama keluarga, pasangan, dan sahabat. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">(Susi Lestari)</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.295; margin-bottom: 8pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Editor: Mutiara Fauziah Nur Awaliah</span></p><div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-9779837296775760422023-10-12T18:06:00.004+07:002023-10-12T18:11:59.236+07:00Mengatasi Kesulitan Manajemen Waktu Kuliah dengan Google Suite<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6eULBPuh6dPG_YC0945UDwstbTAgpkMjftKsC-Dx9ajcFxUHYABqLBxWzFjZ5A6hSsroyAffXKDsrYXbVJpq0X8yiNGEvJyP-43b2IyhUaTc2f2qBud4QyZ1ycypYIanzrSWciQReurASQXTs5jQyUX-6iUBiC3TW5L9lfNCyQIe8x0_n0SYTyr96R9-8/s4080/1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3072" data-original-width="4080" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6eULBPuh6dPG_YC0945UDwstbTAgpkMjftKsC-Dx9ajcFxUHYABqLBxWzFjZ5A6hSsroyAffXKDsrYXbVJpq0X8yiNGEvJyP-43b2IyhUaTc2f2qBud4QyZ1ycypYIanzrSWciQReurASQXTs5jQyUX-6iUBiC3TW5L9lfNCyQIe8x0_n0SYTyr96R9-8/s320/1.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mahasiswa Rajin Mengatur Google Spreadsheet (Sumber: Muhammad Sunendra)</td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengawali perjalanan sebagai seorang mahasiswa baru bukanlah
suatu hal yang mudah. Banyak adaptasi yang perlu dilakukan mulai dari
menghadiri kelas, mengerjakan tugas, mengikuti organisasi, dan sebagainya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Kehidupan kampus terkenal sebagai dunia krisis waktu. Mahasiswa
diharapkan mengikuti perkuliahan, menyelesaikan tugas, belajar untuk ujian,
bekerja paruh waktu, dan tetap meluangkan waktu untuk kehidupan pribadi.
Perjuangan untuk mengatur waktu secara efektif adalah nyata dan dapat
menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lalu, bagaimana cara untuk menjaga manajemen waktu dengan
baik? Berikut tips mengatur waktu yang bisa diterapkan di dunia perkuliahan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Membuat To Do List Menggunakan Google Spreadsheet<i><o:p></o:p></i></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMMzt9ksPFUcWTqr0hQ6S8PkOVdbk9R24E-_UAm1_ch7Mx3gkymOLrle0IqYWUf0QJjDT2C7NpzSXhJaki1ZfFMAVNvbHGNR1oA6MB0qGBQQ9bzPfbYP7JG-zpwQKmub1EARBlCfFA6fXidGYuUa0-SJ8gYKsD-rkyQlorX3v9pink2rSeClR3-oSXGWJ2/s1920/2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMMzt9ksPFUcWTqr0hQ6S8PkOVdbk9R24E-_UAm1_ch7Mx3gkymOLrle0IqYWUf0QJjDT2C7NpzSXhJaki1ZfFMAVNvbHGNR1oA6MB0qGBQQ9bzPfbYP7JG-zpwQKmub1EARBlCfFA6fXidGYuUa0-SJ8gYKsD-rkyQlorX3v9pink2rSeClR3-oSXGWJ2/s320/2.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">To do list dari google spreadsheet (Sumber: Muhammad Sunendra)<br /></td></tr></tbody></table><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buatlah daftar tugas kuliah maupun organisasi terlebih
dahulu. Selanjutnya, klasifikasikan tugas-tugas tersebut berdasarkan
kepentingannya. Pembagian tugas berdasarkan kepentingan akan membantu pikiran
tetap fokus dan meminimalisir terjadinya <i>burn
out</i>.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah tugas-tugas tertata, tentukan deadline untuk
menyelesaikan tugas yang ada. Buat skala prioritas mana tugas yang harus
dikerjakan terlebih dahulu. Dalam menentukan prioritas, </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 16px;">Eisenhower berpendapat </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">kuadran prioritas </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> bisa
dijadikan sebagai acuan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Memasukan Deadline dalam Kalendar Google Spreadsheet<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuyrw-635wy14N80NIUgFCwvTsHHv5szNLPLNcm8CyKOPnzlhyphenhyphen55iY85xNs1VQT_auzjEQAOTfLT1yFa1ogXgAY_K7KKh4NGQLpILqbpbeE-z_9WwcQqXRKKlvKjCMEtJZguAOGPhJ8QpGDDP4zBUJyI9IW9RORD_Umda-OfcVMUL3ZPANcj4F8i1kuNny/s1920/3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuyrw-635wy14N80NIUgFCwvTsHHv5szNLPLNcm8CyKOPnzlhyphenhyphen55iY85xNs1VQT_auzjEQAOTfLT1yFa1ogXgAY_K7KKh4NGQLpILqbpbeE-z_9WwcQqXRKKlvKjCMEtJZguAOGPhJ8QpGDDP4zBUJyI9IW9RORD_Umda-OfcVMUL3ZPANcj4F8i1kuNny/s320/3.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalendar Pribadi (Sumber: Muhammad Sunendra)</td></tr></tbody></table><b><br /></b><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Langkah selanjutnya yaitu memetakan <i>deadline</i> tugas kepada
format kalender. Hal ini akan sangat membantu otak lebih tertata dan menjadi
motivasi untuk diri sendiri menyelesaikan tugas tepat waktu. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Deadline tugas dalam format kalender akan mengingatkan tugas-tugas
lainnya pula, apabila tugas tidak selesai sesuai deadline. Maka mau tidak mau
kedepannya akan banyak tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Memasukan Kalendar ke Google Calendar Sebagai Pengingat</span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1d9tVfpKdZgJ9NnPhnXYiCMC8QqBUoUbV2cbTVXXtRePkmN9P42ssqqSDyU7pk0Lr6lasIwrcrdTIm37ATkpWFWynn4Ku_HH-LxfmDR2Yoym-enlju6ZcTKA69ttWzVqf1InPEbYjJ6o_gKYCQTW0aC1Q6glKXw0Fw_Pqj6fvl_WOStyPA_NsnHLSd3fi/s1920/4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1d9tVfpKdZgJ9NnPhnXYiCMC8QqBUoUbV2cbTVXXtRePkmN9P42ssqqSDyU7pk0Lr6lasIwrcrdTIm37ATkpWFWynn4Ku_HH-LxfmDR2Yoym-enlju6ZcTKA69ttWzVqf1InPEbYjJ6o_gKYCQTW0aC1Q6glKXw0Fw_Pqj6fvl_WOStyPA_NsnHLSd3fi/s320/4.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengingat Jadwal (Sumber: Muhammad Sunendra)</td></tr></tbody></table><b><br /></b><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tips yang terakhir yaitu gunakan google calendar sebagai
pengingat. Seringkali kita lupa dengan aktivitas maupun deadline tugas yang
harus dikerjakan. Oleh karenanya, google calendar akan sangat membantu
mengingatkan agar tidak terlewat.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nah, begitulah tips manajemen waktu yang bisa
diimplementasikan. Tentunya dengan manajemen waktu yang baik produktivitas anak
meningkat dan menghindari burn out berlebhan. <b>(Muhammad Sunendra)</b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><b><br /></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><b><br /></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><b>Editor: Razaqa Hariz</b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></p><p></p>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2769273993863237557.post-28837337871305758482023-10-10T15:00:00.001+07:002023-10-10T15:00:00.144+07:00Peduli Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta Mengadakan Konferensi Selama Tiga Hari<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4Njnx7OD2QdJbmmWZz3-1pOEqwYkNHZ5HAp-VoMYQ9HLVycS6q1j9eOVZfxUEG3hFJ-j7MZqBS5c2v2-dhM-Tlb_46URRiC7QzINinuKi4T_DVu2LM2bjPmOAgqpqtaUNRoJue23SUZQOVO0x1AAuaG-HbRQgsI6o2ztw4aPPQlU5CvLUwlXvTPyOCXs/s4032/S__11337743.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE4Njnx7OD2QdJbmmWZz3-1pOEqwYkNHZ5HAp-VoMYQ9HLVycS6q1j9eOVZfxUEG3hFJ-j7MZqBS5c2v2-dhM-Tlb_46URRiC7QzINinuKi4T_DVu2LM2bjPmOAgqpqtaUNRoJue23SUZQOVO0x1AAuaG-HbRQgsI6o2ztw4aPPQlU5CvLUwlXvTPyOCXs/s320/S__11337743.jpg" width="320" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span id="docs-internal-guid-0fd44364-7fff-4ee7-4d50-7f72a64ea049"><span style="font-size: 9pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: inherit;">Foto Bersama Speaker, Panitia, dan Peserta Youth SDGs Conference (Sumber: Dwiki Ardiansyah)</span></span></span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>Yogyakarta, Sikap</b> – AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta mengadakan Youth SDGs Conference yang berfokus terhadap Sustainable Development Goals nomor 4 dan 8, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi. Konferensi dilakukan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 6, 7, dan 8 Oktober 2023 yang dihadiri 25 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Keadaan pendidikan & pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi di Yogyakarta saat ini menjadi latar belakang diadakannya konferensi ini. Hal tersebut terlihat dalam beberapa target realisasi capaian SDGs pada https://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs yang menurun di beberapa poin. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada hari pertama, Jumat (6/10/2023), acara dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting pada pukul 19:00-20:30 WIB. Kegiatan diisi dengan sambutan-sambutan dan sesi materi “How Economic Growth is Actively Affected by Education” yang disampaikan oleh Lutpi Ginajar selaku Founder dan CEO Smeshub Indonesia. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Acara dilanjutkan pada hari kedua, Sabtu (7/10/2023), secara luring di Nutrihub Yogyakarta, Jl. C. Simanjuntak No.8C, Terban, Kec. Gondokusuman. Materi terfokus pada sesi "How and why is Quality Education important?" oleh Ajie Nur Wibowo selaku Brids Advisor Officer (BRI BRIGHTS) dan "The Importance of Economic Sustainability" oleh Ari Siswo Putro selaku Perencana Ahli Muda BAPPEDA DIY. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan diskusi grup dengan topik "Vicious Cycle of Poverty" untuk memecahkan permasalahan lapangan yang terjadi di Yogyakarta. Lois sebagai salah satu peserta mengungkapkan, “Menurut saya, kegiatan yang menarik adalah ketika kami dibagi menjadi dua kelompok. Saya dan teman-teman dibimbing dan mendapat insight baru selama diskusi. Kami bertukar pikiran mengenai materi yang sudah kami dapatkan dari salah satu pembicara.” </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada hari terakhir, Minggu (8/10/2023), acara dilaksanakan secara luring di Ruang Seminar lantai 5 Gedung Rektorat UPN “Veteran” Yogyakarta. Peserta mempresentasikan hasil diskusi yang dilaksanakan saat hari kedua. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Terdapat dua juri yang menilai, yaitu Ari Siswo Putro selaku Perencana Ahli Muda BAPPEDA DIY dan Rayhan Fasya selaku Former President YSC. Penilaian terdiri dari tiga aspek, berupa draft resolution, presentasi, serta argumentasi.Grup presentasi terbaik dimenangkan oleh grup dua yang membahas topik permasalahan berdasarkan sudut pandang SDGs nomor delapan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">YSC diharapkan dapat mendorong pemuda dalam kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan membentuk pola pikir menjadi solutif dalam permasalahan sosial di lingkungan sekitar. Arvi selaku panitia menuturkan, “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan erat kaitannya satu sama lain, peningkatan sektor pendidikan & ekonomi penting guna mendukung tujuan pembangunan di Yogyakarta”. <b>(Muhammad Sunendra)</b> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Editor: Irza Triamanda</span></b></div>Suara Sikaphttp://www.blogger.com/profile/08182770345439855682noreply@blogger.com0